Typo !
Di Padjajaran ratu subang larang sedang menunggu putranya tapi kenapa tidak
juga datang apakah ada masalah di dalam
perjalanan menuju Padjajaran pikir nya.
rara santang datang menghampiri ibunya
yang terlihat gelisah seperti mencemaskan sesuatu."ibunda kenapa terlihat gelisah ,apa ibunda
sedang memikirkan rayi kian santang?
tanya rararatu subang larang mengangguk
" iya nak , ibunda sangat khawatir pada rayimu ini sudah lama tapi kenapa belum juga datang" jawab cemas"ibunda rayi kian santang itu kuat insyaallah
dia selalu dalam lindungan allah swt ,bunda
tidak boleh berpikir negatif lagi"
Jawab rara pelan."ya nak kamu benar ,semoga allah selalu melindungi rayi mu dimanapun berada"
balas subang larang berdoa"aamin ibunda" rara santang
Sementara di tempat lain
abikara dan kian santang sedang berada di sebuah tempat seperti gubuk kecil mereka
sedang berteduh dari hujan yang tiba tiba turun ,kian santang sedang melihat abikara
yang berdiri di pinggir gubuk menatap hujan"apa kau sedang memikirkan seseorang raden ? tebak kian santang
abikara menoleh tanpa mengenakan topeng
mata biru abikara menatap kian santang
"dari mana kau tau " datar abikarakian santang kemudian berdiri lalu melipat
tanganya di belakang berjalan membelakangi abikara.
"itu tidak penting raden ,dari mana aku tau
jika kau ingin pulang ke kandang wesi maka
pulanglah aku akan menunggu di sini"
balas kian santangabikara diam tak menjawab pertanyaan
dari kian santang."kenapa kau mau membantuku untuk mendapat nyimas citraloka bukankah dia
adalah tunangan mu" dingin abikara.kian santang berbalik badan menghadap
abikara lalu senyum simpul."iya itu benar ,tapi itu hanya sebuah rencana
karna nyimas citraloka yang menolak
perjodohannya" jelas kian santang."Kenapa .. " pendek abikara
"aku tidak tau yang jelas diantara kami tidak ada hubungan apapun raden ,bukankah
kau ingin bisa memiliki nyimas citraloka"?
tanya balik kian santang.abikara hanya diam matanya terlihat sedih.
"ku rasa usahaku sia sia jika ingin mendapatkan nyimas citraloka" balas abikara"kenapa raden ,kau belum mencoba nya"
jawab kian santang."Karna dia hanya mencintai mu"!
sahut abikara datar menatap kian santang.seketika kian santang terdiam mendengar
Ucapan abikara yang begitu dalam menusuk."kenapa kau diam, apa mungkin kau ada hati pada nyimas citraloka" tanya abikara
berjalan mendekati kian santang.kian santang masih diam tak menjawab.
Senyum sinis terukir di wajah abikara.
" jadi benar kau ada rasa kepada nyimas
citraloka ! Lalu apa gunanya aku jika kau
mencintai dia juga"! sengit abikara dingin.Kian santang menatap abikara serius.
"apakah aku terlihat memiliki rasa pada nyimas citraloka? Balas kian santang.abikara tidak bisa menjawab pertanyaan
dari kian santang lalu membuang muka ke arah lain."ketahuilah raden ,aku belum berpikir
untuk menyukai seseorang karna tujuan ku
yang sebenarnya adalah berdakwah"
jawab kian santang wibawa."kenapa aku harus percaya kata katamu"
datar abikara"raden abikara ,aku tidak memaksa mu untuk percaya kata kataku tapi seorang
ksatria pantang mengingkari janjinya"
sahut kian santang tegas.abikara menatap kian santang tajam.
lalu menggunakan topengnya kembali."jika semua kata katamu itu benar maka
kau harus mau bertukar posisi denganku
bagaimana" tantang abikarakian santang tampak berpikir sejenak
lalu mengulurkan tangan pada abikara.
" baiklah raden ,aku setuju tapi kau harus
berjanji tidak membuat ulah di Padjajaran"
ucap kian santang serius.Senyum manis terukir di wajah abikara.
"Baiklah aku janji padamu ,kita bertukar
selama 3 hari " balas abikara menjabat
tangan kian santang.mereka berdua membuat kesempatan yang
dimana akan membawa perubahan yang
terduga tanpa di sadari oleh mereka sendiri.
sepasang mata memperhatikan kian santang
dengan abikara di balik semak semak."Kesempatan bagus untuk menghancurkan
nama kian santang apalagi mereka memiliki
wajah yang mirip seperti pinang dibelah dua"
batin prahasini berakal licik.Sesaat kemudian abikara menoleh ke arah
prahasini lalu menatap tajam ke semak²."kurang ajar ,ada yang menguping rupanya"
batin abikara geram."Raden ,biarkan saja dia melakukan itu karna
jika kau meladeninya tenagamu terkuras sia
sia " nasehat kian santang.Abikara menoleh ke arah kian santang dengan wajah terkejut tapi datar.
"kenapa kau tau apa yang pikirkan"
ucap dingin abikara."Sudahlah raden ,lupakan saja hal itu sebaiknya kita beristirahat dulu"
ajak kian santang.Abikara tidak banyak bacot mau tak mau
dia menurut perkataan kian santang.
untuk beristirahat di gubuk ini...
" putraku ...! " seru subang larang bahagia
"Rayi kian santang" ! panggil rara dan yang
" rayi kian santang kau sudah datang"
ucap walangssungsang senang.....
" raden .. kau ..? " ucap citraloka
![](https://img.wattpad.com/cover/276358826-288-k823127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIKARA ( END)
FanfictionABI ! Paras tampan tapi berhati dingin.berubah saat bertemu dengan citraloka yang membawa perubahan dalam dirinya hanya fiktif belakang!