meminta penawar

483 68 13
                                    

Typo

Harap maklum  ̄へ ̄

Di sebuah rumah milik tabib desa.terbaring
di tempat tidur dengan wajah pucat.
Mata indah nya terpejam sejak kemarin
bahkan ia tak bangun dari pingsannya.
nyimas citraloka sangat khawatir dengan
Keadaan raden kian santang yang menjadi calonnya karna perjodohan yang terjadi.
Wajah ayu nya begitu bingung harus berbuat apa untuk menyelamatkan sang calon.
Tabib desa bilang raden kian santang terkena
racun yang berasal dari istana kandang wesi.
Pernyataan tabib membuat citraloka semakin panik jika sampai malam tak mendapatkan penawar maka raden kian santang tidak akan selamat dari racun.

Manik citraloka memandang kian santang
dengan perasaan sedih. Mata teduh kian santang tertutup, jika boleh jujur citraloka
menyukai mata coklat raden kian santang .
Ia mendekat ke arah tempat tidur raden.

" raden kau harus bertahan ,aku akan mencari penawar racun itu untuk mu"
Ucap citraloka pelan kemudian pergi.
Tak lama kepergian citraloka , mata raden terbuka secara tiba tiba lalu terbatuk
mengeluarkan darah dari mulut.

" uhuk ..uhuk..arhh..ya allah.. " lirih raden

Kemudian tabib desa masuk ke dalam
untuk melihat keadaan sang raden.
Tabib paruh baya Itu terkejut melihat
Mulut raden penuh darah mengenai
Baju birunya yang kini penuh darah.

" raden kian santang "! Seru tabib panik
menghampiri lalu menghapus jejak darah
dengan kain basah.
Mata sayu raden melihat tabib lalu berucap
Lirih : " jika esok aku tak bangun maka tolong
kuburkan aku di Padjajaran "

Mendengar ucapan raden, membuat tabib desa merasa bersalah karna tidak bisa membantu raden kian santang putra raja Siliwangi kerajaan pajajaran.

" raden jangan berbicara begitu ,nyimas citraloka sedang menuju kandang wesi
untuk meminta penawar nya" balas nya

" apa .. Uhuk.. Uhuk.. Astagfirullah ..ya allah"
Ucap raden terbatuk mengeluarkan darah
kemudian tak sadar kan diri. tabib semakin
panik ,ia membersihkan darah di mulut raden lalu menotok aliran darah raden agar
tidak menyebar ke kemana mana.

" semoga nyimas citraloka segera mendapatkan penawar racun dari raden abikara" doa tabib desa masih Memandang
raden kian santang yang semakin pucat pasi.

..

Istana padjajaran

Subang larang berada di kamar raden kian santang karna ia merindukan putra bungsu nya. ia hendak mengambil jubah putih
milik kian santang ,tiba tiba jubahnya terjatuh ke bawah.

" astagfirullah .. " kaget subang larang sambil
mengambil jubah putih milik putranya .
perasaan tak enak tiba tiba datang ia jadi teringat akan putranya raden kian santang.

" putraku .. Semoga allah selalu melindungi mu nak " doa subang larang sepenuh hati.

Masuklah putri Padjajaran yang cantik.
ia mengenakan baju putih yang Menambah
Kesan lembut nan cantik pada rara santang.

" ibunda , apa yang ibunda lakukan di kamar
rayi kian santang"tanya rara santang .

" ibunda hanya sedang merindukan rayi mu nak. Jubah putih kesukaan rayimu terjatuh"
Jawab subang larang

" bunda kenapa rayi kian santang belum kembali padahal ia hanya melewati perbatasan kandang wesi" tanya rara pada subang larang

" ibunda tidak tau tapi seharusnya rayimu serta nyimas citraloka harusnya sudah sampai sekarang" balas nya.

"Iya ibunda benar ,semoga tidak ada hal buruk terjadi pada rayi dan nyimas citraloka"
Jawab rara berharap.

" aamin putri ku " subang larang

ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang