Delapan manusia itu sedang duduk di cafe Heru. Saling menatap sebelum kalimat Rosa memecah keheningan.
"Sumpah gue agak kaget setelah sekian lama ga ngumpul tapi jujur, diantara lo berempat Raja doang yang makin tua makin ganteng."
Rilla menertawakan kalimat konyol khas Rosa tersebut sedang Karina yang mendengarnya senyum-senyum membenarkan. Raja sendiri jangan ditanya, tiba-tiba dadanya makin membusung songong.
"Dan yang makin jelek itu Heru." saut Elmar tanpa dosa. Kali ini semua yang ada dimeja tertawa, tentu saja minus Heru. Bahkan Rosa yang notabenenya adalah pasangan pemuda itu turut tertawa mengiyakan.
"Bisa-bisa nya kamu ketawa suami kamu di zolimi Ca." bukannya berhenti, Rosa justru semakin terbahak. Yang lain maklum, mungkin ini faktor dari dedek bayi yang sedang Rosa kandung, jadi hormon tertawa nya jadi berlebihan. Iyain aja.
Diantara mereka berdelapan, hanya Rosa dan Heru yang sudah menikah. Al dan El akan melangsungkan pernikahan lima bulan lagi, Karina Raja masih bimbang dengan hubungan mereka, sedang Nera dan kak Rilla, masing-masing dari mereka masih jomblo.
Mereka baru saja pulang dari acara lahirannya anak bang Jepsa, memutuskan untuk bercengkrama sebentar sekalian ada yang ingin Elmar sampaikan.
"Jadi..." Elmar melirik Alio, seolah meminta bantuan untuk menjelaskan. Alio hanya geleng-geleng dan mengusak pelan rambut gadisnya itu.
"Udah tua El, udah dua puluh lebih, masih aja kaya bayi yang dikit-dikit Al, dikit-dikit Al." mendengar cibiran Heru bukan Elmar yang marah, justru Alio. Bagai dejavu dan sering terjadi saat masa sekolah dulu, Alio melempar Heru dengan sedotan minumnya, membuat Nera hanya tersenyum kalem dan Raja yang terbahak.
"Doyan banget dilempar sedotan." kata Nera kalem.
Kini semuanya kembali fokus saat Alio mulai buka suara.
"Soal buku yang El terbitin, kalian tau kan kalau peminatnya lumayan gede?" Semuanya mengangguk setuju. Rilla terutama, dia ingat saat Elmar berkata bahwa cita-citanya adalah menjadi seorang penulis dan sekarang impian itu tercapai.
"Jadi banyak yang minta dibikinin buku tentang kalian." sambung Elmar tiba-tiba. "Terutama Heru sama Rosa. Rata sih sebenarnya, Nera yang part nya dikit aja banyak yang minta dibikinin cerita. Jadi.. gue mau nanya, kalian ngijinin ga kalo gue bikin cerita tentang kisah kalian? Kaya Nera gue mau lebih spesifik soalnya lo kan perindividu gitu. Ini gue ijin baik-baik nih, soalnya kalo kalian nolak ntar gue ijinnya pake pemaksaan, abisnya gue udah iyain ke pembaca gue."
Elmar nyengir lebar, ya khas dirinya. Ga ada yang berubah meskipun umur mereka sudah menua.
Rosa dan Heru masih sama konyolnya, Nera sendiri makin kesini makin kalem. Raja dan Karina, pasangan sopan yang ga banyak tingkah, sedang kak Rilla selalu menjadi yang dewasa diantara mereka.
Untuk Alio dan Elmar sendiri pun tak ada yang berubah. Al masih sangat menyayangi El dan begitupun sebaliknya. Mereka bahkan masih sering berkeliling tempat hanya untuk menyipi rasa bakso yang berbeda.
Al saat ini sedang mengajar disalah satu universitas terkenal menjadi seorang asisten dosen, sedang Elmar masih giat belajar untuk mendapat gelar psikiater nya.
Mereka semua masih kuliah, kecuali Rosa yang memang sedang mengambil cuti karena kehamilannya.
Heru masih sibuk mengurus band nya, mengatur kelangsungan cafe dan jadwal kuliah yang penuh setiap hari. Nera lain lagi. Meskipun baru pemula, namun karya yang Nera ciptakan dari lensa kameranya mampu menghidupinya untuk beberapa bulan kedepan. Kak Rilla sendiri kini menjadi salah satu model dibawah arahan bunda Alio dan tak jarang dirinya bertemu dengan Nera dibeberapa kesempatan.
YOU ARE READING
AL IS EL (Renjun)(END)
FanficDalam semalam Alio sadar bahwa kehidupan Elmar, yang selama ini dielukan oleh semua orang, ternyata tidak lebih dari sebuah neraka. *** "Lo salah masuk toilet El, lo ga lihat ini toilet cowok?" start, 1 juli 2021. end, 14 agustus 2021.