Beberapa scene di chapter kali ini terinspirasi dari anime Moriarty the patriot. Jangan heran jika banyak kesamaan alur chapter kali ini dengan anime mtp.
Jangan lupa vote and commant nya
Maaf jika kurang memuaskan chapter kali ini:3~ℌ𝔞𝔭𝔭𝔶 ℜ𝔢𝔞𝔡𝔦𝔫𝔤~
(Name), gadis berparas cantik nan menawan itu, tengah berdiri diambang sebuah bangunan tinggi. Satu langkah saja ia melangkah, maka lenyap sudah nyawanya.
Telapak tangannya di penuhi oleh cairan merah kental yang mengalir, lalu menetes mengenai permukaan tanah. Sebuah pistol ia genggam dan hanya tinggal menarik pelatuk nya, nyawa dihadapannya itu akan seketika lenyap.
(Name), ia baru saja melakukan pembunuhan terhadap warga sipil, karena telah berani-beraninya menyebarkan identitas asli miliknya. Bukan hal yang tak asing lagi jika soal membunuh, karena baginya sekarang membunuh itu adalah bagian dari hidupnya.
Tepat dihadapannya, ada satu, dua anggota kepolisian bersama dengan sosok adiknya yang menatap lekat dirinya.
"Ayo sudahi ini semua (Name)-nee. Ayo kita kembali seperti dulu lagi, dimana kebahagiaan serta kehangatan dapat kita rasakan nee-chan."
"Sudahi perilaku buruk membunuh mu onee-chan. Jangan biarkan kebencian berkembang di dalam hati mu," lirihnya.
Sang kakak yang berada di depannya itu, memasang raut wajah malas dan tatapannya yang menajam seketika.
"Kau meminta diriku kembali seperti semula Rey?"
"Yang kau harapkan adalah diriku yang semanis dan sebaik dulu?"
"Lalu, bagaimana dengan diriku yang tiba-tiba sangat perduli dengan ku?, Padahal dulu kau sangat tidak terlalu peduli bahkan hanya tak acuh terhadap ku?" (Name) mengangkat kedua bahunya dan memutar bola matanya malas.
Telapak tangan milik adiknya yang bernama Rey mengepal kuat, keringat dingin mengucur deras membasahinya, kulit tangannya memutih akibat dirinya terlalu keras mengepalkan tangannya. Rahangnya mengeras ketika kakak perempuannya itu mengatakan jika dirinya tidak peduli dengannya.
"Yang kau ucapkan tidak seperti itu nee-chan..."
"Aku bahkan sangat mengkhawatirkan dirimu nee-chan disaat kau pergi dengan seseorang yang tidak ku kenal, bahkan aku sebenarnya sangat menyayangi mu onee-chan!"
"Kau selalu berfikir jika aku hanya menyayangi Ryuchi-nii dan Ethan!"
"Tapi aku sebenarnya lebih menyayangi mu dari pada yang lain. Bahkan saat melihat mu berubah drastis, menjadi seorang pembunuh sangat membuatku merasa bersalah kepada mu onee-chan!"
"Kumohon, kembali seperti dulu lagi onee-chan, kumohon..." Setetes air mata mengalir, melewati pipi mulus Rey.
Angin malam berhembus kencang, menerpa wajah indah milik keduanya. Cahaya malam, yaitu bulan seketika meredup, tertutupi oleh awan.
Gelak tawa terdengar, menggema ke seluruh penjuru kota. (Name), sosok kakak perempuan Rey yang berada dihadapannya hanya tertawa menanggapi ucapannya.
"Rey..."
"Kau terlalu dibutakan oleh perasaan kasih sayang mu..."
"Kau selalu menganggap jika diriku itu istimewa bagi mu dan menganggap jika aku adalah seseorang yang paling berharga bagimu sehingga membuat mu terjerumus dan terjebak dengan kasih sayang yang kau berikan kepada mu Rey..."
Rey tertegun mendengar ucapan (Name). Apa itu benar jika dirinya telah dibutakan dengan perasaan kasih sayangnya yang ia berikan sendiri.
Keringat dingin mengucur deras dari pelipisnya, deru nafasnya tak beraturan. Rahangnya semakin mengeras, tangannya semakin mengepal kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 : 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 [ 𝐄𝐍𝐃 ]
Fiksi Penggemar[Completed] ❝𝐃𝐢𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐜𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐤𝐚𝐦𝐢❞ Cahaya kecil yang muncul di tengah-tengah gelapnya geng yang bernama Tokyo Manji dan menghilang di saat sedang bersinar terang. Dia adalah Yamamoto (Name). Seorang gadis...