Chifuyu menenggak minumannya dengan cepat. Pikirannya masih melayang ke kejadian saat Baji melamarnya.
Apa? Melamarnya?
Kedua tangan Chifuyu ia gunakan untuk menutupi wajahnya yang memerah sempurna. Mustahil. Ini seperti di dongeng saja.
Flashback
"Demi Kazutora. Menikahlah denganku, Matsuno Chifuyu!"
Chifuyu tak tahu harus memasang ekspresi seperti apa saat mendengar ungkapan dari Baji. Lebih tepatnya memerintah itu.
"B-baji-sama, a-apa yang anda katakan?" gumam Chifuyu pelan sambil meremat ujung bajunya. Keringat sebesar biji jagung sudah mengalir di pelipisnya.
"Aku melamarmu. Jadilah istriku dan ibu dari Kazutora"
Chifuyu sedikit speechles. Dengan mudahnya Baji melamarnya yang notabene nya sama-sama laki-laki. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikir majikannya ini. Bukan kah lebih baik cari wanita yang lebih cantik dan sederajat dengannya?
"T-tapi aku laki-laki tuan. Bagaimana jika tuanmuda di bully teman-teman nya? Bukankah lebih baik, jika tuan muda memiliki ibu baru yang cantik dan memiliki kasta yang setara. Bukan laki-laki miskin sepertiku,"
Akhirnya kalimat itu lancar diucapkan oleh Chifuyu. Walau ia dengan mati-matian menetralkan detak jantungnya yang berpacu cepat dan bibirnya yang bergetar .
" Kazutora hanya mau ikut denganmu. Apa kau mau kasus ini tidak ada akhirnya? Aku juga tidak mau Kazutora ikut dengan si brengsek Kisaki, " terjadi hening sebentar. Baji menatap dalam wajah Chifuyu yang menunduk.
Tap
Baji meraih tangan Chifuyu membuat sang empunya mau tak mau harus menghadapnya.
"Tatap mataku Chifuyu!" jantung Chifuyu semakin berdebar tidak karuan saat Baji memanggil dengan namanya. Dengan gerakan ragu, Chifuyu memberanikan diri untuk menatap mata tajam milik Baji."Kita melakukan pernikahan ini hanya demi Kazutora. Bukan dilandasi dengan cinta. Dengan begitu semua hutangmu ku anggap lunas! "
Nyut..
Bagaikan tertusuk jarum, hati Chifuyu sakit mendengarnya. Entahlah, ia juga tidak paham ada apa dengan perasaannya sebenarnya.
Chifuyu kembali menatap mata Baji yang memandangnya penuh harap. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Dengan yakin, ia pun mengangguk mantap.
"Demi tuan muda, saya siap menikah dengan anda Baji-sama!"
Sedetik kemudian, Baji langsung mendekap tubuh mungil itu dengan erat. "Terimakasih Chifuyu!"
Flashback off
Sudah terhitung empat gelas air putih yang diminum Chifuyu. Ia menelusupkan wajahnya di lipatan sikunya dengan lemas. Helaan nafas berat selalu keluar dari mulut dan hidungnya.
Ia mengusap wajahnya gusar. Dia tidak masalah jika harus menikahi majikannya demi Kazutora. Tapi entah kenapa Chifuyu sedikit merasa sakit dan sesak di dadanya.
'Bukankah sudah jelas jika pernikahan ini sudah di rencanakan sebelumnya? Jangan berharap lebih Chifuyu!' batin Chifuyu.
Yang lebih membuat dia gugup adalah pernikahan itu di lakukan 3 hari lagi!
Sial.
Saat asik dengan pikirannya sendiri, Chifuyu terlonjak kaget saat merasakan sebuah tangan di pundaknya.
"Huwaa-!! "
"Psstt..." bibir Chifuyu di tahan oleh telunjuk Baji. Hampir saja ia menjatuhkan gelas di sebelahnya.
"B-baji-sama, apa yang anda lakukan di dapur? " Ia menatap Baji yang menggeser kursi untuk lebih dekat dengan Chifuyu. "Aku hanya ingin mengembalikan ini" ucapnya sambil memberikan sebuah benda kecil di tangannya. "Bukankah ini antingmu?"
Terlalu terjadi banyak hal, sampai ia lupa tidak memakai antingnya. Ia memasang ekspresi bertanya, bagaimana bisa hilang?
