wajah yang mirip

381 62 50
                                    

...

" kian santang " kaget abikara

Kian santang datang bersama wistapatih.
menjadikan dirinya penompang tubuh
wistapatih akibat serangannya.
abikara langsung menghampiri kian santang datar.

" assalamualaikum abikara ,maafkan aku
karna telah melukai rakamu wistapatih"
ujar kian santang.

abikara menyuruh para pengawal untuk
membawa rakanya ke penjara bawah tanah.mereka membawa wistapatih
ke ruang bawah tanah.

" waalaikumussalam , kian santang
aku senang kau membawa rakaku kemari"
abikara senyum tipis.

" seharusnya aku tidak menyerang rakamu
dia terkena jurus auman harimau miliku
maafkan aku abikara ,aku sangat menyesal" jawab kian santang merasa bersalah.

mendengar ucapan kian santang membuat abikara sedikit kesal sendiri.
" sudahlah , jangan meminta maaf lagi
biarkan saja dia terkena jurus mu ,itu bagus" sadis abikara

" apa maksud mu ? kau harus tau jurus auman harimau sangat berbahaya abikara.
jika tidak rakamu bisa mati" balas kian santang.

" itu memang pantas untuk nya yang telah
.meninggalkan ibunda selama aku pergi"
sahut abikara sambil berjalan diiringi kian santang ,mereka berjalan beriringan
layaknya anak kembar.

" kau tau kian santang ,aku sudah melupakan citraloka rasanya aku tidak memiliki masalah lagi" curhat abikara

Kian santang diam mendengarkan

" tapi kenapa wajah nya selalu terbayang"
Imbuh abikara datar.

" mungkin saja kau belum bisa melupakan nyimas citraloka kenapa kau tidak mencoba melamarnya abikara"
saran kian santang.

seketika abikara langsung berhenti jalan.
" ada apa ? " tanya kian santang.

" kau menyuruh ku untuk melamar dia
lalu aku akan dapat penolakan lagi begitu!
suara abikara berubah dingin.

" abikara jangan salah paham dulu maksudku bukan begitu" jelas kian santang.

" tidak! sebaiknya kau mati saja ditangan ku!" ucap abikara marah langsung menyerang kian santang.

" astagfirullah kenapa abikara tiba tiba menyerang ku "! Kaget kian santang.
meladeni serangan abikara.

Bugh !

Bagh

Bugh

Kini posisi mereka saling berhadapan
satu sama lain saling melihat.

" pergilah dari sini kian santang sebelum guruku membunuhmu.." bisik abikara

" apa .. tidak abikara aku akan tetap disini"
sahut kian santang.

Dugh!

" kau keras kepala sekali ternyata"!
dingin abikara mengkode untuk pergi.
" rasakan ini kian santang"!!

mengeluarkan jurus andalan untuk
melukai kian santang.

" jurus itu lagi , abikara dia sungguh berniat bertarung sebaiknya aku pergi untuk menghindari pertarungan ini" batin kian santang langsung menghilang.

..

"Abikara ! Kenapa dia bisa ada di sini?"
tegur gurunya menghampiri abikara

" aku tidak tau " datar abikara.

" sebaiknya kau kejar dia abikara"!
perintah gurunya.

abikara hanya mengangguk patuh lalu pergi

" sial! jangan sampai dia menghasut abikara
untuk mengikuti ajaranya itu.kian santang!!
aku akan menyikirmu lewat murid ku abikara" licik guru abikara.

di balik jendela ratu parwati mengintip
pertarungan putranya dengan kian santang
cemas ,sampai gurunya abikara datang ke kandang wesi.

" oh dewata agung jangan sampai abikara
kembali ke jalan yang salah lindungi lah
abikara dari mereka" doa parwati setulus hati.

" kenapa suasana di kandang wesi berbeda tidak seperti biasanya kemana
wistapatih ?! dia benar benar tidak berguna ,berbeda dengan abikara"
ucap guru abikara untuk mencari wistapatih.

Tempat lain...


Seorang wanita membawa pedang ia adalah citraloka kabur dari istana untuk
menemui abikara.dia lelah harus menuruti
keinginan ayahnya terus menerus kali ini
Citraloka berniat untuk mengatakan
perasaan nya secara langsung.

" apakah ini sudah memasuki kandang wesi ? lalu dimana istana kandang wesi?!
ucap citraloka berusaha keluar dari hutan.

..

Api unggun menyala di tengah tengah hutan ...

" apa kau tidak apa apa ,aku minta maaf
karna menyerang mu tadi" ujar abikara

" tidak usah meminta maaf abikara lagipula pertarungan tadi bukan kemauan mu" jawab kian santang.

Manik mata abikara memantau api unggun
yang menyala dihadapanya dalam diam.
kian santang ikut memperhatikan.
( mabar liat api unggun cerita nya dulu mana ada ml,free fire,)

..

" bukankah itu raden kian santang dan  abikara
apa yang sedang mereka bicarakan"
kepo citraloka mengintip dari kejauhan.

" apa yang kau lakukan di sini ..

" kau ...... " kaget citarloka










Muah buat yang baca
Memasuki part 25 🥳..





ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang