Happy reading!!
"BEBEK!!!!"
"BEBEK!!!"
"BEBEK TUNGGUIN!!"
setelah mengetahui fakta bahwa yena adalah bebek yang di maksud ibunya,yuri semakin gencar memanggil yena dengan sebutan'bebek'.
Seperti sekarang, yuri tengah berteriak memanggil yena yang terus berjalan ke ruangannya.
"BEBEK!!"
yena berbalik membuat yuri tebentur dada bidangnya,"aduh,kalau mau balik bilang dong!"
Yuri mengusap dahinya yang memerah, lumayan keras juga,"jangan panggil saya bebek di kantor,kamu gak liat karyawan saya liatin"
Yena menatap yuri yang masih mengusap dahinya,"ya emang kenapa? kan bapak emang bebek"
"Saya tidak suka, panggilan itu hanya saat kita di luar kantor saja"yena berjalan menuju tempat duduknya,yuri mengikutinya.
"Kan saya udah lama gak panggil kamu bebek"
"Ya tapi jangan di kantor juga dong jo yuri!!"gemas yena sambil menatap yuri.
"Terus kapan dong?"
"Di luar kantor"
"Tapikan kita gak pernah tuh keluar,kecuali urusan kantor"
"Nanti saya ajak kamu jalan jalan"
"Beneran?"
"Benar"
Yuri melompat bahagia, akhirnya setelah berpisah lama dengan 'bebeknya' yuri bisa bertemu dan bermain lagi.
Yena bangkit untuk menghentikan aksi yuri yang terlihat absurd di mata yena,"udah udah,sana duduk,mending kerja"
"Ganggu aja ish!"
"Ini kantor yuri,kalau kedengaran sama yang lain gimana?!"
"Iya iya"
Dengan langkah gontai yuri pergi ke tempatnya, sedangkan yena malah tersenyum.
Pintu terbuka menampilkan hyewon dengan yuqi, mereka berdua menghampiri yena yang tengah bersantai.
"Pak boss,biasa tanda tangan"panggil yuqi membuat yena menatapnya.
"Banyak amat"
"Namanya juga perusahaan besar,udah tanda tangan aja pak boss"kata yuqi sambil memberikan berkasnya.
Yena mulai mendata tangani semuanya, hyewon melirik kearah yuri yang tengah fokus dengan komputernya.
"Nih"
Yena memberikan berkasnya kepada yuqi,"lain kali jangan ditunda,banyak banget gila"
"Iya pak boss,kita pamit dulu"
Mereka berdua keluar,yuri melihat ada hyewon yang tengah tersenyum padanya,tentu yuri balas.
Yena menghampiri yuri yang sudah fokus kembali dengan komputernya,dia mendudukkan dirinya di meja yuri.
"Lagi ngapain sih?!"tanya yena penasaran.
"Lagi main game"
"Kamu main game? game apa?"
"Game yang bapak install di ponsel saya, karena kurang gede saya download versi PCnya"
"Sejak kapan suka game?"
"Sejak bapak ngajak saya main game"
"Ayo main bareng,di komputer saya juga ada"
Yena sedikit berlari menuju tempatnya dia menghidupkan komputernya dan langsung membuka game yang akan dia mainkan.
Sampai waktu istirahat, CEO dan sekertaris itu bermain game, sampai sampai mata yuri benar benar panas karena dia terlalu semangat.
Besoknya yena mengajak yuri ke rumahnya, mereka akan bermain bersama keponakan yena yang masih berumur 3 tahun.
Yuri tengah menggendong keponakan yena, sedangkan yena sedang menyiapkan mainan untuk baby El.
"Lucu banget sih"yuri mencubit gemas pipi el yang sangat cabi, seperti pipi yuri.
"Kamu mau ?"tanya yena.
Yuri mengerutkan keningnya,"mau apa bebek?"
"Mau bayi kaya el?"
"Maulah,tapi nanti kalau udah nikah"
"Yaudah yuk nikah sama saya"kata yena dengan semangatnya.
"Emang saya mau nikah sama kamu,enggak yah"
"Kok gitu,saya siap lahir batin kalau nikahin kamu"
"Nope"
"Yaudah,saya cari yang lain aja"
Yena memberikan el mainan,el di didudukkan di teras dengan banyak mainan,yuri menjaga di belakang,yena di depan.
"Yena!!"
"Iya bu!!"
"Yuri suruh kesini dong"
"Disuruh ke dapur,sana"
Padahal ibu yena berteriak, pasti otomatis yuri mendengarnya :).
Yuri bangkit dan berjalan kearah dapur,dia melihat ibu yena tengah sibuk memasak,"kenapa bu?"
"Kamu sibuk enggak?"
"Enggak kok, kenapa?"
"Bantuin ibu yah,ibu mau ke depan dulu buat beli bahan yang belum di beli"
"Oke siap bu"yuri mengambil alih masakan ibu yena,ibu yena langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil dompet.
Di tempat lain,yena membawa el ke kamarnya, lebih baik main di kamarnya yang empuk ini ,jika el jatuh tidak terlalu sakit.
"Uncle..el laper"
"Uuuu... keponakan uncle lapar yah,yaudah yuk kita ke dapur ambil makanannya"
Yena menggendong el,dia berjalan ke dapur,dia melihat yuri yang tengah memasak,"yang enak masaknya bu"ledek yena sambil mengambil makanan el.
"Berisik bebek!"
Setelah mengambil makanan el,yena kembali ke kamarnya untuk memberi el makan sambil bermain.
Hampir 20 menit akhirnya masakan yuri selesai, tepat saat itu ibu yena datang,"udah selesai nak?!"
"Eh,ibu,udah bu"
"Yasudah panggilkan yena,biar ini ibu yang bereskan"
"Iya bu"
Yuri berjalan ke kamar yena, pintunya tidak tertutup jadi yuri bisa masuk tanpa harus berisik karena membuka pintu.
Yuri melihat el yang tengah tertidur di atas tubuh yena,yena memeluk el seperti guling,yuri tersenyum melihat itu.
"Astaga lucu yah,El nya"
My Annoying CEO [2021]
YENYUL
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying CEO °Yenyul° | END
Fanfiction[17+] [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] kehidupan seorang Jo yuri berubah ketika dia harus bekerja di perusahaan besar di tempat tinggalnya, di tambah CEO Paling menyebalkan yang pernah yuri temui dalam sejarah dia bekerja sebagai sekertaris. Choi yena...