Aku bukan pemberi nasihat yang baik, aku tau itu sebab masalahku pun terkadang lebih berat dari masalah yang dimiliki kebanyakan orang. Tapi, meskipun begitu, bukan berarti aku juga pendengar yang buruk.
Datang saja, ceritakan keluhan kamu dan akan kudengarkan sebaik mungkin.
***
Bagian VII - Di satu meja.
Rilla menatap dua sosok yang memasuki cafe milik Heru, terlihat akrab dari sebelum sebelumnya. Melihatnya yang tersenyum tulus untuk pertama kalinya, sedikit banyak membuat Rilla jadi merindukan sosoknya, atau lebih tepatnya merindukan kedekatan mereka dulu.
Kini sepasang anak adam itu sudah masuk kedalam, bertos ria dengan Heru dan temannya yang lain. Dan ketika mata itu bersibobok dengan mata milik Rilla, dengusan pun keluar dari hidungnya, spontan tanpa sadar.
Cafe sore itu lumayan ramai, Heru dan kakak sepupu nya sibuk melayani pesanan, meninggalkan teman-teman nya yang kini sudah duduk disatu meja yang melingkar. Ada Nera, Raja, Rilla, dan kedua pasangan yang mendadak jadi bahan gosipan sekolah akhir-akhir ini, Alio dan Elmar.
Yang cowok sibuk membicarakan hal yang menarik perhatian mereka, sementara yang cewek justru sedang saling menatap saat ini. Jangan lupakan dengan senyum miring yang terpatri dibibir keduanya.
Menjalankan apa yang menjadi tujuannya, Elmar langsung membuka ransel, mengeluarkan buku-buku dan laptop dari dalam tas nya. Sedikit menggeser duduknya diikuti Alio. Keduanya sudah fokus dengan tugas milik Elmar karena Alio sendiri yang berinisiatif ingin membantu gadis itu.
Rilla hanya memandangi keduanya beberapa detik sebelum fokusnya kembali pada Heru yang kini sudah gabung dimeja mereka.
Sedikit bercerita, Rilla dan anak-anak didepannya saat ini memanglah berteman dekat. Meskipun Rilla lebih senior dari mereka, namun sifat humble nya membuat Rilla cocok-cocok saja berada ditengah Heru dan kawan-kawan. Terutama Heru. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, faktor dari rumah mereka yang hanya berjarak satu meter dan sifat konyol yang keduanya miliki membuat baik Rilla maupun Heru merasa klop dan kompak.
Dan satu fakta tambahan.
Rilla dan Elmar juga sepasang sahabat. Dulu sekali, sebelum masalah itu datang. Keduanya tidak ada yang ingin menjelaskan hingga akhirnya perselisihan itu membuat keduanya sejauh matahari dan bumi sekarang.
Meskipun ada kalanya Rilla merindukan sosok disampingnya kini, namun karena Elmar enggan mendengar maka Rilla pun abai untuk menjelaskan.
Cowok dengan kaos dalaman putih ditambah kemeja kotak itu menyenggol Elmar, membuat si empu menoleh dengan wajah polosnya.
"Kenapa?" tanyanya pada Alio. Yang cowok langsung menunjuk ponsel Elmar yang tengah berbunyi.
"Ah." gumamnya pelan lalu meraih benda pipih itu. Didetik kemudian Elmar membeku, diam-diam melirik Rilla yang kini juga menatapnya. "Dari bunda." lapor Elmar tanpa diminta. Dengan gerakan cepat dia merapikan bukunya, bergegas keluar cafe bahkan tanpa mengucap pamit pada temannya yang lain. Membuat semuanya menoleh heran kecuali Rilla.
YOU ARE READING
AL IS EL (Renjun)(END)
FanfictionDalam semalam Alio sadar bahwa kehidupan Elmar, yang selama ini dielukan oleh semua orang, ternyata tidak lebih dari sebuah neraka. *** "Lo salah masuk toilet El, lo ga lihat ini toilet cowok?" start, 1 juli 2021. end, 14 agustus 2021.