musuh dalam selimut.

376 67 17
                                    

Typo again!

..

Kerajaan Padjajaran..

Suasana di istana sangat ramai.
dayang istana sibuk mendekorsi istana
di bantu beberapa prajurit Padjajaran.
Semua tampak sibuk ,ratu kentring manik
mengatur tata busana serta bunga ,ratu
subang larang sedang membantu menghias rara santang untuk menjadi
pengantin di pelaminan.
ada surawisesa yang sedang mengecek
keadaan di luar istana apakah aman
atau tidak bersama sorasowan sang adik.
adapun citraloka telah kembali ke kerajaan nya karna ada urusan penting.
tapi beda dengan kian santang dia
sedang berada di dalam kamar sendiri.

"siapa wanita bertopeng itu apakah dia musuh yang mengintai Padjajaran"
ucap kian santang berpikir.

bangkit dari duduk lalu berdiri menghadap
ke arah luar istana dengan lurus.
"jika memang benar maka aku harus
melindungi Padjajaran dengan pagar gaib
agar mereka tidak menghancurkan
pernikahan yunda dengan pangeran hud"
ucap kian santang

Shett

sebuah anak panah melesat masuk melalui lubang &menancap di kayu.
kian santang langsung mengambil sebuah
surat yang terikat di anak panah.

pangeran Padjajaran kau bisa saja melindungi kerajaan mu tapi aku tidak
akan membiarkan mu hidup dengan tenang.
Baca kian santang dalam tulisan
sangserketa yang tertulis di pelepah kayu.

"astagfirullah .. rupanya ada yang sedang
mengancam ku baiklah aku akan
mengikuti rencananya" ujar kian santang
menghancurkan surat tersebut dengan
tangan sampai menjadi debu.

"Apa ! bagaimana bisa raden kian santang
menghancurkan dengan mudah hanya
dengan tangan kosong"
batin amumarukul terkejut mengintip
tak jauh dari kamar kian santang.

Kian santang langsung menoleh ketika
mengetahui bahwa ada yang mengintip
seperti maling lantas ia berjalan
Menghampiri paman nya yang licik itu.

"Maaf paman ,kenapa berada di luar apakah paman sedang memperhatikan ku sejak tadi" ungkap kian santang lembut.

Amumarukul langsung gugup ketika
pertanyaan kian santang sangat
menusuk walaupun lembut.

"ahh raden .. bukan begitu paman hanya
ingin memastikan bahwa keponakan paman ini baik baik saja" Balas
amukmarukul berkata manis.

Kian santang hanya tersenyum menanggapi jawaban bohong pamannya.

"paman tenanglah aku baik baik saja
selagi tidak ada musuh di dalam selimut"
berkata sambil tersenyum.

mata amukmarukul menjadi gelisah
Sekarang perasaannya menjadi was was.
lalu memegang pundak kian santang.

"raden mana mungkin di Padjajaran ada
musuh di dalam selimut jikapun ada
pasti engkau akan menangkap nya bukankah begitu raden" balasnya

"tentu paman karna aku tidak akan
memberi ampun kepada seseorang
yang menjadi musuh di dalam Padjajaran"
berkata di akhir kalimat dengan tegas.

"kurang ajar kau raden"! Batin amukmarukul
kesal.

"kalau begitu paman harus pergi untuk
melihat apakah rombongan pangeran
hud sudah tiba atau belum ,sampurasun
raden" balas amukmurukul pamit.

"rampes paman " sahut kian santang.

dari dulu paman amukmarukul tidak
berubah sama sekali
batin kian santang.

Saat sudah jauh dari kian santang amukmarukul menemui seseorang dibelakang istana dengan sembunyi.
tampak wanita bertopeng menunggu.

"lakukan saja tugas mu aku akan mengatur rencana agar kau bisa membunuh nya" licik amukmarukul.

ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang