18. Detektif

717 158 108
                                    

Kini Langga, Senja, Helen dan Ares memiliki tujuan baru, yaitu memberi tau dunia kalau Caramel adalah gadis licik yang bersembunyi dibalik wajah kalemnya. Mereka begitu bersemangat, terutama Helen yang ingin sekali membersihkan nama baik Senja.

Keinginan Helen untuk membuka topeng Caramel bahkan melebihi Senja sendiri. Seperti hari ini, gadis cantik itu tiba-tiba menghampiri para sahabatnya dengan heboh sambil memperlihatkan ponselnya.

"Guys! Guys! Kalian harus liat apa yang gue temuin." Helen segera mengirimkan temuannya di chat grup mereka.

Yang dimaksud 'temuan' adalah foto-foto seorang cewek yang sedang minum di bar bersama teman-temannya, sepasang kekasih yang ciuman, ada pula screenshot status maupun komen kasar dengan id yang diyakini Helen sebagai Caramel. Memang foto yang Helen bagikan sangat mirip dengan Caramel, hingga membuat ketiga temannya terkejut.

"Ini beneran Caramel?" tanya Senja hati-hati.

Helen mengangguk penuh keyakinan. "Yups! Gue yakin seratus persen kalau ini si  gula yang dipanasin itu."

"Wihhhh ... dapet dari mana lo, Len?" tanya Ares sambil tetap menscroll bukti-bukti yang Helen dapatkan.

"Selama 2 hari ini gue ubek-ubek IG, twitter, sampe Facebooknya nenek sihir itu. Dari story sampai tag-tag lama dia, enggak luput dari pantauan gue," seru Helen semangat.

"Nggak cuma akunnya dia, tapi semua yang di follow sama dia gue stalker. Ah gue juga nemu akunnya Caramel pas jaman alay di facebook!" tambahnya.

Memang benar kata orang kalau cewek adalah detektif media sosial paling berbahanya. Hanya modal satu id, ia bahkan bisa tau dimana rumahmu, sampai siapa sepupumu.

"Wah ...." Senja, Ares bahkan Langga memberi tepuk tangan atas kinerja Helen yang luar biasa.

"Eits ... eits ... gue juga nggak mau kalah. Jangan lupakan kalian punya seorang Ares Pramono di sini. Gue uda ngumpulin info dari para informan gue yang terpecaya," ucap Ares, "sini-sini, agak deketan!"

Ares sang sosial Butterfly dengan kemampuannya mengumpulkan informasi mulai menunjukkan keahliannya.

Kini mereka berempat mempersempit jarak dan serius mendengarkan Ares.
"Gue denger nih, si Caramel rutin buat masalah. Dia pernah berantem di club. Terus banyak alumni sampe adek kelas terutama yang famous di deketin sama Caramel. Gue dan Langga adalah salah satu orang yang di deketin tuh anak, tapi untung kita kebal. Infonya sekarang dia lagi deketin anak basket kelas sebelas, namanya Farel."

"Selain suka nemplok sana-sini ke murid famous, dia juga beberapa kali bermasalah sama anak-anak pendiem. Tapi gak ada yang berani lapor karna Caramel pinter play victim. Lo tau sendiri 'kan, Caramel itu murid favorit duo manusia harimau," lanjut Ares, duo manusia harimau adalah Bu Ainun dan Bu Rudy yang terkenal guru super galak se-Citra Bangsa.

"Kasus yang sama," gumam Senja, otaknya masih memproses semua informasi yang ia dapatkan.

Helen pun berpikir semua informasi dari Ares memang benar. "Kalau di pikir-pikir, nih anak pernah gencer banget deketin gue."

"Kayaknya dia suka perhatian. Walaupun banyak informasi tentang keburukan Caramel, tapi nggak ada satupun yang membenarkan kalau Senja nggak salah. Kita butuh lebih dari ini," kata Langga.

Semua orang takjub karena kalimat panjang Langga. Itu adalah kalimat panjang pertamanya ditahun ini. Rasa takjub mereka dengan cepat berganti dengan fakta yang yang Langga berikan. Bahwa Ini semua belum cukup untuk membersihkan nama Senja.

"Terus gimana?" tanya Helen.

Krucuk! krucuk!

Suara perut Ares jelas terdengar.

Be Happy! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang