Chapter 26 ☘️

527 81 11
                                    

~ℌ𝔞𝔭𝔭𝔶 ℜ𝔢𝔞𝔡𝔦𝔫𝔤~

Jarum jam perlahan mulai menunjukkan pukul tujuh malam, tapi lelaki yang bernama Chifuyu Matsuno itu belum terbangun dari pingsannya.

Dari balik pintu, terdapat (Name) yang berdiri sembari membawa nampan berisikan beberapa makanan.

Pintu kamarnya ia buka dengan satu tangannya dan mendorongnya dengan kaki miliknya.

'Kriet...'

(Name) berjalan masuk menuju nakas yang berada di sebelah lemarinya. Menyimpan nampan dan berdiri di ujung ranjang memperhatikan Chifuyu yang masih tertidur.

"Ini anak ceritanya lagi ngapain sih di mimpinya? Pules amat tidurnya." (Name) duduk di tepian ranjang. Pandangannya tertuju pada luka yang belum sempat ia obati.

Sedikit info, (Name) awalnya hendak membawa Chifuyu ke rumahnya. Tapi berhubung ia tak tahu alamat rumahnya, jadi ia memutuskan untuk membawanya ke rumahnya.

Lagipula ia telah menelfon ibunya dan mendapatkan izin, jadi ia hanya perlu mengurusi anak di hadapannya itu.

"Kasihan sekali kau nak."

"Sudah terbebani dengan mantan ketua mu, dipukuli pula."

"Kasihan...kasihan...mana masih muda lagi," ucap (Name) yang mengundang gelak tawanya sendiri akibat ke-goblokan dirinya sendiri.

(Name) beranjak dari duduknya, berniat berjalan menuju meja riasnya untuk mengambil beberapa lembar kapas, perban, betadine dan tisu.

Tapi naas, baru beberapa langkah ia tak sengaja menginjak sebuah kelereng yang entah dari mana munculnya dan membuatnya jatuh terduduk ke lantai dengan keras.

"Anjir sakit geblek!" (Name) memegangi pantatnya yang nyeri. Satu tangan meraih kelereng di bawah kakinya.

Ia meraih kelereng di bawah kakinya. Jika di ingat-ingat, kelereng ini pastinya milik Ethan. Karena selain dirinya tak ada lagi penghuni rumah yang bermain permainan ini.

"Itu si bontot lagi, ngapain si pake ada acara main kamar lagi ah." (Name) menggerutu sembari mengangkat tubuhnya yang lumayan sakit pada bagian belakangnya.

Tangannya lalu membuka laci meja, mengambil kapas, perban, tisu dan betadine. Kemudian kembali duduk di tepian ranjang.

Dengan lembut ia menyingkapkan anak rambutnya yang menutupi keningnyaa dan mulai membersihkan bercak darah hingga bersih, mengoleskan betadine dan menutupinya dengan plaster.

(Name) mengulangi cara tersebut ke beberapa luka lainya dan saking asyiknya ia tak menyadari Chifuyu yang mulai membuka matanya.

Chifuyu yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya, keningnya mengernyit dikala merasakan sesuatu lembut menyentuh pelipisnya.

Dan disaat ia tersadar jika ada seseorang di sebelahnya, ia refleks bangkit dari tidurnya. Mendorong sosok di sebelahnya itu lalu mundur ke belakang.

Tapi sial. Kepalanya malah membentur headboard dengan keras.

"Itte!" Keduanya saling meringis kesakitan.  Saling merasakan sakit yang sama tapi di area yang berbeda.

(Name) yang jatuh ke lantai dan yang paling pertama mengenai lantai adalah bahunya. Sedangkan Chifuyu terbentur pada bagian belakang kepalanya.

"Aduh...kengapa kau tiba-tiba mendorong ku..." (Name) memegangi bahunya yang terasa sakit dan berusaha berdiri dengan satu tangannya.

Yang ditanya hanya diam. Chifuyu masih kebingungan dengan keberadaan dirinya yang berada di sebuah kamar yang luas dan juga bukan seperti kamar miliknya.

𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 : 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang