Alasan

65 29 19
                                    

Agar bisa menjalani hidup, kamu butuh dengan yang namanya tujuan, alasan, serta cara menjalaninya.

Misal, seperti temanku Rosa. Aku ingat bagaimana aku tersenyum haru saat dia bilang tujuan hidupnya adalah agar bisa menemaniku, dengan alasan sederhana bahwa saat bersamaku dia juga benar-benar bahagia dan menjalani hidupnya itu dengan selalu melangkah bersama ku.

Ya, simple seperti itu.

Aku harap kamu juga menemukan alasan agar bisa bertahan didunia yang kejam ini.

***

Bagian V - Dia datang.

"Menurut gue pribadi nih ya, orang yang selalu mendem perasaan dia, itu yang paling ngerugi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Menurut gue pribadi nih ya, orang yang selalu mendem perasaan dia, itu yang paling ngerugi. Ya kenapa gue bilang begitu, soalnya udah banyak kejadian didepan mata gue. Mulai dari mereka yang akhirnya kehilangan pasangan atau paling ga, orang yang suka mendem pasti suka nerka-nerka sendiri sampe akhirnya salah paham deh."

Siaran siang itu diisi oleh suara Rosa dan partner nya. Perbincangan mereka cukup menyita perhatian, terlebih saat dari speaker yang tergantung disetiap sudut kantin terdengar nama Elmar, sang primadona sekolah.

"Gue mau bagi pengalaman temen gue nih. Ya satu sekolahan pasti tau siapa yang gue maksud."

Partner Rosa terkekeh menanggapi nya.

"Ada apa nih sama Elmar?"

Kini semua yang ada kantin kontan menoleh pada Elmar. Pada gadis acuh yang justru sibuk menyantap batagor miliknya dengan telinga yang tersumpal earphone.

Alio dan kawanannya yang ada diseberang mejanya pun geleng-geleng kepala, sedikit takjub dengan sikap Elmar yang terlihat santai, meskipun seluruh penghuni sekolah sedang membicarakannya sekarang.

Dari siaran siang itu, kini satu gedung tau bahwa Elmar baru saja terlibat kesalahpahaman dan Alio yang mendengar itu turut senang. Diam-diam mengulas senyum saat tau bahwa Elmar ternyata memikirkan ucapannya semalam.

Dan memang benar, yang Elmar sangka padanya seratus persen salah. Alio tidak pernah berniat membicarakan gadis itu di belakangnya. Saat itu dia hanya sedang bertelepon dengan Nera, bertukar pikiran tentang Elmar yang ingin berteman dengannya. Hanya itu dan Elmar benar-benar harus tau bahwa caranya memilah teman adalah dengan mencaritau seluruh cerita hidupnya. Memang begitu dan dia harus menerima fakta itu.

Dari mejanya Alio bertopang dagu, menatap Elmar yang kini bermain dengan ponselnya. Rambut panjangnya sesekali tertiup angin, menutupi sebagian wajahnya hingga gadis itu merengus kesal. Tangan mungilnya melakukan gerakan memutar, mencepol asal rambutnya hingga bund lucu kini terlihat.

Di detik ini Alio sudah memutuskan keinginan nya. Bahwa dia benar-benar ingin berteman dengan gadis itu dan meminta maaf atas perilakunya selama dua tahun belakangan. Dia salah berpikir tentang Elmar. Gadis itu bukanlah gadis sombong yang suka menghamburkan uang, sebaliknya, Elmar hanyalah gadis kesepian dengan tampilan asal yang suka dengan ice cream rasa coklat.

AL IS EL (Renjun)(END)Where stories live. Discover now