Happy reading!!
Yena tengah memandangi anaknya yang tengah tertidur,dua bayi berbeda jenis kelamin itu tertidur pulas.
Ya,yena mempunyai dua anak sekaligus ,hebat bukan. Saat anak pertama lahir, dokter di kejutkan dengan yuri yang berteriak akan mengeluarkan satu anaknya lagi.
Mengetahui kalau yena tidak melakukan USG membuat sang dokter kesal sekaligus kasihan melihat wajah panik yena karena yuri terus menjerit.
Anak pertama adalah perempuan dan kedua laki laki, mereka berdua kembar tak seiras. Yang pertama bernama choi yerin dan choi daewon.
Yena keluar dari ruangan, menghampiri keluarganya yang masih setia menunggu. Senyum yena tercetak ketika dia melihat yuqi,hyewon ,chaewon dan Wonyoung juga ada di rumah sakit.
"Gimana keadaan yuri yena?"tanya bunda yuri, wajahnya masih terlihat panik.
Yena tersenyum,"yuri lagi istirahat"
"Terus bayinya om?"tanya yujin.
"Mereka lagi istirahat"
Semuanya mengerutkan keningnya bingung ' mereka?' apa yena mendapatkan dua anak sekaligus pikir mereka semua.
"Kalian dapet dua cucu"
Senyum tercetak di wajah kedua orang tua itu,tuan jo langsung memeluk yena bangga,tak sia sia yena mencari tips membuat anak darinya.
"Sekarang kamu makan,ayo ke kantin sama om" ajak tuan jo yang langsung di angguki oleh yena.
Sedangkan di dalam ruangan,tidur yuri sedikit terusik ketika mendengar bayi menangis. Dia bangun dari tidurnya.
"Yena!"
Panggilan yuri sepertinya terdengar sampai keluar, ibu yena dan bunda yuri langsung masuk memeriksa yuri.
"Kenapa sayang?"tanya sang bunda.
"Bisa tolong ambil bayinya,yuri belum boleh gerak dulu"sang bunda tersenyum dan mengambil cucunya itu.
Yuri menggendong bayi laki lakinya itu, dia memberikan ASI untuknya. Yena masuk kedalam ruangan langsung tersenyum melihat yuri bangun sambil menyusui anaknya.
Di luar ruangan,yujin dan nako sudah tidak sabar melihat bayi yena. Mereka belum mendapatkan izin dari yena karena saat itu yuri dan anaknya masih tertidur.
"Aduh... pengen liat bayinya,pasti lucu kaya tante yuri"kata nako tidak sabar.
"Kalian mau liat bayinya?"yena keluar dari ruangan dan langsung mengajak dua keponakannya dan rekan kerjanya itu.
"Mau om!"jawab dua keponakannya itu kompak.
"Yaudah masuk, mereka lagi bangun"
Mereka semuanya langsung masuk,nako dan yujin paling depan. Nako dan yujin mendekati tempat dia bayi kembar itu.
Tangan nako menekan nekan pipi mereka gemas, sedangkan yujin memainkan jemari kecil mereka.
"Ihh..gemes banget,jadi pengen punya" celetukan nako membuat semuanya terkekeh ada ada saja pikir mereka.
"Om namanya siapa?"tanya yujin menatap yena.
"Yang perempuan choi yerin yang cowo choi daewon" yujin mengangguk ngangguk kemudian kembali bermain dengan si kembar.
Tepat sore hari,yuri sudah boleh di bawa pulang. Yuri di gendong oleh yena sedangkan anaknya di gendong oleh nenek nenek-nenek nya.
Mobil yena berjalan perlahan pergi dari rumah sakit. Kedua anaknya akan tidur dengan mereka terlebih dahulu karena yena belum membersihkan kamar milik mereka.
Yena membaringkan tubuh yuri perlahan, si bayi kembar pun sudah di baringkan di dekat yuri. Untuk malam ini yena harus mengalah ,dia akan tidur di sofa.
