abikara membawa citraloka ke rumah warga yang tidak jauh dari kandang wesi terlihat abikara sedang berbicara dengan warga sekitar ,mereka terlihat santai saat di ajak bicara oleh abikara tidak seperti saat dulu. " apa mungkin abikara telah berubah .. " batin citraloka menatap punggung abikara.
Flasback on
Citraloka sedang membawa makanan untuk dirinya dengan kian santang tiba tiba seseorang datang menjatuhkan makanan yang dibawa oleh citraloka berhamburan di tanah.
" kau ! apa mau mu ! " marah citraloka pemuda bertopeng yang mengenakan jubah hitam.
citraloka semakin kesal saat pertanyaan nya tak terjawab lalu menyerang abikara. pertarungan seru terjadi antara mereka
sampai akhirnya kian santang datang bertarung dengan abikara.
Flashback off
tanpa sadar citraloka tersenyum sendiri mengingat dulu sangat membenci abikara.
tidak sadar bahwa abikara sedang memandang nya datar.
" kau gila ? sebaiknya kau pulang saja jangan berada di sini" usir abikara
citraloka langsung tersadar lalu menatap manik mata biru abikara yang indah.
" kenapa dulu aku sangat membenci mu" sesal citraloka sedih.
" dia benar benar gila " batin abikara kemudian menghilang dari hadapan citraloka.
" abi , ? kemana abikara "! panik citraloka mencari keberadaan abikara.
Seseorang datang menghampiri citraloka
" maaf nyimas ,saya diperintah oleh raden abikara untuk membawa nyimas menginap di rumah saya" ujarnya sopan.
" ah ,baiklah bibi " jawab citraloka ramah
" mari nyimas ikuti saya " ajaknya sopan. citraloka mengikuti wanita paruh baya itu.
Dibalik pohon
abikara mengintip dari balik pohon melihat citraloka dengan seksama
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" saat aku mulai melupakan mu ,kau datang seperti angin yang membuatku goyah citraloka, aku harus apa sekarang" ucap abikara pelan.
Puk !
" apa yang sedang kau lakukan disini abikara " tegur gurunya menepuk pundak abikara dari belakang.
abikara langsung menoleh ke belakang
" guru , aku sedang mengawasi warga" balas abikara datar.
" kenapa kau mengawasi mereka ? Apakah mereka tidak membayar upeti lagi? tanya gurunya
" iya ,maka dari itu aku mengawasi dari sini" datar abikara.
" biasanya kau akan membunuh mereka ? kenapa sekarang jadi seperti ini abikara ada apa denganmu " ? kepo gurunya
" aku bosan membunuh mereka lagipula jika aku membunuh mereka ,kandang wesi tidak akan mendapat upeti dari warga sekitar " sahut abikara sinis pada gurunya
" kau benar juga abikara ,apapun yang kau inginkan lakukan saja ,aku akan mendukung mu " ! pesan gurunya bangga.
abikara menanggapi dengan diam
" abikara kau harus memimpin pasaukan menuju alas giri lusa, lalu bunuh raja Darma bawa kepalanya kemari" titah gurunya
" membunuh raja alas giri , kenapa guru?" tanya abikara.
" karna ayahmu mati ditangan raja darma saat kau masih kecil abikara. Bahkan aku tidak bisa melindungi ayahmu waktu itu" jelas gurunya jujur.
" apa .. mati ditangan raja darma !" kaget abikara tak percaya.
" iya abikara ,maka dari itu aku menyuruhmu untuk membunuh raja darma untuk membalas kematian ayahmu"! hasut gurunya pada abikara.
abikara hanya diam
berdiri tak bergeming
wajahnya tampak marah tapi berusaha bersikap biasa
menatap lama ke arah rumah warga tajam.
" nyawa ,.. nyawa .. harus dibalas nyawa!!" dendam abikara dengan kilatan marah.
.
. " bagus abikara sudah terpancing hasutanku dengan begitu aku bisa menjadikan citraloka sebagai tumbal untuk kekuatan ku hahaha " licik gurunya
" abikara kau tidak apa apa ?" basa basi gurunya perhatian.
wajah abikara tampak berubah dingin kembali saat bertatap dengan gurunya.
" ini yang ku inginkan , abikara selamanya akan menjadi muridku maka dengan itu aku akan menjadi raja dikandang wesi" rencana guru abikara.
" aku akan membawa kepala darma untuk mu guru " ! janji abikara pamit untuk pergi.
" hahaha ... Hahaha ... abikara ..kau memang bisa ku andalkan ... " ucap guru abikara senang.