"Ah kau pasti lupa. Aku menemukan ini di ranjangku waktu 'itu'. "
Blushh
Ah, ternyata Chifuyu baru mengingatnya.
"Kemarilah!" Baji menarik dagu Chifuyu untuk lebih dekat dengannya. "Selesai" ucapnya bangga dengan hasil karyanya memasang anting di telinga 'calon istrinya' .
"Terimakasih Baji-sama" gumam Chifuyu dengan malu-malu.
"Jangan memanggilku dengan embel-embel sama. Sebentar lagi kau akan menjadi istriku, bukan pengasuh Kazutora"
Chifuyu tidak tahu sudah semerah apa wajahnya sekarang.
Tolong, bawa pergi Chifuyu sejauh mungkin agar Baji tidak mendengar detak jantungnya yang berdegup sangat kencang.
"Baji-san."
Baji mengusap pelan kepala Chifuyu sambil tersenyum menampakkan gigi taringnya menambah tampan di wajahnya.
" Good boy! " setelah mengatakan itu Baji beranjak dari sana meninggalkan Chifuyu yang masih memproses sesuatu.
Namun sebelum benar-benar menghilang, Baji menyempatkan dirinya menoleh kebelakang. Tanpa sadar, tangannya terangkat, meraba dada kirinya yang tiba-tiba berdebar kencang.
'ada apa ini?'
Tidak mau berlama-lama disana, ia memutuskan untuk ke kantor lagi. Sungguh, itu sangat tidak baik bagi kesehatan jantungnya jika terus berdekatan dengan makhluk mungil ini.
***
Dikursi taman belakang rumah, tampak seorang bocah bersurai dwi itu tengah duduk sambil mengelus kucing di pangkuannya. Matanya menatap lurus ke depan. Bibir mungilnya mengeluarkan gumaman lirik lagu yang diajarkan sensei nya di sekolah.
Ia bersenandung pelan tak menyadari suara langkah kaki di belakangnya.
Dor!
Bocah itu terlonjak kaget, sampai melempar kucing di pangkuannya. Ia merengut kesal pada pengasuhnya yang seenaknya mengejutkannya. Tanpa merasa bersalah,Chifuyu dengan cengirannya yang sangat menyebalkan, dengan santai duduk di sebelah Kazutora.
"Hehe, kau kaget? " tanyanya santai menambah Kazutora kesal.
"Tidak!" ketus Kazutora dan memutar tubuhnya membelakangi Chifuyu.
"Nee, nee maafin aku!" Chifuyu mengguncang tubuh Kazutora namun tak ada reaksi dari sang tuan muda. Chifuyu memutar otaknya mencari cara agar tuanmudanya tidak merajuk. "Ah, tadi Baji-san ingin mengajak tuanmuda jalan-jalan. Tapi tuanmuda masih merajuk sih,jadi ya gak jadi deh"
Entah mengapa,hanya kalimat itu yang keluar dari mulutnya.
"Kapan kita perginya? " seru bocah itu dengan wajah berbinar.
'Mati kau Chifuyu. Bagimana ini?'
"A-apanya tuan muda? " tanya Chifuyu gugup. Sial. Kenapa dia tidak berfikir dulu sebelum berkata sih.
"Kita akan jalan-jalan kan? Ayo, kita ajak daddy juga."
"Eeehh, kita perginya lain kali saja ya" Sungguh. Chifuyu mencoba berkata dengan lembut agar Kazutora tidak merajuk lagi.
"Tidak! Kau sudah berjanji. Ayo kita ke kantor daddy sekarang!"
"Eh eh jangan tuan muda. Daddy mu sibuk bekerja. Nanti kalau tuan muda kena marah bagaimana? "
"Tidak akan! PAMAN DRAKEN, ANTARKAN AKU DAN CIPUY KE KANTOR DADDY SEKARANG!! " teriak Kazutora sambil menarik tangannya menuju halaman depan.
Chifuyu mengusap peluh di pelipisnya.
'Ya Tuhan! Masalah baru lagi' batin nya dengan pasrah.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Papa • Bajifuyu[✔️]
Fanfiction⚠️YAOI⚠️ - Character milik Ken Wakui-sensei - Out Of Character - BL/BXB/YAOI - Fanfiction - R13+ Summary: Chifuyu mengalami kecelakaan yang merusak mobil mahal milik seorang pengusaha kaya. Tidak mampu membayar ganti rugi, Chifuyu setuju untuk beker...