Tepat tengah malam,yuri terbangun mendengar yerin menangis,dia menggendong anaknya dan menyusuinya.
Di sofa,yena masih betah tertidur,dia sama sekali tidak terusik dengan tangisan yerin. Taoi seperti hanya beberapa menit,yena terbangun karena daewon juga menangis.
"Yena tolong gendong daewon dulu,aku lagi gendong yerin"
Yena langsung bangun dari tidurnya, matanya masih sipit karena belum sepenuhnya terbangun. Dengan hati hati yena menggendong jagoannya itu.
Yena kembali duduk, dia meletakkan daewon di dadanya sambil tangannya menepuk nepuk pundak daewon supaya tidur kembali.
Selesai memberikan ASI untuk yerin, yuri bangkit untuk mengambil daewon. Yuri memperhatikan daewon yang ternyata tengah tertidur di dada yena.
"Astaga, saking nyamannya tidur lagi" yuri tersenyum melihat dua orang itu tengah tertidur pulas,yuri juga tidak heran kenapa daewon langsung tidur di dada yena, karena dada yena memang senyaman itu.
Tidak tega melihat posisi tidur yena yang menurutnya tidak nyaman,yuri membangunkan suaminya itu. Tapi bukanya bangun yena malah terus tertidur.
Karena yena tidak bangun,yuri mengambil daewon perlahan dari pelukan yena. Dia membaringkan daewon di sisi yerin yang sudah tertidur pulas.
"Yena,bangun dulu"
Yena membuka matanya perlahan,"kenapa? ...loh daewon mana?"yena panik melihat anaknya tidak ada.
"Udah aku pindahin,kamu juga pindah ke kasur yuk"
"Enggak ah,kasian sama mereka"
"Kamu tidur di belakang aku,mau yah. Emang gak sakit tidur di sofa"
"Yaudah"
Yuri menarik tangan yena, membawanya untuk berbaring. Yuri sedikit menggeserkan dua anaknya itu. Dia berbaring di ikuti yena dari belakang.
Yena memeluk yuri dari belakang, yena menenggelamkan wajahnya di leher yuri. Yuri sedikit merinding merasakan hembusan nafas yena.
"Yuri"panggil yena,yuri hanya berdehem.
"Makasih"
"Untuk?"
"Makasih udah jadi istri aku dan ibu dari anak anak aku. Aku beruntung banget ketemu lagi sama kamu meskipun kita pisah beberapa tahun"
Yuri mengelus tangan yena yang melingkar di perutnya,dia tersenyum manis,"aku juga makasih banget sama kamu,kamu udah jadi suami paling sabar banget. Padahal aku sering marah marah tapi kamu gak pernah marah balik sama aku"
Perlahan yuri membalikan tubuhnya menghadap yena, mereka berdua tersenyum manis,"makasih sayangnya yena"
"Makasih juga sayangnya yuri"
Yena mencium bibir yuri sekilas, mereka kembali tersenyum sebelum yena kembali meraup bibir manis istrinya.
Mereka sama sama menginginkan satu sama lain,tangan yuri mengalung di leher yena,tangan yena memeluk yuri lebih erat.
Yena menghentikan ciumannya,dia takut jika si kembar terbangun. Yena memeluk yuri begitu erat seakan tidak ada hari esok.
Yena bersyukur bisa hidup bersama yuri sampai saat ini,di tambah kedatangan si kembar yang membuat yena tambah bersyukur.
Dia berjanji tidak akan membuat orang kesayangannya itu menangis karena yena sendiri.
END
MAU SEASON DUA GAK?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying CEO °Yenyul° | END
Fanfiction[17+] [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] kehidupan seorang Jo yuri berubah ketika dia harus bekerja di perusahaan besar di tempat tinggalnya, di tambah CEO Paling menyebalkan yang pernah yuri temui dalam sejarah dia bekerja sebagai sekertaris. Choi yena...