09. Tempat Rahasia

982 205 119
                                    

Saat ini kelas 12-6 berada di lapangan lengkap dengan seragam olahraga mereka. Seharusnya sekarang mereka pelajaran olahraga, tapi karena pak Adi (guru olahraga) sedang ada seminar jadilah mereka bebas.

Seperti biasa, para cowok akan main futsal ataupun basket. Ares dan Langga berinisiatif membentuk tim futsal bersama teman sekelasnya melawan tim dari kelas 11 yang kebetulanjam pelajarannya sama dengan kelasnya.

Sedangkan para cewek-cewek, beberapa dari mereka main volly tapi kebanyakan berkumpul di pinggir lapangan untuk menyemangati Langga dan Ares yang sedang main futsal. Tidak terkecuali Helen yang berteriak keras mendukung Langga.

"LANGGA SEMANGATTTT!!"

"ARES SEMANGATTT!!"

Kapan lagi bisa lihat 2 cogan sekolah sedang menggiring bola di bawah sinar matahari dengan keringat yang bercucuran. Rasanya, seperti adegan-adegan dalam komik dimana kegantengan mereka bertambah 2 kali lipat.

Di tengah keramaian itu, Senja dengan tubuh mungilnya berhasil menjauh dari kerumunan tanpa ada satupun yang tahu. Gadis itu tak terlalu suka dengan keramaian, jadi ia memilih untuk menuju tempat rahasianya.

"Ada guru nggak, ya?" gumam Senja sambil sedikit celingukan selama ia berjalan munuju tempat rahasianya.

Setelah melewati beberapa koridor, tibalah Senja di tempat paling belakang sekolah. Lebih tepatnya sebuah ruangan disebelah gudang yang tertutupi sebuah lemari besar. Dari luar memang nampak tak ada ruangan, tapi saat menggeser lemari besar itu, barulah terlihat tempat rahasia yang dimaksud Senja.

Senja kini mulai menggeser lemari tua yang berbahan dasar jati itu. Dengan sedikit tenaga, gadis bertubuh mungil itu berhasil menggeser lemari itu walaupun menimbulkan bunyi deritan karena roda lemari itu yang mulai berkarat dan tak semuanya berfungsi. Dengan segera ia memasuki ruangan dibaliknya dan kembali menggeser lemari agar tak ada orang yang masuk.

Sebenarnya tempat rahasia Senja bukan sepenuhnya ruangan, melainkan setengah ruangan setengah lahan kosong yang ditumbuhi bunga matahari.

Alasan kenapa tempat ini hanya segelintir orang yang tahu adalah, lokasinya yang dibelakang sekolah, selain itu, tempat ini juga diapit oleh gudang, kamar mandi belakang yang memang jarang digunakan (kamar mandi ini yang digunakan Caramel menggila dan menuduh Senja 2 tahun lalu) dan tembok belakang sekolah.

Di pojok ruangan ada beberapa meja dan bangku yang dibiarkan menumpuk, lalu ada kursi memanjang yang biasanya digunakan Senja untuk tidur. Sebelum melakukan kegiatan kesukaannya yaitu merebahkan punggungnya, Senja terlebih dahulu menyirami bunga-bunga matahari di sana dengan air mineral yang ia bawa.

"Tumbuh yang cantik, ya!" ucap Senja kepada bunga-bunga berwarna kuning itu.

Setelah itu barulah Senja merebahkan diri di kursi panjang yang cukup nyaman untuk tidur. "Akhirnya bisa tidur."

Sang Poker Face itu mengambil ponselnya dan menyetel pengingat untuk 20 menit kedepan. Kini waktunya Senja terlelap ditemani sepoi-sepoi angin dan bunga matahari yang mekar dengan sempurna.

Sebenarnya tidak banyak orang yang tahu tentang tempat persembunyian ini selain ketua osis 2 tahun lalu (setidaknya itulah yang diketahui Senja). Sedangkan Senja, gadis itu mengetahui tempat ini karena mengintip Anggrek (ketua osis saat itu) yang mengendap-endap menimbulkan rasa curiganya.

Ini terjadi saat 2 tahun lalu, saat Senja diberi hukuman membersihkan gudang. Ia tidak sengaja melihat Anggrek menggeser lemari, dan di hari berikutnya ia mencoba apa yang ia lihat. Setelah masuk, betapa terkejutnya Senja dengan bunga-bunga matahari yang tumbuh dengan cantik di sana.

Dulu, Senja harus hati-hati takut kalau Anggrek tiba-tiba datang saat ia juga berada di taman. Tapi saat Anggrek lulus, hampir setiap hari ia datang tanpa harus khawatir. Senja sering membersihkan dan merawat tempat itu.

Be Happy! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang