On atau off. Sebuah saklar perasaan yang hanya bisa diatur oleh Alio. Kapan dia menyalakan dan mengantar cahaya untuk ku, hingga kapan pula dia mematikan nya. Yang tau, hanya Alio.
***
Bagian XXI - Ill take your picture.
Kalau kata Alio sih, ga ada yang boleh dekatin Elmar sekarang. Sekalipun itu teman-temannya sendiri.
Nera mencebik dan bangkit untuk duduk diseberang mereka. "Anaknya protektif." ejek Nera yang diangguki teman mereka yang lain.
Di salah satu meja kantin, tepatnya didepan stan bude, Alio Elmar Rosa Heru dan Nera duduk disatu meja. Sedang Raja hari ini absen untuk menyingkir karena ingin mendekati sang pujaan hati.
Seminggu sudah berlalu sejak Alio menyatakan perasaannya pada Elmar dan selama seminggu pula, Alio berubah menjadi cowok bucin nan tolol hingga teman-temannya kerap dibuat geleng kepala akibat perubahan itu.
Alio bahkan bisa tiba-tiba tersenyum tanpa sebab dan saat ditanya, dengan polosnya dia menjawab bahwa dia hanya sedang terbayang wajah tersenyum Elmar.
Ew. Menggelikan.
"Gue mau maafin lo, asal... lo mau jadi pacar gue."
Alis Elmar terangkat naik. "Kalau gue gamau, artinya lo ga bakal maafin gue, begitu?"
Elmar menarik nafas dan akhirnya kembali duduk dibangkunya. "Lo bahkan ga minta penjelasan dari gue. Dan sampai sekarang lo belum biarin gue buat minta maaf secara langsung."
Alio mengedik acuh. Mata nya masih menatap manik Elmar. "Ga ada yang perlu dijelasin lagi. Semuanya udah jelas, lo coba taruhin gue dan kalo menang lo dapet mobil dari Tiara. Fix it."
"Tapi nyatanya lo kalah, yang mana bisa gue simpulin bahwa justru perasaan lo yang berubah ke gue. Bener?"
Elmar terdiam dan Alio kembali tersenyum. Kali ini lebih lebar dan menenangkan.
"Kalo gitu harusnya gue ga buang kesempatan ini kan? Gue suka sama lo dan sebaliknya lo juga suka sama gue, jadi apa masalahnya?"
Alio meletakkan kalung milik Elmar dan bersandar menunggu sahutan. Diseberang nya Elmar justru tak tau harus berucap apa. Disatu sisi dia senang, namun disisi lain dia merasa ada yang salah.
"Gue ga pernah minta sesuatu dua kali. Jadi pikirin. Putusin sekarang atau ga sama sekali."
Gadis itu mendengus tanpa sadar. Ya, dia lupa sama sikap diktator yang Alio miliki. Dan terkadang dia juga bisa berubah menyebalkan. Jauh lebih menyebalkan daripada bundanya.
"Iya iya." ucap Elmar tak ikhlas. Gantian dia yang menyerahkan gelang milik pemuda itu lalu bangkit, berdiri disisi Alio setengah menunduk.
Sambil memasang wajah pura-pura tersenyum manis, Elmar mengecup pipi kiri Alio lalu keluar dari kantin. Meninggalkan Alio yang membeku dengan teriakannya.
"Gue duluan, mas pacar."
Elmar merebahkan wajah nelangsanya pada meja. Mengucap syukur karena akhirnya masa ujian telah usai.
Minggu ini adalah minggu terakhir mereka masuk sekolah sebelum akhirnya liburan semester menyambut. Sedari masih dikelas, baik Elmar maupun Rosa sudah semangat membicarakan liburan kali ini. Jika tahun lalu mereka hanya pergi berdua, sepertinya tahun ini akan jauh lebih ramai.
"Mau kemana emangnya?" Rosa memberikan senyumnya pada Heru lalu menunjuk layar ponselnya. Terdapat tulisan besar Yogyakarta beserta destinasi yang wajib dikunjungi.
YOU ARE READING
AL IS EL (Renjun)(END)
FanfictieDalam semalam Alio sadar bahwa kehidupan Elmar, yang selama ini dielukan oleh semua orang, ternyata tidak lebih dari sebuah neraka. *** "Lo salah masuk toilet El, lo ga lihat ini toilet cowok?" start, 1 juli 2021. end, 14 agustus 2021.