pertemuan tak terduga

408 61 12
                                    

Typo!

Suasana hari ini begitu nyaman.
angin semilir menerbangkan dedaunan
pohon pohon besar menambah ketenangan
tanah yang subur bagi para petani yang
bertahan dengan menanam padi.
Manik coklat indah milik raden kian santang
melihat kegiatan warga disekitar. Citraloka
hanya memandang paras tampan raden.
Percayalah bahwa citraloka telah jatuh
hati pada pangeran dari Padjajaran itu.

raden apa kau masih mau menerima ku
batin citraloka berharap.

Saat manik coklat raden melihat ke arah
citraloka dengan cepat ia menunduk.

"Raden .." ucap citraloka.

Senyum manis raden terukir manis.
"Nyimas , apakah bisa kita di sini lebih lama"
tanya raden.

"tentu saja raden ,kemana engkau pergi
maka aku akan menuruti" jawab citraloka.

"Mengapa berbicara begitu nyimas?
Sahut lembut raden.

Citraloka hanya terdiam karna tidak
bisa menjawab lebih tepatnya malu.

"Nyimas ? kau baik baik saja ?"
Tanya raden.

"Ya raden aku baik baik saja"jawab citra.
menatap manik coklat indah raden.

Raden kian santang hanya tersenyum simpul.
Kemudian raden menghampiri kuda yang
di beli dari penduduk desa gede.
Ia menarik kudanya lembut menuju citraloka.

"Nyimas gunakan kuda ini sebagai kendaraan mu agar kau tidak lelah"
ucap raden.

"Tapi raden lalu bagaimana dengan mu?
sebaiknya aku beli saja kuda dari desa ini"
Balas citra.

"Nyimas ,jangan gunakan uang mu untuk membeli kuda sebaiknya kau simpan jika ada yang membutuhkan" saran raden.

Citraloka hanya menurut kata kata raden.
Ia menaiki kuda putih yang telah dibeli
oleh raden kian santang.

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan
Raden kian santang berada didepan citraloka
mengikuti dari belakang menggunakan kuda.
saat melewati sungai raden memutuskan
beribadah karna sudah masuk waktu sholat.
Citraloka sedang menunggu disamping kuda
sambil berjaga jika ada musuh yang datang.

tak jauh dari tempat itu ada abikara sedang
berlatih ilmu kanuragan yaitu Brajamusti.
citraloka penasaran siapa yang sedang
berlatih di siang hari apalagi di tepi sungai.

"Abikara ! " kaget citraloka.

Abikara yang sedang berlatih langsung
berhenti ketika mendengar namanya
disebut oleh citraloka dengan suara pelan.
posisi abikara sedang membelakangi citraloka, sedangkan kian santang hanya
melihat dari kejauhan tanpa disadari mereka.

"Gawat dia pasti mendengar suaraku"
Batin citraloka.

Tak berapa lama akhirnya abikara menoleh
ke belakang dengan topeng khas nya.

"Citraloka .. " suara dingin abikara.

Citraloka akhirnya menatap abikara tajam.

"Untuk apa kau menggunakan topeng ,padahal aku sudah tau wajahmu"
tegur citraloka.

"Apa masalah mu jika aku menggunakan
topeng " datar abikara.

" masalah nya kau adalah seorang penjahat!
yang telah melukai raden kian santang juga
kejam pada ibunya sendiri"!
Jelas citraloka.

Mata biru abikara berkilat tajam mendengar
perkataan pedas citraloka untuk dirinya.
tapi ia hanya diam tanpa menyerang.

"kenapa kau hanya diam!

"Apa karna aku seorang wanita "!
bentak citraloka.

amarah abikara semakin naik dengan
cepat ia langsung mengeluarkan jurus
mata setan untuk menyerang citraloka.
saat bersamaan kian santang datang
mengalihkan serangan dari abikara.

"Ku mohon berhenti raden" cegah kian santang.

abikara langsung menatap bengis kian santang dengan mata berkilat tajam.

"Kau !  " dingin abikara

Raden kian santang mencoba mendekat
ke abikara dengan langkah pelan.

Buagh !

abikara menyerang raden kian santang.
dengan amarah yang memuncak dihati.
kian santang menangkis semua serangan
dari abikara yang penuh amarah.
Saat mata mereka saling bertatap langsung.

"Kau ! Aku sangat membenci mu, menyesal aku telah menolong mu kian santang"!
dingin abikara

"Kenapa kau membenci ku raden aku ingin
mengucapkan terimakasih padamu"
tulus kian santang.

"Kau harus mati di tangan ku kian santang!"
Sahut abikara marah
Lalu melancarkan serangan jurus penghancur roh pada kian santang.

"Astagfirullah jurus itu sangat berbahaya"!
kaget kian santang lalu bersiap mengeluarkan pedang zulkifar.

Citraloka tak bisa melakukan apapun
karna perkataan kejam nya pada abikara
membuat pertarungan panas terjadi.

...








Pusing :(
Seadanya aja

ABIKARA ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang