sisi lain abikara

419 73 15
                                    

Typo !!!!

..

   Segala  sesuatu tidak bisa dirubah dalam
waktu sebentar semua butuh proses hanya
saja jalannya berbeda
-Kian santang -

Burung burung berterbangan di angkasa
rintik rintik hujan mulai berjatuhan di tanah
di atas kulit hewan seseorang sedang
berdzikir dengan khusyuk. sejak terbangun
dari tidur abikara mendengar lantunan suara merdu berasal dari raden kian santang.

apakah dia sedang berdoa tapi kenapa
hatiku menjadi
lebih tenang mendengar suara kian santang.
batin abikara masih menatap punggung
kian santang dari belakang.

Karna merasa penasaran dengan apa yang
dilakukan oleh kian santang abikara memutuskan untuk turun dari tempat tidur.
baru saja kaki abikara menanpak tanah
tubuhnya langsung oleng beruntung
tangan kian santang menahan abikara.

"Raden abikara apa yang ingin engkau lakukan "? tanya  kian santang

" aku lapar ingin makan " sahut abikara
walau sebenarnya bukan itu alasannya.

"Oh ternyata kau bisa lapar juga ku pikir
kau tidak makan karna tidur hampir berhari hari" jawab kian santang sambil membawa
pisang serta makanan.

"apa maksud mu berkata seperti itu tentu saja aku bisa lapar karna manusia" balas abikara kesal.

kian santang hanya tersenyum simpul.
mata biru abikara menatap tajam kian santang dengan mulut penuh pisang.

" maaf jika aku menganggu mu raden ,lanjukan saja makanmu aku akan
keluar saja" jawab kian santang langsung keluar.

abikara makan dengan lahab semua makanan yang di bawa oleh kian santang
habis tak tersisa ternyata abikara binti
kandang wesi kelaparan efek koma  :)
selesai makan abikara ingin melepas topengnya tapi tidak jadi saat seorang tabib
masuk ke dalam membawa ramuan.

" maaf kisana minumlah ramuan ini agar
tenaga dalam kisana lekas pulih"
ucap tabib memberi ramuan pada abikara.

abikara tidak segera menerima pemberian
dari tabib tetapi memandangnya dengan
tatapan tajam.kian santang masuk ke dalam
melihat abikara tidak segera mengambil
ramuan dari tabib akhirnya angkat bicara.

"Raden abikara jika kau tidak mau minum
maka batalkan saja keinginan mu untuk
mendekati nyimas citraloka" ucap kian santang nada pelan menusuk.

mendengar ucapan kian santang membuat
abikara langsung mengambil paksa ramuan
yang berada di tabib lalu meminumnya.

melihat tingkah abikara raden kian santang
hanya tersenyum simpul menggeleng kepala.

"Kenapa kau cerewet sekali"nada kesal abi.

"karna kau sangat sulit untuk menurut raden" balas kian santang.

karna kesal akhirnya abikara memutuskan Untuk keluar dari rumah tabib karna merasa
sudah merasa lebih baik dari sebelumnya.
dalam perjalanan menuju kerajaan Padjajaran ,kenapa ke Padjajaran ?
ga tau coba dibaca aja dulu ntar juga tau :)

dalam perjalanan abikara dan kian santang
berjalan berdampingan layaknya saudara.
selama diperjalanan banyak sekali yang
menyapa raden kian santang tanpa rasa takut.abikara yang memperhatikan sejak
tadi hanya melirik tanpa bicara sepatah kata.

ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang