jalan baru

380 75 35
                                    

Typo !
Arigatou sudah membaca !
Tolong dimaklumi jika banyak
Typo!!!!!!!!!!!
Sekiann dan terima abikara

Baca !

" semua ini gara gara raka ,aku harus  terluka untung saja aku kuat jika tidak aku pasti sudah mati"! Ngedumel abikara kesal.

" awas kau raka ,jika aku kembali ku patahkan tulangmu !" abikara

" kenapa ! Kenapa wajahku harus mirip dengan kian santang padahal kita tidak kembar!" omel abikara semakin kesal.

" mengumpat itu tidak baik raden " tegur
kian santang yang sudah berdiri didepan abikara.

" setan ! .." kaget abikara

Kian santang langsung berbalik badan
menghadap ke abikara dengan tersenyum.
abikara memalingkan muka ketika melihat
kian santang tersenyum.

" kenapa kau suka sekali tersenyum "
datar abikara.

" karna senyum adalah salah satu ibadah
Juga mendapatkan pahala " jelas kian santang menghampiri abikara.

" ibadah katamu ,lagi pula aku tidak suka tersenyum karna itu bukan gaya ku"
sahut abikara datar memandang temanya.

" tak apa jika kau tidak suka tersenyum tapi mungkin kau akan tersenyum karna suatu hal abikara " jawab kian santang.

" kau mengatakan sesuatu ? lagipula
senyum itu membuang tenaga saja"
Balas abikara kesal.

Kian santang berusaha untuk tidak senyum didepan abikara yang sedang kesal.abikara melihat kian santang
dengan tampang datar seperti triplek.

" kau kenapa ? " tanya abikara

" aku baik baik saja justru kau yang kenapa abikara " tanya balik kian santang.

awalnya abikara ingin marah saat pertanyaan nya diputarbalikan ke dirinya.
dengan nada pelan abikara berkata.
" aku ingin meminta maaf pada ibuku
karna sudah durhaka selama ini " jawab abikara.

Kian santang menepuk pundak abikara
pelan dengan wajah teduh sedangkan yang tatap hanya diam tak bergeming.

" minta maaf lah abikara ,gusti ratu parwati pasti akan memaafkan mu kau sudah lama menghilang bahkan warga
kandang wesi mulai khawatir padamu"
jelas kian santang.

" mereka khawatir padaku .., apa kau sedang berbohong" balas abikara

" untuk apa aku berbohong karna itu tidak ada manfaatnya bagiku ,kau boleh percayaa atau tidak itu urusan mu abikara"
Imbuh kian santang berjalan pergi
dari hadapan abikara.

" tunggu ! Kenapa kau pergi aku belum selesai bicara ! " kesal abikara.

kian santang yang membelakangi abikara
langsung berhenti dan hanya diam.
Lama mereka terdiam dalam keheningan
karna sudah muak abikara angkat bicara.

" kenapa kau mencampakkan citraloka
padahal dia sangat mencintai mu kian santang ,kau hanya menjadikan ku sebagai bahan ejekkan didepanya"
suara abikara terdengar dingin.

menyadari perubahan nada bicara abikara
membuat kian santang membalikkan badan ke arah abikara yang keliatan marah padanya.

" ketahuilah abikara aku tidak pernah mencampakkan citraloka karna aku
dari awal tidak menaruh hati padanya"
tegas kian santang.

" citraloka mengharapkan mu!
apakah kau tidak peka kian santang!
marah abikara.

kian santang hanya diam dia merasa
bersalah atas apa yang terjadi pada abikara.

ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang