My Annoying CEO [3]

421 58 1
                                    

Happy reading!!








































Besoknya yuri benar benar tidak terlambat,dia masuk ke kantor 20 menit sebelumnya,yena juga belum muncul mungkin 5 menit lagi CEO konyol itu datang.

Yuri tengah bermain dengan ponselnya terkejut dengan kedatangan yena dengan seorang gadis,yuri ingat wajah itu.

"Ayolah,anter nako ke rumah asahi,bentar doang om"

"Om?"batin Yuri.

"Om masih banyak kerjaan,kenapa gak bareng aja sama yujin ,kan dia juga di undang"

"Ih yujin tuh pelit,sama kaya om"

Yena menghela nafasnya pelan,dia melihat kearah yuri yang tengah menyaksikan pertengkaran antara dia dan keponakannya.

"Kamu sama sekertaris om aja gimana?!"

Yuri yang menjadi umpan langsung keget,apa apaan ini,dia tidak ada hubungannya malah di bawa bawa.

"Sama om yah,ayolah om baik"

"Oke,yuri kamu ikut saya,kita sekalian ketemu sama teman saya di sana"

Yena mengambil kunci  mobilnya dan keluar, sedangkan nako dan Yuri masih di dalam

"Ayo kak,omnya lagi baik tuh"ajak nako ,yang keluar terlebih dahulu di ikuti oleh Yuri.

Diperjalanan tidak ada yang bicara,nako yang sibuk dengan ponselnya,yena sibuk dengan menyetir dan yuri sibuk dengan pikirannya.

Mobil yena berhenti di rumah asahi,nako dengan cepat keluar meninggalkan mereka berdua.

"Kamu kalau mau masuk,masuk aja,saya keluar dulu"yena meninggalkan yuri sendiri.

"Gue kalau gini,ngapain ngikut ya?!"

"Keluar ajalah"

Yuri perlahan masuk ke rumah asahi,banyak sekali tamu ulang tahunnya,banyak juga pejabat yang datang,bisa yuri tebak kalau anak yang sedang berulang tahun ini anak pejabat besar.

Yuri yang tidak tau harus apa,memilih duduk di taman,lumayan sepi karena semua tamu sudah masuk semua.

Karena bosan yuri memilih untuk berkeliling rumah yang besar ini,kapan yuri bisa memiliki rumah seperti ini.

Asik berkeliling yuri melihat yena yang tengah mengobrol dengan seorang wanita ,mungkin seumuran,yena terlihat lembut di sana.

Tapi kenapa yuri sangat jengkel,bisa bisanya dia berbuat seenaknya pada dia tapi pada wanita itu sangat lembut,bahkan yena tak segan mengelus rambut itu.

Yena yang asik bercengkrama melihat keberadaan yuri di ujung sana,yena menyuruh yuri untuk bergabung.

"Yuri sini!!"teriak yena membuat yuri harus melangkahkan kakinya kearah yena.

"Kenalkan dia yuri, sekertaris aku"kata yena yang memperkenalkan yuri pada teman wanitanya.

"Hai, yiren"sapa yiren dengan senyum manisnya.

"Yuri"yuri sedikit membungkuk untuk menyapa yiren.

"Ini bener cuman sekretaris kamu?!"tanya yiren.

"Bener lah,emang aku pernah bohong"

Rasanya yuri mendengar nada lembut yena ingin sekali muntah,ini pertama kalinya untuk yuri mendengar itu.

Yiren terkekeh mendengar jawaban yena"jadiin lah,lumayan juga cantik,pasti pinter juga"

"Saya gak mau buru buru,bawa santai aja"

"Bawa santai sampe 27 tahun gak dapet dapet"ledek yiren.

"Udahlah jangan bahas itu"kata yena yang merajuk.

"Yaudah aku ke dalem dulu"pamit yiren pada dua orang itu.

Setelah kepergian yiren,yena melihat Yuri yang diam sejak tadi"jangan dengerin omongan yiren,dia memang begitu"

Yena hanya takut yuri kepikiran,tidak ada maksud lain,tapi jika yuri mau yena siap:) ,eh.

"Kita masih lama disini pak?!"tanya yuri.

"Bisa tidak kalau di luar kantor jangan sebut saya 'bapak' panggil saja yena"

"Tap-"

"CEO tidak bisa di bantah"

Yuri hanya menatap yena datar,bisa bisanya dia membawa aturan kantor kesini.

"Iya yena"kata Yuri sambil tersenyum terpaksa.

^°°^

Setelah acara ulang tahun selesai yena dan yuri kembali ke kantor setelah mengantar nako pulang, padahal tadi orang taunya ada di sana tapi nako ingin di antar yena pulang.

Dari semua keponakan hanya nako yang bisa menyuruh yena seenaknya,karena nako adalah keponakan perempuan satu satunya.

Mereka berdua masuk ke dalam ruangan,yuri duduk ditempatnya begitu juga dengan yena.

"Besok saya ada jadwal atau tidak yuri?!"tanya yena.

"Besok bapak ada jadwal makan siang dengan taun Jang"kata Yuri sambil melihat jadwal yena yang tertata rapih di iPad.

"Oke,besok kamu ikut,temani saya"

Yuri mengangguk sebagi jawaban,kadang menjadi sekertaris ada enaknya,bisa makan gratis jika CEO  ada jadwal seperti makan siang dengan rekan bisnis,dan gak enaknya setiap hari harus ikut kemampuan CEO  pergi kecuali toilet.

"Ini sudah jam 7 malam,apa kamu tidak lapar?!"tanya yena.

"Sebenarnya saya belum makan,tapi nanti saya makan di rumah saja pak"

"Makan sama saya disini,tolong pesan makanan cepat"

Yuri langsung mengambil ponselnya dan memesan makanan yang yena mau,hanya butuh waktu 20 menit makanannya datang ,Yuri membayarnya.

Dia meletakkan makanannya di meja yang berada di tengah ruangan,yena bangkit dari duduknya,dan duduk di sofa begitu juga dengan Yuri.

"Selamat makan"

Mereka berdua melahap makanan tanpa bersuara,yena makan dengan lahap sedangkan yuri hanya melihat makanannya.

Yena melihat yuri yang menyingkirkan udang yang ada di dalam makanannya.

"Kamu tidak suka udang?"tanya yena.

"Bukan tidak Suka,tapi saya alergi dengan seafood pak"

"Yasudah, udangnya kasih ke saya"

Yena menyodorkan makanannya agar Yuri meletakkan udangnya.

"Tidak apa apa ?"

"Tidak papa,sayang kalau tidak di makan"

Yuri langsung memberikan yena semua udang yang ada di makanannya, setalah itu dia bisa makan tanpa harus khawatir alerginya kambuh.

















My Annoying CEO [2021]
YENYUL

My Annoying CEO °Yenyul° | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang