33. Para pemimpi

518 104 98
                                    

MAKASI YANG UDAH NUNGGUIN!!!

HAPPY READING GENGS!!!!
.
.
.

Sebagai ungkapan terima kasih karena membantunya lepas dari Caramel, Zara meneraktir keempat kakak kelasnya. Untuk sementara ia meneraktir mereka di tempatnya bekerja, gadis itu belum mampu jika harus membelikan makanan yang mahal-mahal.

"Maaf, ya, Kak! Cuma bisa ngasih ini," ucap Zara meletakkan pesanan keempat pahlawannya. Ice latte untuk Helen, ice americano untuk Ares dan Senja, serta hot latte untuk Langga, juga beberapa cake.

"Apaan sih, Zar, harusnya kita yang makasi karena lo mau gabung sama kita." Helen mulai meminum lattenya.

Senja melihat raut wajah Zara yang jauh terlihat segar daripada hari-hari sebelumnya, ia sangat senang dengan hal itu. Gadis itu pun sangat tau bagaimana kejadian kemarin benar-benar mengangkat beban di hidupnya."Makasi, ya traktirannya! Makasi juga udah bantuin kita."

Senyum terukir di wajah Zara, ia sangat  bersyukur karena telah berhasil membuat semua orang tahu kelakuan Caramel. Zara ingin lebih lama bercengkrama dengan Empat Sekawan, tapi sayangnya, cafe sedang ramai-ramainya. Maklum, hari Minggu memang banyak orang untuk nongkrong di sana.

"Eh, liat, deh!" Ares menunjukkan ponselnya kepada teman-temannya. "Si Caramel trending, dong!"

Helen sampai membekap mulutnya karena kaget. Di ponsel saat ini ada potongan vidio tentang Caramel yang membuli Zara disertai clickbait yang sangat menggoreng untuk viral, Anak DPR terlibat Bullying!

Sejak twit itu di post di salah saru menfess terbesar di twitter Infonesia, Tak butuh waktu lama langsung viral dan heboh. Tak hanya di twitter, tapi berita tentang Caramel juga menghebohkan Instagram.

"Ya Ampun! Beritanya uda di-repost akun lambe-lambean!" heboh Helen kala melihat laman Instagramnya. "Gue yakin yang masukin menfess pertama kali ya anak Citra Bangsa."

"Ya iyalah! Siapa lagi? Wong kemaren cuma dihadiri anak-anak sekolah kita aja." celetuk Ares mendengar analisis payah Helen.

Senja turut melihat ponsel teman-temannya secara bergantian. Jujur saja ia merasa sangat iba pada Caramel karena identitasnya tersebar luas, sedikit banyak ia merasa bersalah.

Melihat wajah Senja yang lesu membuat Langga mendengus pelan. "Nggak perlu ngerasa bersalah, itu juga hukuman buat dia karena udah bikin anak orang sakit."

Ucapan Langga itu disetuji Helen.
"Gue setuju! Anggap aja itu sanksi sosial buat dia."

"Tapi keluarganya jadi kena," timpal Senja.

Ares memakan kuenya sembari berucap, "Lagian, netizen uda waktunya bersih-bersih DPR."

Ketiga sahabatnya menoleh ke Ares dengan  muka penuh tanda tanya. Sedangkan Ares sendiri bersikap seolah ucapannya bukanlah hal besar. "Nanti juga kalian tau sendiri!"

"Eh, besok pengisian PDSS, ya?" celetuk Ares mencoba membelokkan topik pembicaraan.

PDSS singkatan dari Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa. PDSS merupakan salah satu syarat wajib untuk mendaftar SNMPTN.

Singkatnya, PDSS itu merekap nilai rapot semester 1 sampai 5 seluruh siswa yang mendaftar SNMPTN. Itulah mengapa pentingnya mempersiapkan diri sejak kelas 10 jika ingin diterima di SNMPTN.

Helen mengangguk. "Iya, btw kalian mau ke Univ mana?"

"Gue pengen ke UGM, ngambil sastra Indo," kata Langga.

"My baby Langga suka sastra? Kok aku baru tau?" tanya Helen merasa heran.

Tidak hanya Helen, Ares pun merasa aneh, pasalnya yang ia tau sahabatnya yang irit bicara ini pernah bercerita kalau akan mendaftar ke TNI.

Be Happy! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang