Happy reading!!
"CHOI YENA,ANDUK NYA DI GANTUNGIN DI TEMPATNYA!!"
"ASTAGA KOLOR DI MANA MANA, BARU DI TINGGAL SEBENTAR AJA KAYA GINI!!"
suara menggema di rumah besar terdengar sampai telinga yena,yena yang sibuk di ruang kerja menghampiri yuri yang diam di depan ruang kerjanya.
"Kenapa sih,teriak teriak mulu"
"KAMU TUH YAH, BARU DI TI-"
cupp
"berisik,nanti tetangga keganggu"
Yuri tambah kesal,dia memukul tangan yena kencang,yena mengaduh dan berlari menghindari yuri yang dengan brutal memukulnya.
"YENA SINI!!"
yena masuk kedalam kamar dan menguncinya,dia bernafas lega tapi langsung di buat keget dengan ketukan keras dari luar.
"Buka gak! Kalau gak di buka aku keluar!"
Yena tetaplah yena,dia tidak akan membukakan pintunya ketika masih mendengar nada kesal yuri.yuri yang di luar sudah lelah menghadapi suaminya itu.
Beberapa menit tidak ada suara lagi,yena membuka pintu dengan perlahan, kepalanya sedikit keluar melihat keberadaan yuri.
"Pergi beneran?"
Yena langsung mencari keberadaan istrinya itu,dia pergi ke dapur tidak ada.yena memutuskan untuk pergi keluar siapa tau yuri bermain dengan tetangga,tapi tidak mungkin
Mata yena langsung melotot melihat yuri yang siap masuk kedalam taxi, dengan cepat dia berlari dan menarik yuri agar tidak masuk.
"Kamu mau kemana? Jangan kabur dong"
Yena mengetuk kaca taxi,supir membuka setengah kacanya,"gak jadi pak,ini uangnya"yena memberikan selembar uang cukup besar untuk supir taxi itu.
Setelah mobil taxi pergi yena langsung menatap istrinya yang masih cemberut,"maaf deh,nggak lagi lagi berantakin rumah"yena meminta maaf dengan tulus.
Yuri masih diam,dia memilih untuk pergi meninggalkan yena,"huh...siaga satu"
Yena berlari mengejar yuri yang sudah masuk terlebih dahulu,yuri masuk kedalam kamar yena mengikutinya dari belakang.
"Choi yuri,maaf yah....aku janji deh,serius kali ini"
Yena memeluk yuri yang masih membelakangi nya,dia menaruh dagunya di pundak yuri,"sayang.. maafin yena yah"
Stop! Kenapa yena sangat imut jika menyebut namanya seperti itu bagi yuri,yuri melepaskan pelukan yena,dia menatap tajam suaminya itu.
"Janji gak berantakin rumah lagi?"yuri mengulurkan jari kelingkingnya,yena langsung tersenyum dia langsung menyambut senang jari kelingking yuri.
"Janji,aku gak bakal berantakin lagi,asal-"
"Asal?"
"Nanti malem satu ronde"yena tersenyum mesum.
Yuri langsung mendapatkan ide untuk membuat yena kesal di kepalanya,"aku lagi gak bisa, lagi datang bulan"
Yamg tadinya tersenyum berubah menjadi wajah kecewa, tapi yena memakluminya,"gak papa deh,aku masih bisa tahan"yena tersenyum manis.
Masih asik saling melempar tersenyum, mereka berdua di kagetkan dengan suara teriakan dari luar rumah.yena langsung berlari ketika mengenali suara orang teriak itu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying CEO °Yenyul° | END
Fanfiction[17+] [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] kehidupan seorang Jo yuri berubah ketika dia harus bekerja di perusahaan besar di tempat tinggalnya, di tambah CEO Paling menyebalkan yang pernah yuri temui dalam sejarah dia bekerja sebagai sekertaris. Choi yena...