part 9

82 14 0
                                    














Pintu terbuka menampilkan seorang gadis cantik dengan kaca mata hitam nya serta pakaian modis nya.

Raya mengerut kan dahinya.

"Maaf siapa yah?"ucap raya.

"Gue Milka, "ucap nya sambil membuka kaca matanya dan langsung masuk.

"Minggir... "Ucap Milka mendorong tubuh raya sedikit hingga raya tersentak.

Milka masuk dan menghampiri Mondy dan mama nya beserta Andra sarapan.

Mama Langsung tersenyum dan menghampiri Milka.

"Eh sayang.. kamu sampai juga akhirnya "ucap mama.

"Ya Tante, tadi aku antar mama dan papa aku dulu ke bandara"ucap Milka.

"Dia ngapain di sini mah?"tanya Mondy kepada Mama.

"Milka sementara akan Tinggal dirumah kita, karena orang tuanya sedang di luar negeri.

Mondy terkejut namun tidak dengan andra yang masih sibuk mengunyah makanan nya.

"Udah ayo.. Milka kita sarapan dulu.

"Baik Tante"ucap Milka.

Raya hanya diam mematung Disana.

"Raya, kamu antar kan koper Milka ke kamar tamu "ucap Marisa.

"Baik nyonya,"jawab raya.

Raya mencoba mengangkat nya yang lumayan berat menurut nya Andra yang melihat pun langsung menghampiri raya.

"Ray, udah kalo Loe gak kuat, biar mang Diman aja"ucap Andra.

"Gak papa mas, saya bisa "jawab raya.

"Mang Diman... "Teriak Andra.

Seketika mang Diman datang menghampiri Andra.

"Ya den, ada apa ?.

"Ini tolong anterin koper ini ke kamar tamu atas yah.

Mang diman mengangguk mengerti dan segera mengangkat koper itu kelantai dua.

Andra menghampiri mamanya.

"Mamah apa-apaan sih, itu koper mah masa raya ngangkat "marah Andra.

"Andra kamu kenapa sih? Lagian kamu raya gak malas-malasan deh, saya itu gaji kamu untuk kerja bukan untuk malas-malasan.

"Mama kenapa marahain raya"marah Andra.

"Kamu kenapa sih, gara-gara pembantu aja kamu marahin Mama"ucap Marissa tak kalah emosi.

"Sudah mas, maaf nyonya saya minta maaf"ucap raya.

"Diem Ray, mama itu...

"Andra.. loe kenapa sih? Selalu bersikap seperti sama mama, "ucap Mondy.

"Loe emang anak kesayangan mama"ucap Andra pergi naik ke atas.

Semua suasana sangat tegang.

"Mah, udah lah kita sarapan lagi, raya mending kamu kerjakan pekerjaan kamu. "ucap Mondy.

"Ya mas, saya minta kalo keributan ini gara-gara saya "ucap raya sedih.

"Semua itu emng gara-gara Loe, udah sana. "ucap Milka.

Raya pergi ke belakang ia merasa bersalah atas kejadian ini.

****

Seperti biasa raya sedang menyapu halaman rumah ia Andra menghampiri raya sebelum berangkat kerja.

Andra our MondyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang