part 5

85 12 0
                                    




















Mondy turun ke dari tangga menuju meja untuk memulai sarapan Disana ada raya yang sedang menyusun makanan di meja.

Mondy tersenyum dan langsung terduduk di kursi raya yang melihat Mondy langsung begitu memperhatikan wajah Mondy dengan seksama kemudian Mondy merasa sangat aneh.

"Kamu kenapa Ray? Kok kamu ngeliat aku kaya gitu?"ucap Mondy.

"Enggak mas, saya mau merhatiin aja perbedaan antara mas Mondy sama mas Andra takut salah "jawab raya seadanya.

"Oh gitu, sekarang udah bisa?"ucap Mondy.

"Udah mas, "jawab raya langsung pergi ke dapur untuk mengerjakan pekerjaan nya yang lain.

Ketika Mondy sedang sarapan Andra turun dan duduk langsung di samping Mondy ia mengmbil piring nya untuk memulai sarapan bersama.

"Loe kemaren kenapa kabur? Takut loe?"ucap Andra kepada Mondy.

Mondy melirik ke arah Andra sebentar "gak, ngapain  aku takut"ucap Mondy.

"Terus kenapa loe pergi?"ucap Andra.

"Aku bantuin orang korban akibat ulah kita balapan "jawab Mondy.

"Korban? Emng Loe nabrak sampai ada korban jiwa?"tanya Andra.

"Enggak sampai korban jiwa juga sih"

Tiba-tiba raya datang sambil membawa makanan kembali ke meja ia melihat Mondy dan duduk berdampingan dengan menampilkan wajah yang sedikit kaget ini adalah pertama kalinya ia melihat sepasang anak kembar.

"Kenapa loe liatin kita kaya gitu, gak sopan tahu "ucap Andra dengan nada marah.

"Maaf mas, kalo gitu saya permisi "ucap raya segera berlalu pergi karena ia takut kena marah bos nya itu.

Raya sampai dapur dan menyenderkan tubuhnya di tembok biastri yang sedang mengelap kompor mendekati raya.

"Raya kamu teh kenapa?"ucap bi Astri heran.

"Enggak papa bi, raya cuma speechless aja lihat orang kembar "ucap raya.

"Nanti juga kamu akan terbiasa kok lagian kan yang kamu lihat kembar'nya ganteng-ganteng enggak kaleng-kaleng "ucap biastri.

"Iya juga sih"batin raya.

"Kamu ngapain bengong atuh, udah mendingan sana kerja masih pagi teh pasti banyak kerjaan"ucap biastri langsung meninggalkan raya.

"Iya bi"jawab raya.

******

Di panti ada seorang wanita paruh baya berhijab yaitu nyak Ida penguruh pasti asuhan milik Andra Andra sangat bersosialisasi dalam membantu orang yaitu salah satu nya pasti ia ingin menolong anak- jalanan
Dan akhirnya Andra mendirikan panti hasil dari kerja keras nya dan bantuan dari Mondy.

Terlihat banyak anak-anak yang bermain Disana cukup rame karena mereka sedang bermain.

Nyak Ida menghampiri anak-anak panti,"anak -anak sekarang kita shalat dulu yah nanti mandi habis itu makan okeh"ucap nyak Ida lembut.

"Iya Bu.. "jawab anak-anak serentak.

"Bu kak Andra hari ini main ke panti enggak?"ucap salah seorang anak kecil perempuan.

"Sayang... Mungkin kak Andra masih sibuk jadi belum bisa main kesini "ucap nyak Ida menghampiri anak perempuan itu.

"Jadi kamu harus sabar yah, siapa tau besok kak Andra main kesini "lanjut Bu Ida sambil mengelus kepala nya dengan lembut.

Anak perempuan itu berusaha tersenyum dan langsung menyusul teman-teman nya mengmabil wudhu untuk melaksanakan ibadah shalat.

Nyak Ida tersenyum.

*****

Andra sedang berada di tempat bescame nya ada beberapa temannya.

