My Annoying CEO [15]

362 43 0
                                    

Happy reading!!




































Yena tengah menunggu yuri yang masih bersiap di rumahnya, mereka akan jalan jalan hari ini,hanya ke sebuah taman yang tak jauh dari rumah yuri.

Yuri keluar dan langsung menghampiri yena,yena menatap yuri dari atas ke bawah tanpa berkedip,yuri di lihat seperti itu langsung menutup tubuhnya.

"Jangan macem macem!!"ancam yuri .

"Apasih ,siapa yang mau macem macem,ayo"ajak yena,dia langsung menggenggam tangan yuri tanpa persetujuan dari yuri.

Mereka tidak akan menggunakan mobil, mereka akan berjalan kaki sambil menikmati angin sore, mereka sampai di taman.

Yena mencari tempat duduk yang paling nyaman,yena dan yuri memperhatikan orang orang yang tengah bermain.

"Hah,sudah lama gak kaya gini"kata yena sambil menghirup udara sore.

"Ya mangkanya jangan kerja terus,sekali kali kek refreshing"

"Gimana ya,kan saya CEO sibuk,jadi gak punya waktu,kecuali waktu buat kamu ada"

"Gombalan CEO ternyata klasik"ledek yuri, membuat yena mengerucutkan bibirnya.

"Gak usah di gituin bibirnya,mau di patok bebek,hah?!"

"Kalau di patok bibir kamu boleh tuh"

"Mesum banget,gak suka"

"Yaudah,aku gak bakal mesum,biar kamu suka"kata yena sambil terkekeh, sedangkan yuri menatapnya kesal.

"Mau aromanis gak?!"tanya yena.

"Mau dong"jawab yuri dengan semangat.

"Tunggu disini"

Yena bangkit untuk membeli aromanis, sedangkan yuri masih memandangi orang orang yang tengah bermain.

Tak lama yena datang dengan satu aromanis di tangannya,dia kembali duduk dan memberikannya untuk yuri.

"Kamu gak mau?!"tawar yuri,dia mengulurkan aromanis-nya.

"Enggak,itu terlalu manis"

"Oke"

Yuri memakan aromanis dengan semangat, membuat tenggorokan tersedak,dengan cepat yena langsung memberikan minum yang dia beli tadi.

"Pelan pelan dong"

Yuri masih terbatuk, wajahnya sedikit memerah,yena mengusap tengkuk leher yuri.

"Udah?!"tanya yena ketika yuri tidak batuk lagi.

Yuri hanya mengangguk,yena kembali menyimpan minumannya,"lain kali hati hati,jangan bikin aku khawatir"

"Iya"

"Hmm,mau apa lagi, atau kita jalan jalan lagi?"

"Terserah kamu aja"

"Ayo kita naik ayunan"

Yena menarik tangan yuri pelan, mereka berjalan kearah ayunan yang kosong,yena menyuruh yuri untuk duduk,dia akan mendorongnya.

Yena mendorong dengan perlahan,yuri tersenyum lebar ketika dia merasakan angin sore yang menerpa wajahnya.

"Yena,lebih !!"teriak yuri.

Tentu yena akan melakukan apa yang yuri mau ,dia menambah kekuatan mendorongnya,yuri terus berteriak membuat yena semangat mendorong.

"YENA UDAH,PUSING!!"

My Annoying CEO °Yenyul° | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang