marah!

376 65 16
                                    

Typo! :)

          seharusnya aku mengerti bahwa
rasa suka ini membunuh ku tanpa ku sadari
  terjebak dalam labirin cinta penuh luka

           - abikara-

-

Sepasang merpati sedang berdiam diatas pohon sepertinya mereka terlihat bahagia.
air sungai mengalir jernih terdapat batu batu
besar yang menambah keindahan sungai.
dia hanya memperhatikan merpati ,mata
birunya memandang penuh rasa ingin.
Bibir manis ,wajah tampan sorot mata dingin
siapapun yang melihat wajah abikara ia pasti
langsung jatuh hati pada pangeran dari
kerajaan kandang wesi. Abikara bukanlah
sosok yang hangat atau ramah pada penduduk tapi ia berwatak dingin ,kejam.

Setiap manusia memiliki karakter masing masing yang tidak sama dengan orang lain.
abikara yang sekarang bukanlah yang dulu.
Aku hanya tau satu hal cinta itu bukan hal
yang bisa dipahami oleh logika tapi hati.

"Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi padaku ,kenapa aku menolong kian santang " pikir abikara

" seharusnya aku membunuh dia ! Bukan malah mengobatinya! "  batin abikara marah
lalu menyerang bebatuan sampai hancur
berakhir masuk ke dalam sungai.

Abikara masih mengamuk hebat bahkan
ia tak tanggung tanggung menghancurkan
pohon pohon di sisi sungai.
siapapun tolong hentikan abikara dia sedang
marah akibat frustasi karna jatuh cinta.
saat hendak menghancurkan sarang burung
tiba tiba seranganya dipatahkan seseorang.

"Raden ,menghancurkan kehidupan mahluk hidup itu sebuah tindakan jahat" ucap raden kian santang tiba tiba datang.

Abikara hanya diam tak menyahut berbeda
dengan raden kian santang yang kaget.

Kenapa wajahnya begitu mirip dengan ku
Batin raden kian santang.

sorot mata abikara menatap dingin pada
sang musuh yang memiliki wajah mirip denganya.

"Apa maumu kian santang! " datar abikara.

"kedatangan ku kemari hanya ingin mengucapkan terima kasih karna telah menolong ku ketika aku terkena racun.
jawab kian santang.

Abikara tersenyum sinis pada kian santang.
Lalu berjalan maju mendekati musuhnya.

"Permintaan maaf mu tidak bisa mengobati
rasa sakit hatiku kian santang"! Nada rendah abikara.

Raden kian santang terdiam
hanya melihat abikara.

"Aku menolongmu ketika nyawa mu hampir melayang,tapi apa yang kudapat!
Bentak abikara kuat

Raden kian santang masih terdiam.

"Rasa sakit hati yang kudapat dari seorang
wanita yang ku sukai ,dia membenciku!
dia sangat membenci ku sekalipun aku
berbuat baik dia hanya menatapku dengan
rasa benci !" katakan apa aku salah disini!
tanya dingin abikara dalam.

" apa kau menyukai nyimas citraloka raden abikara !" ucap kian santang.

Abikara langsung berbalik badan saat
pertanyaan itu dilontarkan oleh kian santang

"Jika kau diam maka itu benar " ucap raden.

"Suka atau tidak itu bukan urusan mu!"
sahut datar abikara.

"Ya itu benar ,tapi jika kau menyukai nyimas
citraloka rubahlah dirimu terlebih dahulu"
saran raden.

Abikara masih tak bergeming sedikit pun.
tapi ia mendengar ucapan kian santang.

"Aku dengan senang hati akan membantumu
tapi dengan satu syarat kau harus memaafkan ku" tawar raden

" apa kata katamu bisa ku pegang"
Sahut datar abikara

"In syya allah ,kata kataku bisa dipegang"
Jawab pelan raden

Kemudian abikara menatap raden kian santang dengan sorot mata biasa.

"Jika kau berdusta maka aku tidak segan
untuk membunuh mu " sahut dingin.

Raden kian santang hanya mengangguk.

..

segini dulu lagi kerja soal nya di pasar :)

ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang