Alio pernah bilang bahwa cita-citanya adalah menjadi kompas untuk oranglain. Menjadi petunjuk arah yang benar, sebab saat orang tersesat dan tidak memiliki tujuan lagi, ada Alio yang akan menuntun.
***
Bagian XI - Antara Elmar, Rilla dan Mario.
Jika secara garis besar, mungkin seluruh penghuni yang ada di Labschool tau permasalahan yang terjadi antara Elmar dan Rilla. Tidak jauh-jauh dengan yang namanya cowok. Namun bagi Elmar, Rilla melakukan kesalahan yang lebih fatal dari itu, adalah dengan berbohong padanya.
Kembali bercerita pada juni setahun yang lalu, tepatnya saat Elmar duduk berdua dengan Rilla ditaman belakang sekolah. Sehari setelah Elmar menangkap basah kakak kelasnya itu bemesraan dengan kekasihnya sendiri, dirumahnya.
Singkat cerita, jauh sebelum Elmar, Mario memang sudah mengincar Rilla. Sudah mendekati gadis periang itu hampir setengah tahun lamanya. Selalu menganggu nya baik itu disekolah, ditempat Rilla biasa les piano, bahkan kadang tidak segan bertamu kerumahnya meskipun tak diundang. Ya, Mario sesuka itu pada Rilla, dulu. Sampai dia nekat memilih Elmar sebagai ancaman nya. Jika Rilla masih saja enggan, dia pernah bersumpah akan bersikap jahat pada Elmar. Itu sumpah nya dan Rilla yang terlalu menyayangi Elmar akhirnya luluh hari itu. Membiarkan kesalahpahaman terbit diantara dirinya dan Elmar. Biarlah, selama Mario berjanji untuk melepaskan Elmar dan berhenti mengganggu nya.
Ditaman saat itu, beribu kali Elmar bertanya beribu kali pula Rilla menutup mulutnya. Enggan menjelaskan yang sebenarnya sebab tau kalau Elmar pasti akan marah-marah pada Mario dan itu bukanlah hal yang bagus.
Mario itu sedikit kasar dan.. gila.
Dua bulan Rilla menjalani hubungan terpaksa bersama Mario, selama itu pula dia selalu kembali dalam keadaan memar diwajah dan lengan. Dia selalu menutupi sampai disuatu sore Heru sendiri yang mendapati. Bagaimana tangan besar Mario tega menampar wajahnya. Ya, inilah yang Rilla takutkan. Membayangkan tangan itu lolos melukai Elmar sungguh menyakitinya. Jadi meskipun dia yang terluka, tak apa. Sebab dia masih memiliki Heru sementara Elmar sendiri hanya punya dirinya untuk bertumpu.
Rilla berkorban untuknya, tanpa dia sendiri tau.
Sejak hari itu pula Heru selalu disisi Rilla, mengantarnya kemanapun dia mau. Menjaganya seperti kakaknya sendiri. Heru sayang pada Rilla. Sebab siapa lagi yang akan memarahinya kalau Rilla sampai sakit. Siapa yang akan menarik telinganya saat tidak mau mendengarkan omongan bunda. Atau paling mirisnya, tidak akan ada lagi yang memberinya petuah soal cinta dan Heru butuh itu untuk mendapatkan Rosa.
Pada akhirnya semua berubah runyam. Elmar sendiri juga acuh saat Rilla berusaha menjelaskan yang sebenarnya berulang kali.
Jadi akhirnya dia menyerah. Membiarkan kesalahpahaman itu terus membesar sampai Mario akhirnya memutuskannya dan pergi dengan gadis lain. Rilla tidak masalah. Toh dia tidak pernah suka padanya.
Namun kini, Elmar sendiri yang mempermasalahkan itu.
Melihat Mario pergi bersama gadis lain dan dengan tidak tau malunya tersenyum pada Elmar, membuat tangannya terkepal begitu saja.
Belum juga melakukan apapun pada cowok tinggi didepannya, Alio sudah menahan Elmar dengan sigap. Memegang tangan yang sudah terkepal sedari tadi, lantas pandangannya beralih pada Mario.
Tatapannya menajam namun dengan santai Mario hanya mengangkat kedua tangan diudara dengan tawa mengejek.
"Woo calm down bro, gue cuma nyapa mantan doang."
Merasa hal aneh mulai mencekam sekitarnya, cewek disisi Mario bergegas menarik pemuda itu. Meskipun tidak salah, dia tetap meminta maaf sebelum pergi. Merasa bersalah karena sudah mengganggu waktu makan Elmar dan Alio.
YOU ARE READING
AL IS EL (Renjun)(END)
FanfictionDalam semalam Alio sadar bahwa kehidupan Elmar, yang selama ini dielukan oleh semua orang, ternyata tidak lebih dari sebuah neraka. *** "Lo salah masuk toilet El, lo ga lihat ini toilet cowok?" start, 1 juli 2021. end, 14 agustus 2021.