Tukang di Sekolah

3.4K 26 2
                                    

Pagi hari ini kembali seperti biasa gue masuk sekolah menempuh pendidikan kelas 12 SMA. Aktivitas yang padat akan pelajaran tambahan membuat kami para siswa akhir selalu pulang hingga sore hari demi mempelajari mata pelajaran yang akan menjadi mata ujian nasional. Sekolah gue sebenarnya cukup besar, hanya saja masih dalam proses pembangunan. Maklum, ekspansi sekolahan gue ini baru saja dimulai saat gue naik ke kelas 12, sekitar 6 bulan lalu.

Nama gue Hasbi, cowok berumur 18 tahun yang menjabatan sebagai ketua angkatan. Selain disibukan dengan kegiatan belajar tambahan oleh sekolah, gue juga bertugas untuk menyiapkan acara dan seluruh printilan untuk kelulusan angkatan gue bersama dengan 7 orang siswa lainnya. Tak jarang gue dan mereka ini pulang lebih larut dibandingkan siswa lain seangkatan gue karena merencanakan acara kelulusan kami.

Hari ini adalah hari Kamis, pelajaran tambahan nanti sore merupakan mata pelajaran matematika dan bahasa yang sangat membosankan. Kelas selesai pukul 5 sore dan saat berjalan menuju ruangan tempat kami biasa berkumpul, tiba-tiba gue mendapatkan pesan dari group tim kami yang berkata bahwa mereka semuanya tak dapat datang hari ini karena ada acara masing-masing. Gue memaki-maki tak karuan, di saat gue sudah siap dengan ide-ide baru dan finalisasi konsep, malah tim gue tak dapat bergabung.

"Emang bangsat!! Kontol kontol." Maki gue kencang di depan ruangan kumpul kami.

"Weeits sabar dek. Kontol kontol lagi ngomongnya. Haha." Ejek seorang tukang yang melihat sikap gue.

Kebetulan ruangan kumpul kami bersebelahan dengan bangunan baru yang sedang dibangun, cukup banyak tukang yang bekerja disana dan yang gue tahu pun, beberapa dari mereka tinggal disana juga.

Tampak dua tukang bangunan yang sedang bersimbah keringat, duduk merokok di seberang gue, tepat di depan toilet. Dua tukang tersebut hanya mengenakan celana jeans lusuh dan bertelanjang dada. Banjirnya keringat mereka nampak sangat sexy di mata gue, terlebih kedua yang telanjang itu, pantulan cahaya matahari sore membuat kulit coklat gelap mereka sangat mengkilat dan sexy. Memang, pria yang memiliki kulit gelap cenderung nampak sangat sexy apabila mereka sedang berkeringat dan adanya pantulan cahaya matahari pada kulitnya itu.

Otak gue langsung melayang berpikiran mesum. Gue yang sadar atas diri gue sebagai seorang gay ini mulai menelan ludah melihat keindahan 2 tukang yang sedang merokok di seberang gue ini. Nafsu gue mulai bergejolak, tak sadar kontol gue langsung tegang mengeras di balik celana SMA slim fit gue.

————

Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/rakarsag
Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Para Pejantan" pun telah tersedia di sana.

Terima kasih.

Regards,
Rakarsag

————

Para Pejantan (Random Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang