Chapter 25 ☘️

720 104 23
                                    

~ℌ𝔞𝔭𝔭𝔶 ℜ𝔢𝔞𝔡𝔦𝔫𝔤~


'Kesialan'. Satu kata untuk harinya sekarang.

Bagaimana tidak sial, dari ia berangkat sekolah kesialan selalu menimpanya.

Mulai dari kedua adiknya yang telat bangun dan berakhir dengan dirinya yang disalahkan karena tak membangunkan mereka lebih awal. Ketinggalan jam bus, masuk telat, mendapatkan hukuman, yang lebih sialnya ia telat masuk di jam pelajaran fisika yang membuatnya harus mengerjakan soal di papan tulis.

Dan sekarang, dirinya di bawa dengan seseorang yang baru saja ia temui di sekolah.

Laki-laki yang bernama Kazutora Hanemiya itu membawamu pergi untuk menemui adik kelasnya yang bernama Hanagaki Takemichi.

Ini memang sudah di jam pulang sekolah, tapi masalahnya ia seharusnya berada di rooftop sekolah untuk menikmati waktu luangnya dengan bermain gitar.

"Oi Kazutora."

"Apa masih lama kita sampai?" (Name) menyamakan langkahnya dengan Kazutora. Meninggalkan dua anak yang berada di belakangnya.

Lelaki yang bernama Kazutora itu menolehkan kepalanya. "Sebentar lagi," jawabnya dengan senyum tipisnya.

(Name) memutar bola matanya jengah. Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku rok sekolahnya. Beberapa langkah kemudian, ia sampai di ambang pintu sebuah kelas.

Dari luar, ia dapat melihat adik kelasnya, yaitu Takemichi yang tengah duduk bersama keempat temannya yang tak ia ketahui namanya.

Meski adik kelasnya, tapi ia tak mengenal mereka. Karena apa? Karena satu hal, yaitu, 'malas'.

Ya, malas. Ia terlalu malas menghafalkan nama-nama siswa di sekolah ini. Yang ia tahu hanya teman perempuannya, Aoi.

"Aku akan menunggu saja disini. Lebih baik kau saja yang masuk ke dalam," ucapnya. Ia lalu menyenderkan punggungnya di tembok sembari menyilangkan tangannya di atas dada.

Kazutora mengangguk dan tanpa permisi, dia masuk ke dalam kelas. Mengalihkan perhatian kearahnya.

"Merepotkan saja," guman (Name) yang sekilas melirik dua orang lelaki yang diyakini sebagai junior kepercayaan Kazutora itu.

"Kaki kalian di patahkan olehnya?" (Name) bertanya kepada mereka dan salah satu diantara mereka mengangguk, mengiyakan pertanyaan.

Menghela nafas berat, (Name) menatap malas mereka. "Sou desu, maafkan saja dia. Lagipula, mungkin saja dia tidak sengaja melakukannya."

Kedua lelaki itu bersweatdrop mendengarnya. Mau bagaimana pun, kalau tidak sengaja itu tidak akan separah ini dampaknya.

"Are? (Name)-san pun ikut juga?" Sebuah panggilan membuatnya menoleh ke samping.

"Hm?" Alisnya terangkat dan meliriknya dari ujung matanya. "Ya begitu, dia tiba-tiba datang ke kelas ku dan mengajak ku agar ikut dengannya," ujarnya sembari menunjuk kearah Kazutora.

Kazutora tersenyum menanggapinya. "Maa~, aku mengajak kalian berdua, karena ada hal yang bersangkutan dengan kalian."

"Terserah kau saja," dengus (Name).

Selanjutnya, mereka mulai berjalan pergi mengikuti arah jalan Kazutora dan berhenti disebuah tempat area permainan yang sudah terbengkalai.

"Ini tempatnya?" pandangannya bergulir menatap tiap sisi pintu utama yang menjadi tempat markas Valhalla. Penuh coretan dan tidak terlalu bersih.

𝐋𝐨𝐬𝐭 𝐋𝐢𝐠𝐡𝐭 : 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang