Selalu ada alasan dari setiap tindakan. Entah itu baik atau jahat sekalipun. Namun terlepas apapun alasannya, semoga saja tidak merugikan, menyakiti atau bahkan sampai membuat sengsara orang lain.
***
Bagian XXIII - Masa kelamnya.
Tahun 1989 pasangan itu resmi menikah. Pernikahan yang disambut haru oleh kedua keluarga dan ditahun berikutnya, tepatnya 1990 bulan agustus, seorang bayi perempuan hadir melengkapi keluarga mereka. Disambut kembali dengan haru, dengan tangis kebahagiaan apalagi setelah melihat betapa cantiknya bayi mungil itu.
Namun, bertahun-tahun setelah nya, pasangan tersebut tidak dikaruniai anak lagi. Dan sang bayi perempuan yang awalnya begitu dicintai perlahan malah mendapat caci maki sebab dirasa tidak berguna bagi keluarga. Sebuah kelompok yang hanya menghargai anak laki-laki masih nyata adanya, dan Elisa, si bayi perempuan yang kini sudah berusia tujuh tahun harus menerima kenyataan bahwa dirinya tewas setelah dipukuli habis-habisan dimalam sebelumnya.
Sedang dihari yang sama, sang ibu dalam rumah tangga itu mendapat kabar bahwa dia kembali mengandung. Betapa bahagianya sampai dia tidak menyadari bahwa anak perempuan yang masih terkunci digudang sudah kehilangan nyawanya secara menyedihkan.
Menyesal? Tentu saja. Bagaimanapun juga Elisa adalah darah daging mereka. Putri pertama yang mereka besarkan dengan sayang sebelum perkataan keluarga besar berhasil mengotori pikiran hingga akhirnya membuat mereka dengan kejam selalu menyiksa anak kecil tak berdosa itu. Sekarang Elisa telah pergi. Hanya menyisakan segelintir kenangan yang tidak satupun ada hal manis didalamnya.
Dengan mata yang membengkak sang ibu membuka dua buah kotak coklat dengan pahatan El diatasnya. Satu dia letakkan dirumah ini sedang satunya dia bawa kerumah barunya.
Ya, setelah kepergian Elisa, mereka juga memutuskan untuk pindah kerumah besar yang ada diseberang. Meninggalkan kotak berisi luka disana sedang kotak yang penuh foto masa kecil Elisa dibawa turut bersama kerumah baru.
Kuncinya dibiarkan tertinggal disudut ruangan. Berharap bahwa mereka tidak akan pernah menemukan nya dan membuka kembali kenangan kelam itu.
***
Langit sangat amat cerah saat sebelas pasang kaki itu berhasil menginjak tanah Yogya. Semuanya tersenyum lebar, menghirup udara yang jauh lebih bersih dari kota Jakarta itu dalam-dalam.
Tanpa menunggu lama, mereka masuk kedalam mobil yang sudah disewa jauh hari. Dua mobil dengan masing-masing kapasitas yang bisa mengangkut 6 orang.
Elmar duduk disebelah kemudi sedang Alio langsung memasang safety belt setelah semua barang selesai dimasukkan kedalam bagasi.
"Langsung ke villa?" Alio menoleh pada bang Doland dibelakang, setelah mendapat anggukan, dia segera menyalakan mobil dan berlalu meninggalkan bandara.
Mobil yang dibawa oleh bang John sudah melesat lebih dulu sejak tadi, berlalu jauh meninggalkan mereka.
Didalam mobil yang Alio kendarai saat ini masing-masing sibuk dengan ponselnya, tak terkecuali Elmar. Sampai Alio mengintip karena penasaran.
"Aku ngehubungin bunda, ngasi tau kalo kita udah nyampe."
Alio beroh ria. Sedikit terkejut dengan laporan pacarnya itu. Meskipun orangtuanya terkesan tidak peduli, tapi gadis itu selalu menceritakan apa yang sedang dia kerjakan.
Dilain sisi, pesawat berbeda dari bandara Soekarno Hatta dengan tujuan Yogyakarta baru saja lepas landas dan Shena dengan segera langsung memakai penutup matanya, bergegas untuk tidur karena tidak ingin buang-buang tenaga hingga tiba nanti.
YOU ARE READING
AL IS EL (Renjun)(END)
FanfictionDalam semalam Alio sadar bahwa kehidupan Elmar, yang selama ini dielukan oleh semua orang, ternyata tidak lebih dari sebuah neraka. *** "Lo salah masuk toilet El, lo ga lihat ini toilet cowok?" start, 1 juli 2021. end, 14 agustus 2021.