part 3

111 13 0
                                    














Hari ini raya akan kejakarta untuk bekerja Disana setelah mencoba ia meyakinkan Abah nya bahwa raya akan baik-baik saja Akhirnya abahnya luluh dan mengijinkan raya untuk ke Jakarta ia masuk kedalam bus sambil menenteng tas jinjing nya dengan penampilan sederhana nya kemudian ia merasa lega karena ia sudah di dalam bus menuju Jakarta.

"San teteh busnya sudah berangkat kamu jagain Abah ya, teteh janji akan terus kabarin kamu sama Abah.

Send..

Mengirim pesan ke pada adiknya.

Tak lama kemudian sandrina pun membalas pesan dari raya.

"Ya teh, hati-hati san di sini akan selalu merindukan Teteh, teteh jaga kesehatan ya..

Raya tersenyum namun ada sedikit kesedihan karena ia harus meninggalkan kedua orang yang di sayangi nya itu di kampung setelah itu raya langsung memasukkan hp nya kedalam tasnya.

Kemudahan ada seorang pria naik ke dalam bis itu dan duduk di samping raya sedangkan raya hanya diam ketika pria itu duduk di samping nya.

"Hey kamu mau kemana?"ucap cowok itu memulai obrolan.

"Saya mau kejakarta mas"ucap raya sedikit takut.

"Oh gitu, kenalin gue Rafi Loe?"ucap Raffi.

"Saya raya mas"ucap raya ia merasa risih karena ia tidak biasa berbicara dengan orang yang baru kenal apa lagi orang yang cukup mencurigakan bagi raya, raya mendekap erat tas nya ia harus ingat kata-kata Abah nya harus hati-hati.

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam akhirnya bis itu tiba-tiba berhenti bertanda sudah sampai Jakarta.

Raya tertidur lelap pun di bangunkan oleh kenek supir itu raya langsung mengucek matanya menyadarkan kesadaran nya kemudian ia melihat suasana berbeda ketika ia teringat tas nya namun tas itu sudah tidak ada raya panik kebingungan mencari tasnya.

"Aduh tadi tas aku dimana yah?"ucap raya sambil mencari keberadaan tasnya.

Raya segera keluar dari bis itu dan menanyakan kepada supir Bus itu.

"Pak bapak lihat tas saya enggak tadi ?"ucap raya bertanya kepada supir Bus itu.

"Ya ampun neng, kalo masalah hilang nya barang itu udah jadi resiko ini Jakarta tempat umum semua nya bisa aja terjadi"ucap nya langsung meninggalkan raya.

Raya meremas tangan nya ia merasa gagal dalam menjaga barang nya yang ia pikirkan semua ada pada tas itu handphone dan pakaian nya.

Raya merongoh kantong celana nya ia menemukan sebuah kertas alamat Astri yang ia catat sebelum berangkat raya sedikit bernafas lega karena masih ada harapan.

"Untung aja alamatnya gak aku masukin tas "ucap raya ia pun langsung berjalan kaki ia mencoba untuk beratnya sekitar sana.

******

Andra turun dari tangga ia melihat adiknya duduk sendiri di meja makan kemudian ia langsung terduduk di Samping nya.

"Mamah pergi?"ucap Andra kepada Mondy.

"Ya, Mama pergi ke Singapura beberapa hari untuk pekerjaan "jawab Mondy.

"Tumben Loe gak ngikut?"ucap Andra.

"Kata mama, mamah gak lagi butuh bantuan aku bisa hendle sendiri "ucap Mondy.

"Mon, Loe sama gue itu kembar jadi gue tau apa yang sebenarnya Loe inginkan "ucap Andra.

"Tapi mamah juga berarti buat aku "jawab Mondy.

"Tapi gak harus mengorbankan cita-cita loe juga kan Mon,? Mamah itu gak akan ngebiarin Loe memilih jalan Loe sendiri kalo Loe ngikutin semua keinginan nya Terus"ucap Andra.

Andra our MondyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang