Chapter 29 ☘️

461 52 2
                                    

Jangan lupa vote nya yah!
Sorry baru update, dari lusa kesehatan author kurang baik dan maaf jika chapter kali ini gaje dan kurang memuaskan. 

~ℌ𝔞𝔭𝔭𝔶 ℜ𝔢𝔞𝔡𝔦𝔫𝔤~

"Jadi iblis Touman akan bergabung ke dalam pertarungan?"

DUAK!

(Name) langsung melayangkan tendangan ketika mendengar suaranya kembali terdengar di telinganya. Tapi, tendangannya dapat tertahan olehnya dan membuat kakinya harus batal mengenainya.

"Masih ingat dengan ku (Name)?" Lelaki tersebut tertawa kecil sembari menatapnya geli.

"Hanma Shuji. Lelaki yang ku temui di malam gelap," jawab (Name) spontan. Ia membalasnya tatapannya dengan tatapan rendah mematikannya. Siapapun yang melihatnya akan lari terbirit-birit.

Merasa namanya di panggil, Hanma tertawa keras dan melirik orang-orang di belakangnya. Hanma merentangkan kedua tangannya dan berjalan maju mendekati mereka.

"Habisi gadis tengik dihadapan kalian! Dan buat dia mati disini!" teriak Hanma dengan percaya diri.

Padahal, Hanma tak mengetahui bagaimana amarah (Name) ketika mencapai batasnya dan juga, dicampur dengan kesadarannya yang berada di ambang batas sadar. Bisa-bisa Hanma pula yang mati dan bukan (Name).

Orang-orang yang awalnya begitu ketakutan melihatnya, kini menjadi berapi-api dan berlarian menuju (Name) dengan jumlah yang terbilang banyak.

Jauh dari tempatnya, nampak dua orang laki-laki yang tengah santai duduk di tumpukan mobil rongsokan dengan tatapan menggeledah ke seluruh penjuru tempat. Tatapan mereka memicing pada (Name) yang terlihat begitu cantik di mata mereka ketika tengah berkelahi.

"Kau tertarik dengan gadis yang itu, kak?" tanya sang adik pada sang kakak, sembari menunjuk pada (Name).

Sang kakak tertawa kecil dan menolehkan kepalanya. "Mungkin?"

"Tapi kelihatannya, gadis itu cocok untuk dijadikan sebagai anggota dari geng kita, bukan begitu kan, Rin?"

Sang adik memutar bola matanya jengah. Ia benar-benar tak tahu bagaimana pola pikir kakaknya itu.

Dari jarak dekat, tatapan milik (Name) tertuju pada seorang figur lelaki bersurai panjang berwarna putih tengah menghampirinya. Rasanya tak asing lagi wajahnya ia melihat wajahnya.

Ah, dia Sanzu, laki-laki yang ia temui secara tak sengaja ketika sedang memanipulasi seseorang.

"Lawan mu adalah aku, dan bukan mereka," ucapnya dengan nada dingin.

(Name) tertawa pelan merespon ucapnya. Tangannya masuk ke dalam saku hoodie miliknya, mengambil sesuatu tabung kecil yang memiliki ujung lancip. Ia merentangkan rendah kedua tangannya dan mengangkat satu alisnya dengan tatapan rendah.

"Buat aku tersenyum karena permainan, Sanzu," perintah (Name) dengan nada rendah.

Lelaki bernama Sanzu tersebut, sedikit terkejut ketika (Name) memanggilnya dengan nama itu. Karena sejak awal pertemuannya ia tak pernah di panggil seperti itu oleh (Name).

Sanzu menggelengkan kepalanya pelan, mengusir pikiran tersebut. Tanpa berpikir panjang, Sanzu maju dengan satu tangannya yang terangkat, mengarahkannya pada wajah milik (Name).

𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 : 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang