Diruangan tamaram itu, seorang pria berambut panjang bergelombang tengah duduk sambil ditemani 2 botol alkohol. Bibirnya yang tengah menyesap minuman itu, mata tajamnya menatap lurus kedepan. Namun pikirannya melayang ke kejadian saat di persidangan waktu itu.
Flashback
"Mitsuya siapkan berkasnya sekarang" perintah Baji pada pengacaranya itu, saat berjalan menuju ruang persidangan.
"Semuanya sudah siap "
Sampailah mereka di ruangan persidangan. Baji duduk di kursi panjang sambil menunggu hakim ketua.
"Baji-sama, ku harap kau tenang agar persidangan ini lancar" bisik Mitsuya pelan.
Tap tap tap
Baji menoleh saat mendengar langkah seseorang di pintu masuk. Ia terkejut saat melihat istrinya berjalan berdampingan dengan pria lain.
"Tetta-kun aku bosan dengan persidangan ini"
"Tenanglah Emma sayang. Kalau semuanya lancar kau akan bebas sekarang dan segera menikah denganku" ucap pria itu sambil mengelus surai pirang wanita itu.
"Oh hai Baji-kun. Awal sekali kau datang. Kenalin dia Kisaki Tetta. Kekasihku"
"Kisaki Tetta" Baji hanya menatap datar tangan Kisaki yang terulur. Merasa terabaikan, Kisaki menarik tangannya kembali.
"Ku harap kau tidak menyesal Emma. "
"Baji-sama tenanglah. "
"Yeah , dan aku yang akan mendapatkan hak asuh Kazutora. " setelah mengatakan itu, Emma menggandeng Kisaki menuju kursi yang sudah tersedia.
Flashback off
"Bajingan"
Tanpa sadar, ia telah meminum hampir 2 botol alkohol. Baji meraih figura foto dirinya dengan Emma saat masih bersama. Ia tersenyum masam jika mengingat kenangan indah bersama istrinya. Bohong sekali jika Baji tidak mencintai wanita itu.
"Kenapa kau tega sekali Emma. Aku memberimu segalanya,apakah masih kurang?"
Gluk
Satu gelas alkohol terakhir yang diminum Baji. Dan saat itulah, kepala Baji sangat pusing, wajahnya memerah akibat mabuk.
Ia menutup kedua matanya di sandaran sofa.
Beberapa menit kemudian ,Chifuyu sampai di depan kamar Baji. Ia menatap gugup pintu itu. Ia takut saat masuk nanti, sebuah pisau menusuk matanya karena keterlambatannya.
Chifuyu menghela nafas ,menetralkan detak jantungnya yang berpacu sangat cepat. "Tenang Chifuyu, tenang. Mungkin ini hari terakhir kau hidup"
Setelah memantapkan hatinya dan mulai mengetuk pintu tersebut.
Tok tok
"Baji-sama"
Chifuyu mengerutkan keningnya. Ia mengetuk pintu sekali lagi namun hasilnya tetap nihil.
Pyarr
Chifuyu berjengit mendengar suara pecahan dari dalam. "Baji-sama. Apa kau baik-baik saja" seru Chifuyu yang mulai khawatir.
Dengan sekali dobrakan, Chifuyu berhasil membuka pintunya yang ternyata tidak di kunci.
"Astaga, Baji-sama" Chifuyu bergegas saat melihat Baji tengkurap di lantai. Chifuyu dengan sangat hati-hati mengangkat tubuh yang lebih besar darinya itu menuju ranjang king size tuannya.
Chifuyu sedikit memalingkan wajahnya saat mencium bau alkohol dari mulut Baji.
Saat sudah dekat ranjang, Chifuyu menidurkan Baji dan meletakkan posisinya agar tuannya itu nyaman.
" Jangan tinggalkan aku... " Baji meracau sambil menahan tangan Chifuyu.
Baji yang masih setengah sadar, menarik Chifuyu hingga yang empunya terjatuh diatasnya.
"Baji-sama tolong lepaskan aku. Kau mabuk "
Chifuyu sedikit memberontak saat tangan besar Baji mendekap tubuhnya erat. Ia merasakan telapak tangan Baji memanas.
"Aku masih mencintaimu. Jangan tinggalkan aku~"
Chifuyu mengernyit bingung dengan racauan tuannya ini.
Dengan cepat, Baji membanting tubuh mungil Chifuyu ke ranjang kemudian menindihnya.
"Baji-sama, lepaskan aku ,ku mohon"
"Ssttt" Baji menahan bibir Chifuyu dengan jemarinya. Tangan nya menyusuri dan mengelus wajah Chifuyu lembut.
Tanpa menunggu aba-aba, Baji langsung mencium bibir ranum milik Chifuyu.
Chifuyu membulatkan matanya atas apa yang dilakukan majikannya itu padanya.Chifuyu bergerak tak nyaman dan ingin mendorong Baji. Namun Baji dengan cepat menahan kedua tangan Chifuyu keatas. Ia meraih sebuah dasi di nakas dan mengikatkannya pada tangan Chifuyu.
"Lepaskan aku hiks... " satu isakan lolos dari bibir Chifuyu.
Namun Baji tidak mendengar kannya.
Ia kembali meraup bibir Chifuyu. Ciuman itu berlangsung cukup lama. Baji mulai melumat dan menghisap bibir atas dan bawah Chifuyu.
Merasa tidak ada reaksi dari Chifuyu, Baji menggigit bibir bawah Chifuyu ."Akh " Chifuyu sedikit membuka bibirnya akibat gigitan Baji. Kesempatan itu menjadi peluang emas untuk Baji.
Tanpa persetujuan, ia mendobrak mulut Chifuyu dengan lidahnya.
Menjelajahi dan mengabsen gigi rapi Chifuyu.
Saliva keduanya mengalir di sudut bibir Chifuyu.
Ciuman Baji mulai turun ke leher . Ia menjilat dan menggigit, membuat bekas kemerahan di sana."Kumohon hikss.. "
Tangisan Chifuyu membuat Baji hilang kendali.
Srett
Baji merobek kemeja yang di pakai Chifuyu dan terpampang jelas kedua nipple pink Chifuyu yang begitu menggoda. Tanpa pikir panjang, Baji mengulum nipple kanan Chifuyu membuat Chifuyu menggelinjang.
"Ahh.. Nghh.. "
Tangan Baji pun tak tinggal diam. Ia memelintir dan memilin nipple yang satunya dengan sensual.
Baji mencium setiap inci tubuh Chifuyu membuat tanda di sana.
"Tolong jangan lakukan itu tuan nghhh... Akh"
Chifuyu hanya bisa pasrah saat Baji mulai membuka resleting celananya. Ia mengelus dan meremat benda itu dengan sensual.
Chifuyu merasakan sakit kepala yang luar biasa. Ia ingin memukul Baji, namun tangannya diikat di kepala ranjang. Chifuyu sudah tidak tau apa yang harus ia lakukan.
Ia hanya bisa menangis di bawah Baji. Berharap 'penyiksaan' ini cepat berlalu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Papa • Bajifuyu[✔️]
Fanfiction⚠️YAOI⚠️ - Character milik Ken Wakui-sensei - Out Of Character - BL/BXB/YAOI - Fanfiction - R13+ Summary: Chifuyu mengalami kecelakaan yang merusak mobil mahal milik seorang pengusaha kaya. Tidak mampu membayar ganti rugi, Chifuyu setuju untuk beker...