pergi

436 65 10
                                    

Typo !
Harap maklum.

.
.

Di pinggir sungai yang jernih terdapat
bebatuan kecil dan besar yang membuat
aliran sungai semakin cantik.
setelah melihat sungai abikara langsung
melepaskan mahkota lalu melipat lengan
Bajunya sebatas siku.abikara hendak
melakukan kewajiban sebagai muslim.
berwudhu secara perlahan sesuai
yang diajarkan kian santang.

berwudhu secara perlahan sesuaiyang diajarkan kian santang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pertama abikara berniat dalam hati.
lalu membasuh kedua telapak tangan.
seterusnya melakukan wuhdu berurutan
setelah selesai abikara membaca doa.
DOa setelah wudhu:

Setelah selesai abikara lekas melaksanakan sholat fardu dengan khusyuk dengan alas daun pisang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai abikara lekas melaksanakan sholat fardu dengan
khusyuk dengan alas daun pisang.
wistapati yang melihat dengan matanya
Sendiri saat adiknya melakukan hal hal
yang biasa orang muslim lakukan.
Wistapati marah ingin rasanya memukul
abikara untuk menyadarkan kembali.

" kian santang!! Kau telah menghasut
abikara untuk mengikuti aliranmu!!
tidak akan kubiarkan abikara melakukanya.! wistapati menghampiri
abikara berniat menganggu.

Bugh!

tangan wistapati di tendang oleh citraloka.
" siapa kau! Berani sekali menganggu !.
marah wistapati.
" aku tidak akan membiarkan kau
menganggu abikara sholat! " sahut tegas.
" kurang ajar! mati saja kau bedebah!"
menyerang citraloka.terjadi pertarungan
epic antara wistapati dengan citraloka.

Assalamu'alaikum waruhmatulh "tasyahud akhir abikara lalu berdoa.

Wistapati terus menerus menyerang
membuat citraloka kewalahan sendiri.
suara pedang beradu dengan keris.

Ting

Ting

Duar

tubuh citraloka terpental ke belakang.
sebuah tangan menangkap tubuh citraloka
matanya menatap manik coklat abikara.
" abi ka ..ra .. " sebut citraloka lalu pingsan.
dengan hati hati abikara meletakkan
citraloka di bawah pohon.

" RAYI ABIKARA" tegur wistapati.

abikara menghadap ke arah wistapati
datar tatapan tajam ,tak menjawab.
" KENAPA KAU MENGHIANATI RAKAMU!
APAKAH KAU BERSEKUTU DENGAN KIAN SANTANG!" teriak wistapati murka.

ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang