Minggu cerah yang mungking bagi sebagian orang, hari ini cocok untuk bersantai ria sekaligus bangun siang. Namun bagi sebagian orang lainnya, hari minggu layaknya hari-hari biasa, yang mewajibkan mereka bekerja mencari nafkah.
Sedangkan bagi Helen, ia sangat ingin nen-skip hari minggu cerah ini. Alasannya adalah Roy yang telah kembali dari Jerman dan mengajaknya bertemu. Karena itu pula ia harus membatalkan janji temu dengan para sahabatnya.
Memang sebenarnya, 4 serangkai punya janji temu minggu siang ini. Tepatnya sebelum Senja berangkat kerja. Agenda mereka adalah membahas Zara, si adik kelas yang terlibat dengan Caramel. Karena kemarin lusa, di hari Jum'at, mereka berempat sudah menemui Zara di kelasnya. Tapi sayang seribu sayang, adik kelas itu ternyata gadis keras kepala yang tidak mau menceritakan kepada mereka.
"Ahhh... cewek keras kepala itu," desah Helen ketika mengingat kejadian di hari itu.
*
[Flashback]Bel istirahat berbunyi, dan 4 serangkai buru-buru keluar dari kelasnya untuk meluncur ke kelas 11 IPA 5.
Misi mereka adalah, meyakinkan Zara untuk bergabung bersama mereka, dan tentu saja balas dendam ke Caramel.
Tapi nyatanya, hal itu tidak semudah yang mereka bayangkan.Sesampainya di kelas, Zara yang sedang merapikan buku-bukunya dikejutkan dengan kedatangan kakak-kakak kelas yang populer. Terlebih lagi, mereka datang untuk bertemu dengannya.
Zara nampak sangat gugup, ia mengingat-ingat kesalah apa yang ia perbuat, sehingga 4 sekawan itu mencarinya.
"Lo Zara, 'kan?" tanya Helen ketika duduk di depan bangku Zara.
Pertanyaan ramah dari si It Girl itu dijawab anggukan kecil Zara. Zara menunduk dalam-dalam, tidak berani menatap lawan bicaranya.
Helen tersenyum lega karena tebakan mereka tidak meleset. "Bagus! Bisa ikut kita bentar, nggak?"
Ares menyadari ketakutan di wajah Zara, mencoba mencairkan suasana.
"Hei...heii... gak perlu takut. Kita gak gigit kok ...," seru Ares, "Oh ya, nama gue Ares, yang paling ganteng di sini. Kalau yang ngajak ngomong lo itu Helen, sedangkan yang tatapannya tajem ini Langga. Terus yang paling mungil dan nggak punya ekspresi, namanya Senja."
Zara kenal empat orang yang kini ada di hadapannya itu, siapa sih yang tidak tau mereka, mereka adalah topik yang paling hangat se-Citra Bangsa saat ini. Jika pun ada yang tidak mengenal 4 serangkai, fix mereka mata-mata di Citra Bangsa.
Zara yang merasa takut saat ini mencoba memberanikan diri untuk bertanya. "A-ada ap-pa ya kak?"
"Kita cuma mau ngobrol, bisa?" sahut Ares.
Zara mengangguk. Sebenarnya, mereka ingin bicara di tempat yang sepi, tapi Zara menolaknya. Akhirnya mereka kini bicara di pojok kelas Zara. Semua orang di kelas dan di luar kelas saling berbisik, mereka heran ada kakak-kakak kelas yang mengelilingi Zara.
Banyak yang berasumsi kalau Zara sedang dilabrak oleh Helen. Karena tidak ingin orang-orang tahu apa yang mereka bicarakan, Ares dan Langga menyuruh penghuni kelas lainnya untuk keluar. Dua cowok itu juga berjaga di depan pintu agar tidak ada yang masuk ke dalam.
"Sorry banget, ya, kita pinjem kelasnya dulu," ucap Ares dengan senyum manisnya yang entah kenapa bisa membungkam para adik kelas yang protes karena tidak bisa masuk kelas.
Berbeda dengan kedua cowok itu, Senja dan Helen bertugas membujuk Zara.
"Gue tau apa yang terjadi sama lo dan Caramel," ucap Helen tanpa basa-basi.
"Nggak ada apapun yang terjadi kak," kata Zara menutupi keterkejutannya dengan ucapan Helen barusan.
Helen menatap ljrus manik Zara yang kini makin tak fokus. "Gue liat sendiri lo di bully sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Happy! ✔️
Teen Fiction[COMPLETE] Apa jadinya jika 4 orang berbeda karakter menjadi sahabat? Senja, si Pendiam yang dijuluki poker face. Helen sang it girl! yang diidamkan banyak orang. Langga, sang ice prince yang susah ditaklukkan. Lalu yang terakhir, Ares, si mr. Pe...