Andra our Mondy

part 7

Pagi hari raya sedang menyiram tanaman bunga di depan rumah.

"Hey, Loe lagi apa?"ucap Andra.

"Saya lagi nyiram mas, ada yang bisa saya bantu ?"raya bertanya.

"Enggak, gue mau nanya keadaan bagaimana? Sekarang udah sehat kan ?"ucap Andra.

"Ya mas Alhamdulillah saya sudah baik "jawab raya tersenyum.

Andra pun ikut tersenyum.

Di ambang pintu Mondy melihat Andra dan raya Disana Mondy hanya mematung beserta fikiran nya yang tidak karuan begitu pun juga hati kali ini.

"Andra sama raya "batin Mondy

Mondy berjalan menghampiri mereka.

"Ndra, Loe gak kerja?"ucap Mondy.

"Kerjalah masa enggak"jawab Andra.

"Loe kok masih di sini?"ucap Mondy datar.

"Gue cuma nanyain keadaan raya, karena raya kemaren sempet pingsan gara-gara gue "ucap Andra.

"Ya udah, raya sekarang sudah baik-baik aja, dan gue ingetin sama Loe jangan pernah bawa raya balapan lagi "ucap Mondy.

"Loe kenapa sih Mon?kok orang cemburu gitu?"ucap Andra.

"Bukan urusan loe "ucap Mondy langsung meninggalkan mereka dan masuk ke dalam mobilnya berlalu.

Andra langsung terdiam setelah kepergian Mondy dari hadapannya.
Menatap punggung Mondy memasuki mobil dan berlalu.

Raya sama bingung nya dengan sikap Mondy ia memilih untuk masuk ke dalam rumah.

"Eh, Ray..

Namun sayang raya sudah masuk.

*****

Di perjalanan Mondy menyisir rambut nya kasar.

Mondy mencoba menetralkan lagi keadaan hatinya entah mengapa ia sangat tidak suka Andra dekat dengan raya.

Menadah kan kepalanya keatas sambil memejam matanya.

"Aku kenapa yah? Apa aku suka sama raya? Apa benar yang di ucapkan Andra tadi aku cemburu?"ucap Mondy.

"Apa iya aku bersaing dengan saudara kembar ku sendiri?"ucap Mondy ia kemudian menarik nafasnya panjang sambil menggelengkan kepalanya melaju kembali mobilnya.

Cuma butuh 20 menit Mondy sudah sampai di tempat yang ia tuju yaitu bandara karena hari ini kepulangan mamah tercinta.

Mondy turun menuju tempat penungguan.

Ketika Mondy duduk datanglah Marisa membawa koper nya dan tersenyum ke arah anaknya tercinta.

"Mah, "ucap Mondy langsung memeluk Marissa.

"Mondy, kamu memang anak mamah kamu selalu bisa ada buat mama, terimakasih nak "ucap Marisa.

"Sama-sama mah, ini kan udah jadi kewajiban Mondy sebagai seorang anak harus berbakti kepada Mama nya "ucap Mondy.

"Anak mamah pintar "ucap Marisa.

"Bagaimana mah di Singapure? Sukses? "Ucap Mondy.

"Tentu saja, bagaimana juga perusahaan disini "ucap Marisa.

"Aman kok mah"jawab Mondy.

"Mama selalu percaya sama kamu sayang "ucap Marisa.

Lalu Marisa dan Mondy pun pergi dari bandara itu menuju Pulang kembali.