Kepulan asap masih terlihat di cangkir walau samar. Udara panas, tak membuatnya beralih meminum es dingin yang mungkin bisa meredakan rasa haus.
Namun berbeda dengan Kisaki. Saat ini ia berada di sebuah kafe tak jauh dari tempat kerjanya. Ia tengah menyesap capuccino ditemani dengan partnernya, Hanma.
"Bukankah hari ini, anak itu ke rumah? " tanya Hanma yang sedari tadi diam menatap Kisaki yang tengah asyik dengan makanannya.
"Kazutora? kurasa begitu," jawabnya santai.
"Kenapa kau biasa saja?"
Kisaki melirik Hanma sekilas, dan melanjutkan makannya yang sempat tertunda. "Buat apa? "
Hanma mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan dari Kisaki. Hei, apa bosnya itu idiot atau apa?
Tiba-tiba, hp Kisaki bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Hanma kembali menatap Kisaki yang kini tengah menyebut Emma dalam panggilannya. Ia berdecih pelan melihat senyuman Kisaki yang di tunjukkan pada wanita itu padahal hanyalah senyum palsu. Ia mengalihkan pandangannya, tak mau menatap wajah Kisaki.
Kisaki meletakkan hpnya kembali. Ia melirik Hanma melalui ekor matanya. Tak biasanya Hanma menjadi pendiam begini.
"Kau kenapa Hanma?"
"Cih, katakan padaku. Apa kau menyukai Emma? " pertayaan itu lolos di bibir Hanma, membuat Kisaki memutar bola matanya bosan. "Berapa kali aku mengatakannya padamu, kalau aku tidak menyukai nya."
"Bohong! Apa kau lupa tujuan awalmu?" seru Hanma sampai beberapa pasang mata menoleh kearahnya. Kisaki sedikit tersentak dengan perkataan Hanma. Heran, ada apa dengan Hanma sekarang?
Ngomong-ngomong tentang tujuan awalnya, Kisaki teringat masa lalu.
Flashback On
Disebuah gedung mewah dengan hiasan khas pesta menyapa pasang mata yang berdatangan. Orang-orang bergerombol di berbagai titik dengan segelas minuman berwarna sebagai teman mengobrol.
"Wah, selamat tuan Kisaki Tetta. Akhirnya, saya bisa bertemu langsung dengan CEO terbaik. 5 tahun berturut-turut. " ujar salah satu kolega pada Kisaki. Ia menjabat tangan seraya menepuk pundak Kisaki memberi apresiasi pada nya.
"Ahaha, kau berlebihan Akashi-san. " Kisaki tertawa canggung. Tapi percayalah, didalam hatinya tertawa sombong atas kemenangannya.
"Tidak, kau memang terbaik Kisaki-san. Kurasa hari ini kau yang akan memenangkan penghargaan itu lagi," sambung kolega yang lainnya.
Kisaki tersenyum tipis menanggapinya. "Ya, kurasa hari ini aku yang akan memenangkan penghargaan itu lagi. Aku sudah menyiapkan pesta kemenanganku besar-besaran. Kalian datanglah!"
"Woah, Kisaki-san memang terbaik. Kurasa hari ini keberuntungan berpihak pada anda"
Keadaan semakin ramai. Saat tengah asyik berbincang dengan temannya, Kisaki tanpa sengaja melihat ke pintu masuk.
Disana, ada satu orang pria datang bersama istri dan anaknya. Pria itu, berpenampilan sangat biasa. Berbeda sekali dengan para tamu yang lainnya yang mengenakan jas mahal.
Teman sebelah Kisaki, turut melihat."Kasihan ya nona Emma. Cantik begitu, tapi suaminya cupu. Walau suaminya baru setahun punya perusahaan sendiri, tapi tetap saja tidak pantas bersanding dengan nona Emma" bisik-bisik itu terdengar ditelinga Kisaki. Namun ia tidak memperdulikannya.
Hingga sebuah seruan diatas panggung membuyarkan lamunannya.
"Selamat malam semuanya. Wah, saya ucapkan banyak terimakasih kepada para hadirin yang telah meluangkan waktunya untuk menghadiri acara tahunan di gedung ini. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Papa • Bajifuyu[✔️]
Fanfiction⚠️YAOI⚠️ - Character milik Ken Wakui-sensei - Out Of Character - BL/BXB/YAOI - Fanfiction - R13+ Summary: Chifuyu mengalami kecelakaan yang merusak mobil mahal milik seorang pengusaha kaya. Tidak mampu membayar ganti rugi, Chifuyu setuju untuk beker...