48

2.1K 214 90
                                    

Yuriye PoV

'Sakit, dadaku terasa benar-benar sakit. Ah! Benar juga Orochimaru tadi menusuk ku tepat di paru-paru bagian kiri. Sialan! Dasar ular jadi-jadian gak punya gender! Awas saja kalau sampai aku bangun' tiba-tiba saja aku merasakan tubuhku yang menghangat dan di susul sebuah cahaya hijau.

"Ah!! Dia sudah bangun yokatta"

"Yuriye, Yuriye! Kau bisa mendengar ku" ucap Kedua suara yang sangat aku yakini jika itu suara dari Yingne dan Yangcha. Aku mulai membuka mata dan membiasakan cahaya yang masuk. Dengan bantuan Yingne aku bangkit dan memilih bersendar pada kepala kasur. Aku meraba daerah sekitar dadaku dan mendapati perban yang melilit dadaku.

"Paru-paru bagian kirimu tertusuk oleh si ular jadi-jadian itu. Beruntunglah karena tubuhmu beregenerasi dengan cukup cepat. Tapi, tetap saja kau membutuhkan perawatan" ucap Yingne

"Apa yang terjadi?" tanya ku pada mereka berdua. Yangcha memberikan ku sebuah mangkuk perak yang berisi cairan berwarna ungu. Aku yang paham pun meminum cairan itu. pahit, rasa itu yang menyapa lidahku. Setelah menghabiskan cairan yang kuyakini adalah obat, aku mulai menanyakan bagaimana kondisi tubuhku.

"Beruntunglah segelmu kali ini tidak terlepas. Dan saat ini tubuh mu di bawa oleh Shizune peserta klon katsuyu ketempat yang aman" aku mengangguk faham.

"Lalu Naruto bagaimana dengan nya dan Kurama? Apa mereka baik-baik saja?"

"Tanyakan pada Yingne" aku menoleh pada Yingne yang sedang meminum ocha dengan santai.

"Tenang rubah buluk dan boca duren itu baik-baik saja karena penyaluran Chakra mu yang sangat ekstrime itu" sindir Yingne, aku yang mendengar itu menggaruk tenguk ku

"Maaf, tubuh ku refleks melakukan itu" Yingne dan Yangcha hanya bisa menghela napas.

"Lalu setelah ini bagaimana rencanamu? Setelah scen ini kedepan nya adalah scen yang tidak terlalu berguna. Jadi apa yang akan kau dan team mu lakukan" benar juga apa kata Yangcha setelah scen ini sisanya hanya scen yang tidak terlalu berpengaruh, kecuali scen Sasuke yang pergi dari desa. Tiba-tiba saja sebuah ide muncul di kepalaku.

"Ne, Yangcha apa ku memiliki buku untuk menghidupkan jiwa yang telah mati" pertanyaan ku mengundang guratan penasaran dari mereka berdua.

"Bukan aku yang memilikinya tapi Yingne"

"Aku memilikinya di perpustakan segel. Ada apa memangnya?"

"Untuk rencana selanjutnya aku ingin Yingne membuatkan sesuatu untukku, dan Yangcha aku mau kau mengajarkan ku tentang buku itu"

"Hmm......Pembangkitan jiwa itu tidak mudah Yuriye, jika aku membuat sedikit saja kesalahan maka jiwa mu lah yang akan rusak"

"Aku tahu makanya aku meminta mu untuk mengajarkan ku kan"

"Tapi untuk apa" aku mulai berbisik di telinga gadis bersurai hitam itu. Bisa kulihat tubuhnya sedikit menegang dan balik menatap ku tidak pecaya.

"Apa kau gila!! Lalu bagaimana kalau mereka malah balik menyerangmu hah!" ucapnya sembari mencengkram kedua bahu ku kuat, membuatku sedikit meringis

"Tenang aku sudah memikirkan ini matang-matang" ucap ku berusaha menenangkan nya

"Oy! Yangcha kau menyakitinya" ucap Yingne melepas cengkraman Yangcha. Aku yakin saat ini Yingne bertanya-tanya apa yang aku bisikan pada Yangcha yang terkenal tenang sampai seperti itu.

"Apa yang kalian rencanakan?" tanya Yingne, aku pun membisikan hal yang sama pada Yingne. Aku kira reaksinya akan terkejut biasa seperti Yangcha ternyata...

We are love you (naruto x oc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang