Kesedihan. Itu judul hidup ku sebelum berteman dengan Alio.
***
Bagian IX - Luka masalalu.
Dua pukulan, tiga pukulan, empat pukulan, sampai langit malam yang dipenuhi bintang berubah gelap dalam sekejap.
Bug.
Bug.
Tinjuan itu masih terus dilayangkan. Sampai Heru akhirnya jatuh pingsan dilapangan kotor antah berantah. Mario yang puas melihat hasil kekerasannya segera menarik diri, memakai helm nya cepat dan berjalan menuju motor. Pergi darisana dengan kecepatan kilat.
Heru yang biasa terlihat bersinar baik itu disekolah maupun diarena, berubah tak berdaya malam itu. Nyawanya hampir saja melayang jika Rilla tak menemukan dan langsung membawanya kerumah sakit. Ditemani oleh isak panjang yang mengiris hati.
10 juli 2020, tepatnya satu tahun yang lalu.
Itu adalah hari yang akan selalu diingat oleh Rilla dan teman-temannya, terlebih oleh Rosa. Karena didetik dia melihat tubuh terluka Heru yang sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, detik itu pula dia memutuskan untuk abai atas pemuda itu. Sebab tak ada guna semua larangan dia selama ini karena Heru sendiri juga abai dengan perkataan nya.
"Heru nyariin lo..." wajah pucat Rilla masih dapat Rosa ingat dengan jelas. Bagaimana kakak seniornya itu datang ke kelas hanya untuk memberitau bahwa Heru butuh sosok nya, bahwa Heru selalu menggumamkan namanya. Tapi Rosa, dia gadis berprinsip yang selalu menjalani keputusan nya dan dirumah sakit waktu itu, dia sudah memutuskan untuk meninggalkan Heru. Tidak peduli pada hatinya yang juga sakit dan butuh pelukan dari pemuda nya.
Diam-diam Rosa juga mendengus tak suka pada Rilla. Jika bukan karenanya, maka Heru dan Mario tidak akan seperti ini. Jika bukan rasa cemburu Mario yang berlebihan atas Heru, maka dia tidak perlu terbaring dirumah sakit saat ini.
"Lo bener-bener pembawa sial kak." desis Rosa akhirnya. Membuat Elmar yang duduk disebelahnya diam-diam mendengarkan. Meskipun wajahnya terbenam diantara buku-buku dan matanya sedang tertutup, Rosa tau bahwa Elmar sangat sadar saat ini. Dia hanya ingin menghindari Rilla yang memang sebuah malapetaka yang harus dienyahkan jauh-jauh.
"Pertama, lo ngerebut Mario dari sahabat lo sendiri dan sekarang, gara-gara lo juga Heru terluka cuma buat belain lo dari cowok brengsek itu. Gue tau Heru itu sahabat lo, tapi sekarang, gue bahkan jijik liat mukanya didetik dia sok jadi pahlawan kesiangan buat lo. Gue sebagai pacarnya gada arti kak. Heru emang ga pernah nganggep omongan gue. Selalu lo lo lo dan lo lagi. Persetan!!"
Elmar segera mendudukkan diri dan menggenggam tangan Rosa erat. Mencoba menenangkan amarah temannya yang sedang meluap-luap itu. Seisi kelas sudah penasaran dengan apa yang ada dimeja mereka, membubarkannya dengan pelototan pun tidak akan mempan.
Elmar akhirnya terpaksa.
Dia menatap Rilla lagi akhirnya. Setelah beberapa bulan terlewati, hanya untuk menyuruhnya pergi dari kelas sekarang juga.
Dan untuk pertama kalinya dalam hidup semua yang ada disana, mereka tertegun ketika melihat cairan bening yang berhasil menetes di pipi atlet voli tersebut. Rilla menangis.
Sejak itu, semua kesalahpahaman pun dimulai.
Antara Elmar, Rosa dan juga Rilla.
Kalender sekolah yang tertempel didinding menunjukkan tanggal 11 juli 2021 saat Elmar mengeceknya. Artinya festival musik dikampus sebelah akan diadakan esok hari dan bukannya terlihat antusias, Rosa justru tampak melamun dibangkunya.
YOU ARE READING
AL IS EL (Renjun)(END)
FanfictionDalam semalam Alio sadar bahwa kehidupan Elmar, yang selama ini dielukan oleh semua orang, ternyata tidak lebih dari sebuah neraka. *** "Lo salah masuk toilet El, lo ga lihat ini toilet cowok?" start, 1 juli 2021. end, 14 agustus 2021.