Nama gue Samuel, pria keturunan Tionghoa yang berusia 23 tahun yang baru saja memutuskan untuk membuka usaha sendiri setelah menganggur selama 4 bulan selepas lulus kuliah. Rencana awal gue untuk bekerja di perusahaan yang selalu gagal membuat gue beralih haluan menjadi pengusaha. Sebagai anak rantauan di ibu kota, gue harus pintar-pintar dalam mengelola keuangan gue. Walau memang orang tua masih sangat mensupport finansial gue, namun gue bersikeras untuk menjadi mandiri tanpa meminta modal dari beliau. Usaha yang gue rintis bergerak di bidang fashion pria, dengan modal hasil tabungan gue selama kuliah, usaha yang gue rintis dari menjadi dropshipper biasa, kini gue dapat sudah dapat untuk mulai memproduksi beberapa kaos dan celana pendek yang gue jual.
Semakin berkembangnya usaha gue ini, gue yang ngekost memutuskan untuk menyewa satu kios kecil tak jauh dari kostan gue untuk menaruh seluruh barang jualan sekaligus menjadi kantor gue. Disini gue mulai merekrut 3 orang untuk membantu gue. 3 karyawan cowok yang bernama, Panji, Daeng, dan Faisal.
Panji, pria berumur 25 tahun yang memiliki badan six packs dengan kulit coklat gelap exotis dengan wajahnya yang nampak garang. Orangnya sedikit cuek dengan penampilan dirinya sendiri, tak jarang Panji membuat gue deg-deg an karena sering kali melepaskan kaosnya di kantor saat sedang bekerja, memamerkan badan berototnya yang terbentuk indah.
Daeng, pria berumur 20 tahun yang ikut bekerja dengan gue sambil kuliah. Ia sendiri memiliki perilaku yang kurang lebih mirip seperti Panji dimana ia juga suka bertelanjang dada saat bekerja, bedanya dia orang yang sangat ramah dan selalu tersenyum. Badannya pun tak kalah bagus dengan Panji, bisa dibilang kedua orang ini seperti kakak adik, hanya saja Daeng terlihat lebih manis dibanding Panji yang garang.
Karyawan terakhir gue bernama Faisal, pria berumur 18 tahun yang baru saja lulus SMA dan bergabung dengan tim gue karena ingin menambah uang jajan. Badannya yang kurus namun terbentuk, tipikal muscle lean kalau kata orang-orang. Karena Faisal yang paling kecil diantara kami bertiga, maka ia yang paling sering di bully, lebih sering kami dan gue suruh-suruh, namun tetap tak melewati batas.
Sebagai seorang yang memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis. Karyawan gue merupakan sebuah pemandangan indah. Sengaja memang gue menyeleksi beberapa pria dengan fisik yang sesuai dengan tipe gue sendiri. Sering kali gue berkhayal bahwa suatu saat karyawan gue bisa gue icip kontolnya, atau gue icip lobangnya.
————
Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/rakarsag
Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Para Pejantan" pun telah tersedia di sana.
Terima kasih.
Regards,
Rakarsag————
KAMU SEDANG MEMBACA
Para Pejantan (Random Story)
AcakMohon pengertiannya - Cerita mengandung Konten 21++ dengan Tema LGBT Sehubungan adanya musibah yang saya alami pada akun Karyakarsa, saya pun membuat akun baru dengan ALIAS berbeda menjadi "Deansius" dimana kalian bisa menemukan cerita saya pada ht...