Para pelayan di rumah itu berlalu lalang menyiapkan sesuatu untuk nyonya besar. Mereka tak menyangka kedatangan tiba-tiba nyonya besar mereka ke rumah.
Chifuyu menatap Hinata yang sedang membuat minuman sambil sesekali mengintip Emma diruang tamu dibalik tembok dapur. Jujur saja, ada perasaan takut dihatinya melihat ibu kandung dari anak tirinya.
"Hinata biar aku saja yang menyajikannya" Chifuyu menahan Hinata dan mengambil alih nampan di tangannya.
"Kau yakin? " ditanya seperti itu, malah membuat Chifuyu semakin takut. "Aku baik-baik saja"
Hinata menatap Chifuyu dengan khawatir. "Hati-hati. Aku tidak tahu mood nyonya Emma sedang baik atau buruk. "
"Daijobu, lihatlah dia. Sepertinya moodnya sedang baik. Bukankah katamu ini minuman kesukaannya?"
Setelah mengatakan itu, Chifuyu menarik nafas dan menghembuskan nya. Tiba-tiba rasa gugup dan takut menghampirinya.
Chifuyu berjalan menuju ruang tamu dimana Emma tengah duduk membelakanginya.
"Permisi Emma-san. Silahkan dinikmati," Emma menatap lekat Chifuyu yang meletakkan minuman dan camilan di meja depannya.
"Tunggu! " cegah Emma. Mau tak mau Chifuyu menghentikan langkahnya. Emma beranjak dari duduknya dan berdiri tepat di depan Chifuyu.
Jantung Chifuyu berdetak cepat melihat senyuman manis dari Emma. Entah mengapa senyuman itu terasa menakutkan baginya.
"Selamat ya atas pernikahanmu. Kau sudah menjadi nyonya-ah maksudku tuan besar di rumah ini" Chifuyu menatap tak paham kearah wanita itu.
"Ini hadiah untukmu sebagai ucapan selamat. Maaf aku tidak datang waktu itu. Ah iya aku kan tidak diundang hahaha" ucap Emma tertawa kecil seraya menutup mulutnya.
Ia menyodorkan sebuah bingkisan mewah kearah Chifuyu. "Maaf Emma-san. Aku tidak bisa menerimanya. Gomen! " Chifuyu berkata sesopan mungkin sambil membungkuk.
"Kenapa? Apa hadiahku kurang mahal? Baiklah aku tambah ini! " Emma mengeluarkan sebuah kotak di tasnya kemudian membukanya. Chifuyu membulatkan matanya melihat isi kotak itu. Sebuah kalung berlian dengan bandul berbentuk huruf 'C' dengan bahan yang sama.
"Lihatlah. Aku membuat kalung ini khusus untukmu. Terimalah! "Chifuyu semakin gusar dan tak nyaman. Ia menggulir bola matanya kearah lantai sambil meremat ujung bajunya. "Maaf Emma-san. Aku tidak pantas menerima itu semua"
Perkataan Chifuyu membuat senyum Emma luntur. Ia menggertakkan giginya menahan amarah.
"Cih, sombong sekali dirimu. Apa pemberian Baji lebih dari ini? Aku repot-repot kemari hanya untuk memberi hadiah. Seharusnya kau menerimanya!" nada bicara Emma meninggi.
"Apa maksudmu Emma-san? "
"Aku tahu niat licikmu itu pria miskin! Kau masuk dirumah ini hanya untuk mempengaruhi Kazutora dan mengambil semua harta keluarga Baji bukan? Dan sialnya Baji dengan mudahnya menjadi gay dan menikahimu! " perkataan sarkas Emma membuat Chifuyu menegang.
"Aku tidak rela anakku mempunyai orang tua homo seperti mu. Dasar jalang! "
Emma membanting kotak berlian itu hingga mutiaranya berceceran dilantai. Sedangkan Chifuyu, ia semakin menunduk takut.
"K-kau salah paham Emma-san. A-aku tidak berniat memeras kekayaan Baji-san"
"Oh masih mengelak? " ucap Emma meraih minuman di meja.
Byur
Pyarrr...
Emma menyiramkan jus lemon itu ke wajah Chifuyu dan membanting gelasnya hingga pecah berkeping. Chifuyu tersentak dengan perlakuan dari Emma. Tiba-tiba ia merasakan tubuhnya menggigil akibat dinginnya jus itu dan pendingin ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Papa • Bajifuyu[✔️]
Fanfiction⚠️YAOI⚠️ - Character milik Ken Wakui-sensei - Out Of Character - BL/BXB/YAOI - Fanfiction - R13+ Summary: Chifuyu mengalami kecelakaan yang merusak mobil mahal milik seorang pengusaha kaya. Tidak mampu membayar ganti rugi, Chifuyu setuju untuk beker...