Chapter 15 ☘️

1.3K 184 10
                                    

Jangan lupa vote and komennya:3

~ℌ𝔞𝔭𝔭𝔶 ℜ𝔢𝔞𝔡𝔦𝔫𝔤~

(Name), kini sosok dirinya tengah terduduk bersandar pada sebuah dinding di belakangnya. Di depannya, terdapat sosok si bungsu Ethan yang berada di pangkuannya.

Saat tadi, Ryuchi dan Rey sempat datang kemari dan kebetulan keduanya ada urusan mendadak dan membuat mereka berdua berinisiatif menitipkan Ethan pada (Name). Ia sendiri tak keberatan jika Ethan bersamanya, hitung-hitung juga agar dirinya mendapat teman bermain.

"Onee-chan aaaa..." Tangan kecilnya menyodorkan sepotong kue kecil kesukaannya. Mulutnya refleks terbuka dan melahap kue tersebut hingga tak tersisa di telapak tangan kecil Ethan

"Kau tidak lapar Ethan?" Tanyanya yang sedari tadi melihat Ethan menyuapinya, sedangkan Ethan sendiri belum memakan sedikit pun.

Ethan menggeleng pelan. "Enggak, Ethan gak lapal, bial nee-chan aja yang makan"

(Name) tersenyum kecil, mengelus surai hitam lembutnya. "Kau harus makan Ethan. Agar kau cepat bertumbuh besar, sama seperti kedua kakak mu itu."

Ethan terdiam mendengar ucapan (Name). Matanya mengerjap beberapa kali, mengulum bibir mungil merah muda miliknya.

"Yu-nii?

"Ley-nii?"

(Name) mengangguk. "Ya, jika Ethan banyak makan, nanti Ethan tinggi kayak Ryu-nii sama Rey-nii. Ethan mau jadi tinggi kayak mereka berdua?"

Ethan mengangguk semangat. "Tentu saja mau!"

"Ethan ingin sepelti Yu-nii sama Ley-nii!" Teriaknya yang begitu imut di dengar olehnya dan mengundang gelak tawa.

Keduanya terhanyut dalam suasana kehangatan seperti ini. Hubungan antara (Name) dan Ethan sempat merenggang karena jarak yang menjadi pemisah mereka. Dan sekarang adalah waktunya untuk mengeratkan kembali hubungan ini.

Saking terhanyut dalam suasana, mereka berdua tak sadar jika pintu masuk kamar tempat (Name) berada terbuka.

Menampilkan sesosok lelaki tinggi bersurai hitam panjang serta di belakangnya lagi ada satu sosok lelaki bersurai blonde dengan potongan rambut undercut.

"Yo (Name), lama tak bertemu."

Pandangan menatap kearah netra yang senada dengan dirinya. Lengkungan tipis di bibirnya sedikit mengembang, begitu juga sosok di hadapannya yang tersenyum hingga menampilkan gigi taringnya.

"Kei-chan!"

"Lama juga tak bertemu!"

Baji Keisuke, selaku teman satu gengnya yang paling membuatnya geleng-geleng dengan kepribadiannya. Mau bagaimana dirinya tak aneh dengan prilakunya, disaat sedang lapar pun bukan makan, tapi malah membakar mobil orang.

"Oh ya dan kau itu..." Dahinya mengernyit menatap kearah lelaki di belakang Baji.

"Ah aku Chifuyu Matsuno, salam kenal (Name)-san," ucapnya sembari mengangkat satu tangannya dan menggerakkan ke kanan dan kiri.

"Sou, salam kenal juga, nama ku Yamamoto (Name)," timpalnya. Tangan miliknya ikut terangkat dan melambai ke arahnya.

'Jadi dia (Name) yang sering dibicarakan oleh Baji-san' batin Chifuyu ketika melihat wujud (Name) yang begitu berbeda dengan apa yang pernah ia dengar dari Baji.

"Dia wakil divisi pertama, Chifuyu Matsuno sekaligus teman ku juga," ujar Baji duduk di sebuah kursi di dekat ranjangnya.

Mulut (Name) membentuk huruf 'O' dan mengangguk-angguk kecil. Lalu, sosok kecil yang berada di pangkuannya menatap tepat pada manik hitam milik lelaki di depannya.

𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 : 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang