16. Second Birthday Party

762 202 137
                                    


Minggu ini nampak cerah, secerah gadis bernama Helen yang sejak pagi tak berhenti menyunggingkan senyumnya. Pasalnya ia akan merayakan ulang tahun Ares bersama dengan dua sahabat barunya, Langga dan Senja.

Namun, mood Helen tiba-tiba turun ketika melihat postingan Instagram Jasmine a.k.a nenek sihir berparas princess. Postingan itu berisi fotonya bersama Ares yang tengah berbelanja di sebuah mall diiringi caption: Makasi udah ditemin, my fiance ❤️.

Helen yakin saratus persen kalau Jasmine pasti mempersulit Ares untuk pulang. Helen berdoa supaya Ares bisa melarikan diri dari si nenek sihir agar rencananya dan kedua sahabatnya itu berjalan lancar.

Tak ingin belama-lama dalam mood yang buruk, si It Girl itu mulai mencoba menyingkirkan perasaan kesalnya.

"Ayo Helen, lo gak boleh kesal. Lo happy, lo harus happy! Ayo senyum, ada pangeran es di sini ... senyum ...," rapal Helen sambil mencoba tersenyum.

Ia tidak ingin rencananya kacau. Bagaimanapun ini adalah pertama kalinya Prince Ice berkunjung ke rumahnya.

Yups, sejak 20 menit lalu Langga telah sampai di apartemennya. Dengan membawa cake yang sudah menjadi tugasnya, ia kini membatu Helem meniup balon untuk dijadikan dekorasi.

Sesuai rencana, Helen mengurus peralatan sedangkan Senja akan mengurus bahan-bahan makanan. Langga bertugas membeli cake dan membantu 2 cewek itu bila diperlukan.

Tentu saja kesempatan seperti ini tidak banyak terjadi. Helen segera memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Berbeda dengan Helen yang begitu semangat dan berbunga-bunga, Langga hanya duduk dan mengerjakan semua yang disuruh Helen tanpa banyak bicara.

Seperti Langga biasanya.

Berbagai upaya Helen lakukan agar menarik perhatian Langga tapi Ice Prince itu tak tergoyahkan. Helen terus berceloteh, ia berusaha sebaik mungkin untuk mencairkan suasana.

"Lang, gimana kalau rencana kita nggak berhasil?" tanya Helen memulai percakapan untuk kesekian kalinya.

Tak ada jawaban dari Langga, jadi Helen mulai bertanya lagi. "Gimana kalau Ares gak jadi pulang hari ini?"

"Gimana kalau nenek sihir yang pura-pura jadi Princess itu nyiksa Ares?"

"Gimana ...," Helen terdiam ketika Langga menatapnya dingin.

"Gimana kalau lo diem atau gue cabut," kata Langga ketus.

"Iya ... iya ... diem nih diem," sungut Helen setengah hati.

Jadi begitulah akhirnya mereka mempersiapkan kejutan dengan diam, dan itu sangat membuat Helen tersiksa.  Bahkan sampai dekorasi yang mereka kerjakan sudah selesai, sampai peralatan bbq yang Senja minta telah disiapkan, kedua orang itu tak banyak bicara. Berdua bersama Langga adalah impiannya, tapi tidak dalam diam seperti ini.

Waktu benar-benar berjalan lambat hingga membuat Helen bosan dan frustasi.  Kini jam di dinding telah menyentuh angka 10 malam, dan sebentar lagi Senja akan pulang kerja.

"Gue jemput Senja, ya!" ucap Helen pada Langga.

"Gue aja yang jemput, nanti kalau Ares dateng gimana." Langga berdiri dan mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di meja.

Helen ikut berdiri dan mengekor di belakang Langga hingga cowok itu heran. "Ngapain?"

Senyum lebar Helen ditampilkan saat Langga menatapnya dengan dahi mengkerut. "Gue ikut, dong!"

"Kalau Ares dateng gimana? lo mau rencana ini gagal?" tanya Langga dengan nada dingin yang membuat Helen tak berkutik.

Raut wajah Helen berubah sedih. "Iya, deh ...,"

Be Happy! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang