Namanya Teddy, remaja berusia 22 tahun yang sedang menjalani kuliah semester akhir. Ia memiliki perawakan besar dan tegap dengan wajah yang terlihat sangar. Kulitnya yang coklat gelap akibat seringnya terjemur matahari menciptakan kesan bahwa Teddy merupakan seorang pejantan tangguh. Remaja jantan ini sudah terkenal sebagai seorang playboy di kampus dan lingkungan pertemanannya. Banyak cewek yang telah ia kencani dan lalu dipakai, bahkan tak jarang pula ada cowok yang dengan berani meminta dia untuk mengentotinya. Namun, memang karena Teddy merupakan seorang straight, ia tentu menolak dan bahkan tak segan memukuli pria-pria yang berbuat senonoh ke dia.
Tetapi, semua berubah pada malam itu. Malam dimana Teddy merasakan dirinya dipermainkan oleh para preman pejantan yang sempat ia hajar beberapa waktu sebelumnya. Dan tak lama setelah itu, kehidupannya pun berubah.
————
Teddy berjalan santai sambil memainkan handphone nya. Jalanan yang sedang ia lewati ini merupakan jalan taman yang memang cukup gelap. Namun, dengan melintasi jalan ini merupakan akses yang cepat untuk menuju kostannya. Teddy yang sudah biasa melewati jalanan ini pun santai, terlebih badannya yang besar berotot hasil gym rutinnya serta aktivitas bela dirinya membuat ia selalu percaya diri. Malam ini, jalanan taman nampak lebih sepi dan terkesan gelap. Dari jauh terdengar suara jeritan perempuan dan teriakan beberapa laki-laki. Segera ia berjalan menghampiri asal suara itu. Dilihatnya dua orang perempuan yang sedang digoda oleh tiga orang preman. Awalnya, Teddy berpikir apakah kejadian di depan matanya itu nyata atau sekedar imajinasi karena ia merasa kejadian seperti itu hanya terjadi di sinetron-sinetron saja.
"Ayolah neng, jangan sok gak mau gitu ah." Goda seorang pria.
Melihat hal itu, Teddy merasa jika kejadian tersebut benar dan ingin menolong kedua wanita tersebut. Terlebih, ia sedang ingin melampiaskan keinginannya untuk memukuli orang.
"Woi!" Teriak Teddy lantang.
Semua orang disana menoleh ke arah Teddy.
"Lepasin mereka anjing!" Teriaknya kembali sambil melempar tasnya ke tanah dan berjalan mendekati mereka.
"Halah, bacot lo bocah." Kata seorang pria lainnya disusul dengan tonjokan yang diarahkan ke Teddy.
Teddy yang sudah terlatih oleh ilmu bela diri dapat menangkis dengan mudah pukulan itu dan segera menjatuh pria ini. Kedua temannya lalu berlari berusaha membantu temannya, sedangkan kedua wanita yang tadi digoda berlari kecil sembunyi dibalik pohon sambil melirik Teddy yang sedang menghajar para preman. Perkelahian pun terjadi, Teddy terkena tonjokan di wajah dan tendangan dada serta perutnya. Walau ketiga preman ini memiliki perawakan yang tegap dan berotot, namun karena bentuk badan Teddy yang lebih besar dan ilmu beladirinya yang tinggi, ia dapat melawan ketiga preman itu sampai mereka akhirnya kabur.
"Anjing! Tunggu aja lo bangsat!" Ucap seorang preman.
"Pengecut! Sini gue abisin lo pada." Balas Teddy sambil melihat ketiga preman itu lari.
————
Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/rakarsag
Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Para Pejantan" pun telah tersedia di sana.Terima kasih.
Regards,
Rakarsag————
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Pejantan (Random Story)
RandomMohon pengertiannya - Cerita mengandung Konten 21++ dengan Tema LGBT Sehubungan adanya musibah yang saya alami pada akun Karyakarsa, saya pun membuat akun baru dengan ALIAS berbeda menjadi "Deansius" dimana kalian bisa menemukan cerita saya pada ht...