Jay setelah memesan kopi ia pun menghampiri Andra yang sedang asyik dengan fikirannya kemudian Jay terduduk.

"Loe masih kepikiran masalah balapan sama rimba ndra?"ucap Jay.

"Iya, gue bingung soalnya banyak korban dalam balapan ini kalo gue kalah "ucap Andra.

"Ndra, gue yakin kok Loe bisa menang karena gue yakin Loe gak bakal biarin orang -orang yang Loe sayangi terluka "ucap Jay.

"Ya udah deh, gue pergi yah Jay, gue mau kerja dulu takut telat. Semuanya gue pergi dulu yah..."ucap Andra bangkit.

"Oke.... Hati-hati ndra..

******

Raya sedang membersihkan sebuah kamar ia mengelap semua meja Disana tak sengaja ia melihat foto Andra dan Mondy ketika kecil raya meraih nya dan tersenyum.

"Mas Andra sama mas Mondy benar-benar mirip, tapi sifatnya sangat berbeda mas Mondy baik mas Andra galak "ucap raya.

raya kembali menaruh foto itu kembali dan segera mengerjakan pekerjaan yang lainnya.

Tiba-tiba ada seseorang masuk kedalam kamar raya kaget dan langsung melihat orang itu ternyata itu adalah Mondy.

"Mas Mondy,"ucap raya kaget.

"Kenapa Ray? Maaf aku ngagetin kamu aku mau ngambil jam tangan kau yang ketinggalan "ucap Mondy.

"Gak papa mas, "ucap raya.

Mondy langsung mengambil jam tangan nya yang ada di atas meja dan langsung merilik raya tersenyum dan meninggalkan kamarnya.

Setelah kepergian Mondy raya segera menyesuaikan pekerjaan takut dikira yang tidak-tidak berada di kamar bos nya.

******

Malam hari Andra dan Jay pun sudah di tempat yang di janjikan untuk balapan semua sudah lumayan cukup rame pada malam itu terlihat beberapa lampu motor Disana.

Jay menepuk bahu Andra dan yang sedang terduduk di atas motor nya.

"Ndra, ini yakin cuma kita berdua gak hubungi yang lain, takut nya rimba berbuat curang sama kita "ucap Jay.

Kemudian datanglah Ali menghampiri Andra dan Jay Disana.

"Ndra? Loe udah balapan nya belum ?"ucap ali.

"Loe tau dari mana gue mau balapan "ucap Andra sedikit kaget karena pasalnya Andra tidak memberi tahu siapapun.

"Loe gak anggap gue Sahabat Loe lagi apa ? Loe mau balapan mempertaruhkan nyawa Loe Buat hubungan gue Sama vika'"ucap Ali.

"Sorry Li, bukan gue maksud kaya gitu gue cuma gak mau aja kalo Loe sampai kepikiran hal ini, gue cuma takut berpengaruh sama Loe yang lagi ngerjain skripsi "ucap Andra.

"Ndra gue yakin Loe bisa menang"ucap Ali mengangkat tangannya yang di kepal kan ke atas.

"Thanks ya gue jadi semakin semangat "ucap Andra tersenyum.

tak lama rombongan geng antraks datang motor rimba langsung berhenti di sebelah motor Andra.

"Loe berani juga ternyata, oke kita buktikan siapa yang menang "ucap rimba tersenyum remeh.

"Ayo kita mulai"ucap Andra.

"Oke, ayok.. tapi gue mau berbeda kali ini "ucap rimba.

"Maksud Loe ?"ucap Ali.

"Gue ingin kita balapan sambil ngebonceng cewek "tantang rimb membuat Andra geram.

Andra geram dan langsung turun motor nya memegang kerah jaket rimba dengan tangan nya.

"Loe gila, mana mungkin hah.. kita ngebonceng cewek berbahaya "bentak Andra.

Rimba mendecih "terserah Loe ini udah keputusan gue, kalo Loe gak mau Loe bakal kena akibat nya..





Andra our MondyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang