Malam hari Andra pulang ke rumah nya ia membuka pintu sambil meringis sedikit karena luka di wajahnya belum lagi ia kena marah oleh bos nya karena makanan tidak jadi di kirim kepelanggan.
"Den Andra kenapa? Kok mukanya babak belur seperti ini"ucap bi Sri pembantu rumah nya.
"Saya gak papa kok bi"ucap Andra.
"Den mau saya bikin kan makanan?"ucap nya lagi namun Andra menjawab dengan gelengan kepala nya dan langsung menaiki tangga menuju lantai dua kamarnya.
Di atas ia bertemu dengan Mondy yang masih asyik dengan kerjaan kantor nya.
"Sibuk Mulu Loe"ucap Andra duduk.
Mondy menoleh dan terheran dengan wajah Andra "muka kamu kenapa ?"ucap Mondy.
"Biasa lah, kelakuan musuh gue"ucap Andra.
"Kamu kapan berubah?"ucap Mondy.
"Harus gue yang nanya sama Loe, kapan loe gak jadi budak mamah lagi"ucap Andra.
"Aku gak ngerasa jadi budak mamah"ucap Mondy.
Andra tersenyum getir"Loe orang yang paling bodoh Loe tau kan mamah orang yang ambisius tapi Loe turuti kemauan nya "ucap Andra.
" Andra.. "Marissa keluar dari kamar nya.
"Muka kamu kenapa nak?"ucap Marissa mencoba meraih wajah Andra namun Andra segera menepis nya dengan tangan nya.
"Mamah gak usah sok peduli sama Andra "ucap Andra langsung meninggalkan Mondy dan Marisa.
Marissa bingung sekali kenapa Andra selalu mengganggap Salah.
"Mamah bingung sekali Mon, kenapa Andra seperti itu?"ucap Marisa merasa bersedih.
Mondy bangkit dan mengelus pundak mamah nya "Mondy akan selalu ada untuk mamah, Mondy sayang banget sama mamah maafin Mondy soal tadi "ucap Mondy.
"Tiba-tiba papa nak, mamah ngerti"ucap Marissa.
*******
Terlihat seorang lelaki paruh baya terbaring di tempat tidur nya yang tidak terlalu besar itu ia sesekali terbatuk-batuk.
"Raya... "Panggil nya.
"Ya bah, ada apa bah?"ucap raya menghampiri Abah nya.
"Abah teh rasanya sesak sekali nak"ucap nya.
Raya meraut kan wajah sedihnya rasanya tekadnya sudah bulat ia akan ke Jakarta untuk mencari pekerjaan supaya bisa membeli obat untuk Abah nya.
"Abah raya boleh kejakarta?"ucap raya.
"Untuk apa kamu kejakarta, Jakarta itu keras nak Abah dulu sering merasakan nya, Abah tau betul seperti apa Disana "ucap abah.
"Tapi raya sedih, raya gak bisa beliin Abah obat"ucap raya.
"Abah gak papa, nanti juga sembuh lagi "ucap Abah.
"Teh buku san rusak, terus kata kepala sekolah san harus membayar uang SPP kalo enggak san gak bisa ikut ujian "sandrina ngadu kepada raya.
Raya langsung memeluk sandrina.
"San, kamu harus ngertiin teteh kamu bekerja atuh "ucap Abah.
"Tapi kan bah..
"Udah kamu tenang aja, nanti coba teteh pinjem uang buat bayar SPP kamu ya udah jangan sedih atuh "ucap raya.
Setelah tenang Abah nya tetidur raya menatap Abah nya sendu sesekali terbatuk-batuk ia semakin sedih di tambah lagi adik nya ia harus melakukan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andra our Mondy
Short Storycuplikan!!! "kamu suka sama Andra yah?"ucap Mondy. raya terdiam dengan ucapan Mondy barusan sehingga lidah kelu untuk menjawab. "gpp Ray, kamu bilang aja kalo kamu memang menyukai Andra "ucap Mondy mencoba senyum dan langsung berdiri perlahan ia men...