Kembar tapi tak sama

388 55 24
                                    

Setiap pertemuan pasti ada
Perpisahan .. Baik karna maut atau
Keadaan ....
-------------


-

Apa yang harus ku katakan ..
Monolog parwati melihat citra
Yang duduk di depannya.

" tante ,maaf kalau lancang tapi
Siapa yang pergi ?"
Tanya citra to the poin.

Parwati menarik nafas pelan
Lalu memegang tangan citra.
" nak citra tante tau kamu anak baik
Tapi ini bukan hal yang harus kamu
Tau "

Tampak citra sedikit kecewa dengan
penuturan ibunya si kembar lalu
Menatap dengan penuh keyakinan.
" tante ,saya tidak ingin memaksa
Tapi tolong jangan membohongi abi
Setidaknya untuk hal itu "
Balas citra

Jawaban citra sukses menohok
hati parwati sampai tidak bisa
Berkata apa apa.
" baiklah tante saya permisi ,tolong
Berikan ini pada kiano. " memberi
sebuah paper bag pada parwati.

Parwati menerima lalu citra pergi
Dari sana meninggalkan parwati.
Hati nya bimbang untuk sekarang
rasa takut kehilangan begitu besar
ia rasakan saat mengetahui waktu
kiano tidak lama lagi.

" sebaiknya aku memberikan ini
Pada kiano" ujar parwati menuju ruang rawat Kiano.

-

Saat ini dua orang berparas kembar
Sedang tertawa bersama sepertinya
Mereka tengah menghabiskan waktu
Abi yang asik main game sedangkan
Kiano melihat abi dengan senyuman.
Ada banyak kenangan yang sudah
Kiano lewati bersama abi selama ini.
Jujur saja ,saat ia ingat siapa dirinya
Membuat kiano sedih sekaligus
Merasa bersalah.

Semua ini berawal dari pertarungan
Abi dengan wistapatih yang membuat
Ratu parwati harus kehilangan
Abikara saat itu.

Ini sudah lama terjadi tapi rasanya
Seperti kemarin aku melihat abi
Yang tiada di depanku
Batin kiano sedih.

Puk

Sebuah bantal kecil mengenai kiano
Membuat dirinya mendongak
Melihat abi yang sedang duduk
Di sofa ruang rawatnya.
" kiano ,lu kenapa ?"

" gUe ,sehat abi " singkat kiano

Karna kesal abi menghampiri
Saudara kembar nya yang lola
Untuk bertanya.
" gue tau lo sehat ,maksud gue lo
Lagi ada pikiran apa ?

" ada ..
Pendek kiano serius

" apa ? Kasih tau gue apaan !"

" gue , gue -

" buset ngomong setengah setengah
Cepetan kiano ada apa ?"
Desak abi tak sabar.

" gue pengen jalan sama bunda dan lo" final kiano.

" hahh ? Jalan ..?!
taanya abi.

" ya gue bosen ,keluar yo ke tempat
Yang biasa "
Ajak kiano.

" gak ,lo belum boleh keluar kata dokter ,udah duduk sini aja ngapa"

" ga asik lo abi ,gw sendiri aja kalau gitu " ujar kiano turun dari brankar
saat menampak lantai kiano langsung
terjatuh.

Grab !

kiano di tangkap oleh abi dengan
Cepat sedangkan kiano senyum
Tipis. " bandel bgt lo jadi orang ,kalau
Jatuh terus kritis lagi gimana!"
Marah abi

" kan bisa tidur lagi " enteng kiano
Menjawab abi.

" tunggu sini ,gw ambil kursi roda
Awas lo gw balik ga ada " ancam
Abi keluar ruang rawat kiano.
Setelah abi keluar ,masuk lah
Parwati menghampiri kiano yang
Sedang duduk di brankar.

" assalamualaikum , loh kiano kamu
Sudah bangun " senang parwati memeluk putranya hangat.

" bunda , kenapa lama datang waktu
Kian hampir habis " jelas kiano.

Parwati melepas pelukan lalu membelai wajah tampan kiano.
" kiano tidak bisakah kamu di sini
Bersama bunda dan abi lebih lama"
Pinta nya.

Kiano memegang tangan parwati
Lembut kemudian berujar.
" bunda ,aku harus kembali kasihan
Rengganis dia pasti sudah menunggu
Apalagi yunda bilang aku akan menjadi Ayah "

Mendengar penjelasan kiano membuat hati parwati harus merelakan kepergian kiano untuk
kembali.
" maafin bunda yang egois ini ,kalau
Itu memang keinginan mu bunda ihklas sayang ... Makasih sudah
Menjaga abikara sampai sekarang
putraku ananda kian santang "
Ucap parwati tulus mengelus kepala
kiano lembut.

" tidak usah berterimakasih karna
Ini adalah janji ku pada ibunda "
Balas kiano lembut.

Mereka saling berpelukan sambil
Menangis ,tanpa sadar abi sudah
Datang membawa kursi roda untuk
Kiano. " main peluk - pelukan ceritanya " sindir abi keras.

Sontak membuat mereka langsung
Melepas pelukan dan bersikap normal
" eh abi kamu dari mana ,kenapa bawa kursi roda " tanya parwati

" ni buat si bandel kiano ngotot mau jalan padahal masih sakit"
bicara menatap kiano tajam.

" bilang aja lo sayang gue kan abi hahaha.. " sahut kiano tertawa.

" dasar ,ini contoh orang yang pede
Kelebihan batas " balas abi membatu
Kiano duduk di kursi roda.

" thanks bi " tulus kiano berucap
Pada abi.

" apaan lo ,tumben ngomong makasih
Biasanya ga tau diri" sindir abi

" heh ,karna gue baek makanya barusan ngomong makasih ama lo
Bambang " ujar kiano tak mau kalah.

akhirnya si kembar adu mulut sambil
Berjalan keluar dari rumah sakit
di ikuti oleh parwati yang sejak tadi
Menangis tanpa bersuara.
Bagaimana ,dengan abi jika dia tau
Bahwa ini adalah pertemuan terakhirnya dengan kiano "
Monolog parwati.

Abi dengan santai mendorong kursi
roda kiano menuju taman sebelah
Rumah sakit untuk duduk disana.
Abi merasakan sesuatu hal janggal
Hari ini ,bahkan perasaan takut
Masuk ke dalam hatinya.
" rasanya gue bakal pisah sama kiano
Apa ini cuma firasat "
Batin abi berucap

Malam ini terlihat terang ada banyak
Bintang bertebaran seperti layaknya
Warna warni lampu taman.
Angin menerpa tubuh kurus kiano
Lalu abi memakaikan jaketnya
Ke tubuh kiano.

" di sini dingin ,Jadi pakai jaket biar
Ga tambah sakit ngerepotin gue"
Datar abi pelan.

Kiano yang mencoba untuk tidak
Menangis mengangguk patuh ia
Berharap malam ini adalah hal
Yang indah di nikmati bersama.

" abi gue mau ngomong sesuatu
Sama lo " serius kiano.

" udah ngomong aja ,apaan emang"
balas abi tak sabar.

" sebenarnya aku -
Putus kiano menatap abi.

#









Yeay!

Akhirnya abikara tamat🥳.
Terimakasih banyak karna kalian
ABIKARA PALING BANYAK LIKE DAN VOTE DI CERITAKU SENDIRI!!

Makasih udah mengikuti cb Abikara
Selama ini !!!
Bye bye ...
Masih ada epilog dari Abikara 😄










ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang