Senja bangun tepat pukul 8 pagi. Ia sedikit gelagapan saat terbangun di tempat yang asing. Beruntung Helen yang tengah tertidur pulas dengan mulut terbuka di sampingnya membuatnya sadar.
Senja tersenyum, untuk pertama kalinya ia merasakan 'menginap di rumah teman' dan Senja merasa bahagia.
Si gadis tanpa ekspresi itu segera ke kamar mandi untuk membasuh muka dan memulai aktifitas paginya. Ia menatap keluar Jendela, rupanya di luar sedang mendung. Senin dan mendung adalah perpaduan sempurna untuk kembali tidur. Tapi akan aneh jika Senja yang melakukannya. Gadis itu tak pernah terbiasa bagun siang walaupun tidak ada jadwal sekolah sekalipun.
Dan kini, Senja benar-bener bingung, ia tidak tau harus bagaimana karena ini pengalaman pertamanya menginap di rumah seseorang. Jadi, ia memutuskan untuk melakukan aktifitasnya seperti biasa.
"Kayaknya bersih-bersih dulu, baru masak," gumam Senja ketika melihat seisi apartemen Helen seperti kapal pecah.
Senja, Helen, Langga dan Ares semalam memang tak sempat membersihkan sisa-sisa kekacauan yang mereka perbuat.
Pertama-tama gadis bernama Senja itu membersihkan kaleng-kaleng beer yang berserakkan. Lalu dengan cekatan ia mebgumpulkan piring-piring kotor ke wastafel cuci piring.
Ditemani lagu yang mengalun lewat earphonnya, Senja menyapu dan mengepel ruangan yang kemarin dijadikan tempat pesta. Butuh sekitar dua jam untuk Senja menyelesaikan pekerjaannya.
"Masak apa, ya?" Lagi-lagi Senja bertanya pada dirinya sendiri.
Setelah menyusuri dapur di rumah Helen, Senja sadar tak banyak bahan makanan yang bisa ia dapatkan. Hanya ada daging sisa kemarin, wortel, kentang dan beras.
Dengan cekatan Senja menyiapkan bahan-bahan beserta bumbu-bumbu yang ia butuhkan. Beruntung kemarin ia membeli bahan-bahan cukup lengkap. Sop daging dan perkedel kentang adalah menu yang akan Senja buat.
Walau sedikit chaos karena tidak terbiasa dengan dapur Helen, akhirnya Senja menyelesaikan masakannya dalam 45 menit. Nasi yang ia masak di rice cooker pun sudah matang, sedangkan timpukan piring kotor suda Senja bersihkan. Sekarang tinggal menunggu teman-temannya bangun.
Sampai pukul 10 Helen keluar dari kamarnya dengan rambut berantakan dan mata yang masih menyipit. Ia berjalan gontai dan menghempaskan badannya ke sofa. Helen sedang mengumpulkan nyawanya. Bahkan dalam keadaan seperti ini pun gadis itu tetap cantik.
Gadis itu membulatkan matanya ketika sadar apartemennya sudah bersih dan bau makanan harum tercium.
"Apartemen gue kenapa bersih banget gini?" tanyanya dengan heran.
Pertanyaan Helen itu terjawab ketika melihat Senja yang mekuar dari kamar mandi.
“Lo kok nggak bangunin gue sih? Kan gue bisa bantuin ...,” Walupun dengan suara yang sedikit serak, Helen masih setia dengan kecerewetannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Happy! ✔️
Fiksi Remaja[COMPLETE] Apa jadinya jika 4 orang berbeda karakter menjadi sahabat? Senja, si Pendiam yang dijuluki poker face. Helen sang it girl! yang diidamkan banyak orang. Langga, sang ice prince yang susah ditaklukkan. Lalu yang terakhir, Ares, si mr. Pe...