Weather

48 27 29
                                    

Kamu tau istilah dua sisi?

Artinya, saat kamu merasa sedih, belum tentu orang lain juga merasakan hal yang kamu rasakan.

Layaknya cuaca, jika bagimu hujan itu terasa mengganggu, bisa saja hujan baginya adalah sesuatu yang begitu ditunggu.

***

Bagian XVI - All about you.

Hujan sudah berhenti turun sejak lima menit yang lalu, namun dingin yang tercipta masih bisa dirasakan keduanya dengan jelas.

Al dan El sedang duduk didepan tv, tepatnya di ruang tamu dengan semangkok mie instan dihadapan masing-masing. Sebagai tambahan, bi Ranum menyediakan teh madu dan juga beberapa cemilan.

Televisi menyala sejak siang tadi, menampilkan adegan pembunuhan yang akhir-akhir ini begitu Elmar gemari. Serial drama korea berjudul the voice 4 kini kembali berganti menuju episode selanjutnya dan Elmar semakin tidak bisa melepas pandangan dari layar datar didepannya.

"Sumpah gue sedikit bingung." Al tiba-tiba bersuara, ikutan hanyut kedalam setiap adegan yang ditayangkan. "Tubuhnya jelas-jelas nunjukin kalau dia itu cewek, tapi suaranya justru kaya cowok. Terus yang jalan didalem pesawat juga cowok ya ga? Anjir gue penasaran."

Elmar sedikit menoleh kemudian terkekeh.

"Gausah terlalu dipikirin, lagian otak pintar lo tetep gabakal bisa mecahin teori-teori yang ada di drakor."

Alio menatap Elmar, merengut kesal karena merasa diremehkan.

"Dan soal suaranya, lo tau kan acara tv yang suaranya bisa disamarkan itu? yang jualan suka pake natrium tetraborat berlebih?"

"Boraks maksud lo?" sebelah alis Alio terangkat sedang Elmar langsung menjentikkan jarinya.

"Nah itu." katanya cepat sedang Alio langsung tertawa.

Obrolan tidak penting itu kembali berlanjut sampai suara bi Ranum menginterupsi.

Dengan jaket tebal dan keranjang belanjaan, si bibi berjalan menuju pintu depan, berpamitan tanpa menoleh agar tidak menggangu aktivitas keduanya.

"Hati-hati ya bi!" teriak Elmar yang dihadiahi bibi dengan acungan jempol.

Pukul 4 sore keduanya berbenah. Elmar bangkit untuk mematikan tv dan merapikan ruang tamu sementara Alio sudah berjalan menuju wastafel. Berkutat dengan piring kotor bekas makan mereka.

Hari ini hari minggu. Jika biasanya Elmar menghabiskan waktu dengan berkutat pada hal tidak penting seorang diri, kini dia merasa memiliki teman sekaligus saudara.

Akhir-akhir ini dia tidak pernah lagi merayakan sepi mewahnya. Tidak ada lagi pesta palsu dengan teman-teman menyebalkan dan makanan yang harus terbuang percuma.

Semua itu berkat Alio.

Bagaimana Elmar bisa merasa kesepian jika selama 24jam penuh hidupnya terus diganggu oleh pemuda itu. Belum lagi makhluk kasat mata yang turut datang bersamaan dengan kepindahan Alio kerumahnya.

Terdengar membingungkan dan terasa seperti omong kosong namun itulah kenyataannya.

Selesai dengan tugas masing-masing, Elmar membawa Alio duduk ditaman belakang. Duduk di gazebo bambu yang cukup terawat. Didepan mereka terhampar kolam yang cukup luas tak ayal layaknya taman belakang milik Alio.

Alio menyugar rambut panjangnya dan itu tak lepas dari pandangan Elmar. Gadis itu diam-diam tersenyum dengan mata yang tak lepas menatap lekat ketua kelasnya.

"Selama dua tahun kita satu kelas, gue baru sadar Al kalo lo ganteng banget."

Alio jelas tersedak oleh salivanya sendiri. Perkataan itu sangat frontal dan Alio belum terbiasa dengan sifat Elmar yang satu ini.

AL IS EL (Renjun)(END)Where stories live. Discover now