Author POV
Saat ini langit ikut bersedih karena kehilangan seorang pemimpin dan pahlawan yang tidak akan pernah bisa terganti. Seluruh orang memakai baju hitam dan terlihat wajah yang kehilangan.pertandah bahwa mereka tengah bersedih.didepan mereka terdapat peti mati yang didalam nya terbaring dengan wajah yang damai dan tidak mungkin kembali. seorang pahlawan,seorang pemimpin,dan seorang ayah.
Ya, saat ini adalah pemakaman seorang Hiruzen Sarutobi,sang Hokage ke-3. Yang rela mengorbankan nyawanya untuk desa. Meninggalkan luka bagi semua orang. Pemakaman dilakukan dengan Hujan yang mengguyur seakan akan langit ikut menangis karena perginya sang pahlawan.
"kita akan memulai upacara pemakaman untuk Sandaime Hokage yang gugur dalam pertempuran ini serta korban lain dari pertempuran ini"
"Asuma" yang di panggil menengok kesamping.
"dimana Yuriye" tersirat nada cemas disana. Asuma yang mendengar itu menggelengkan kepala lemah
"setelah bangun dari pingsan nya dia tidak ingin bicara dengan siapapun.dan bahkan dia belum makan apapun sejak kemarin.Kurenai aku tahu kau khawatir padanya tapi saat ini dia sedang butuh waktu sendiri" Kurenai mengangguk faham.
"Watanabe-kun" laki laki bersurai merah itu menengok kebelakang dan mendapat manik seperti Mutiara yang menatapnya dengan penasaran dan khawatir menjadi satu.
"nani? Hinata-chan"
"Yuriye-chan dimana??" seketika wajah Watanabe sedikit meredup.
"sejak kemarin dia belum keluar dari kamarnya,dan dari yang ku dengar dia juga dia belum makan apa pun"
"yang benar saja Tanabe-kun" bukan Hinata melainkan Ino yang membalas. Dia khawatir pada sahabat manisnya itu.
Sementara para laki laki yang mendengar itu merasa sangat khawatir pada Yuriye.
Sementara itu.....
Di sebuah ruangan yang tidak tersentuh sedikit pun oleh sang mentari.terlihat di sudut ruangan seorang gadis dengan rambut Panjang semata kaki berwarna hitam yang terlihat kusut serta mata yang sembam mata kuning yang biasanya akan memancarkan kehangatan kini berubah menjadi redup, bibir yang selalu tersenyum kini mungkin tidak akan menampilkan senyum nya.
"Tou-sama" sekali lagi air mata miliknya keluar tanpa seizin nya.dia mencengkran kimono hitam miliknya kuat kuat.
'ini semua salah ku harusnya aku hanya focus pada tou-sama. Kalau aku mengikuti rencana pasti tidak akan sampai begini'
Tiba tiba saja fusuma bergeser menampilkan seorang pria berambut hitam yang di kuncir tinggi,mata hitam nya menatap senduh Yuriye,dia terlihat sangat rapuh. Dia berjalan mendekat.
"Oi!!" Yuriye sedikit mendongak dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di depan nya ini. Tapi dia sangat kenal dengan suara malas ini.
"Shika" ucapnya serak. Hati Shikamaru terasa ter iris saat mendengar suara milik Yuriye. Dia berjalan mendekat dan duduk disamping gadis bermata kuning itu. Dia bisa melihat mata kuning yang dulunya memancarkan kehangatan sekarang hanya ada kekosongan.
Hening melanda mereka. Shikamaru yang tidak tahan dengan suasana canggung ini akhirnya memilih untuk membuka topik.
"mendokusai na aku tidak suka yang melakukan hal yang merepotkan. Tapi aku rela mengatakan hal yang merepotkkan ini. Dengar ini bukan salahmu kau tahu. Ini adalah pilihan dari Sandaime-sama untuk berkorban demi desa. Jangan salahkan dirimu,kau malah akan membuat perjuangan Sandime-sama sia sia dan kau akan membuat Sandaime-sama tidak tenang disana kau tahu"
KAMU SEDANG MEMBACA
We are love you (naruto x oc)
RomanceDi bully Di jauhi orang tua yang setiap ia pulang bertengkar dan di tekan menjadi pewaris keluarga percaya atau tidak itu yang aku rasakan. ditekan untuk menjadi pewaris keluarga dan sempurna dalam segala hal, aku selalu berdo'a kepada kamu-sama u...