Chapter 03 ☘️

4.8K 611 74
                                    

Sorry baru bisa up (╯︵╰,)
Bener-bener gurunya ngasi tugasnya
Kgk mikir dulu + numpuk jg.

~ℌ𝔞𝔭𝔭𝔶 ℜ𝔢𝔞𝔡𝔦𝔫𝔤~

Hari ini cuaca terlihat lebih panas dari hari kemarin. Seiring bertambahnya laju detak waktu langit pun semakin siang, semakin membiru, tak terlihat awan berarak di sekitarnya. Sinar panas yang dipancarkannya hampir tak terhalang menembus bumi.

(Name), yang biasanya sekarang sedang menikmati waktu belajarnya di kelas, saat ini dirinya sedang membolos dari jam pelajaran dan berada di rooftop untuk berniat mendinginkan pikirannya yang panas.

Duduk bersender pada tembok sembari memainkan petikan senar gitar, diiringi dengan untaian kata-kata yang membentuk sebuah lirik lagu. 

(Name) mengambil nafas dalam-dalam lalu mengembuskan napasnya dengan perlahan.

'Cause even after all this time i still wonder'
'Why i Can't move on'
'Just the way you did so easily'

'Don't wanna know'
'Kinds of dress you're wearing tonight'
'If he's holding onto you so tight'
'The way i did before'

'I overdosed~'
'Should've known your love was a game'
'Now i Can't get you out of my brain'
'Ohh, it's such a shame'

'That we don't talk anymore'
'We don't talk anymore'

'We don't talk anymore'
'Like we used to do'

'We don't talk anymore'
'What was all of it for?'
'Oh, we don't talk anymore'
'Like we used to do...'

'Kringgg!'

Bertepatan saat (Name) menyanyikan lirik terakhirnya, bel sekolah berbunyi dan menandakan waktu istirahat makan siang.

"Ck, Padahal aku ingin lebih lama lagi berada disini" gumam (Name). Tangannya kemudian memasukkan kembali gitarnya kedalam tas ransel khusus sebuah gitar dan membawanya pergi menuju ke bawah.

Melangkah turun dari rooftop, ia berjalan menuju tempat tiga, tempat kelasnya berada untuk menyimpan gitar miliknya di dalam loker.

"(Name)!" Sebuah panggilan membuatnya menoleh mencari sumber suara. Di pandangannya, ia menangkap sosok perempuan berambut cokelat tua berlari ke arahnya.

"Aoi?, Doshitano?"

"Matte," ucap Aoi yang berusaha menetralkan nafasnya sembari mencengkram pundak miliknya.

"Etto, salah satu kouhai mu ingin bertemu dengan mu (Name)"

"Dia bilang ada sesuatu yang ingin dia ucapkan kepada mu"

Kedua alisnya bertaut keheranan. Karena jarang sekali ada orang yang berurusan dengan dirinya apalagi berbicara dengannya pun sangat jarang.

"Siapa?" Tanya (Name). Kemudian, dari belakang tubuh Aoi muncul ada seorang perempuan cantik berambut merah muda se leher tengah menunduk.

(Name) sedikit membenarkan letak kacamatanya. "Ah, kau perempuan waktu itu kan?"

[A/N] : disini reader pake kacamata biar gak terlalu mencolok di publik oke:v

𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 : 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang